(VOVWORLD) - Uni Emirat Arab (UEA) dianggap sebagai pusat keuangan dan perdagangan di Timur Tengah, merupakan pintu gerbang penting untuk membawa barang Vietnam masuk ke Timur Tengah, Afrika, Eropa, dan diperluas ke pasar global. UEA dinilai sebagai pasar yang sangat potensial, membuka peluang bagi produk pertanian dan perikanan Vietnam.
 Mengolah hasil perikanan ekspor (Foto: VNA) |
Laporan Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam memberitaukan, UEA sekarang merupakan mitra dagang terbesar bagi Vietnam di kawasan Timur Tengah-Afrika Utara. Banyak kelompok barang Vietnam yang memiliki keunggulan ekspor ke UEA seperti hasil pertanian, hasil perikanan, makanan olahan, tekstil dan produk tekstil, alas kaki…… terus memiliki cenderung tumbuh, baik tentang volume maupun nilai ekspor. Apabila pada tahun 2006, nilai ekspor Vietnam ke UEA hanya mencapai 140 juta USD, maka hingga tahun lalu, nilai ini telah mencapai 3,85 miliar USD. Bapak Truong Xuan Trung, Pengurus Kamar Dagang Vietnam di UEA, memberitahukan:
Pada tahun lalu, nilai ekspor kelompok barang hasil perikanan Vietnam ke UEA mencapai hampir 5 juta USD, meningkat 18% lebih dibandingkan dengan masa yang sama tahun 2021. Dalam kelompok barang pertanian, Vietnam memiliki beberapa produk utama yaitu lemon tanpa biji, buah naga, semangka, dan jeruk bali. Kacang mete merupakan kelompok barang dengan nilai ekspor terbesar dari Vietnam, menduduki 81% pangsa pasar impor UEA.
Partisipasi Vietnam dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas (FTA) bilateral dan multilateral selama ini telah membantu aktivitas perdagangan internasional, di antarnaya banyak jenis barang pertanian dan makanan yang bisa diekspor ke pasar-pasar yang memiliki nilai pertambahan besar. Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Vietnam dan UEA (CEPA) sekarang telah dirundingkan oleh badan-badan fungsional, apabila ditandatangani pada waktu mendatang akan tidak hanya membantu Vietnam dengan langsung mengekspor barang ke UEA saja, melainkan juga membantu barang Vietnam masuk ke pasar Timur Tengah dan negara-negara lain melalui pintu gerbang UEA. Ibu Le Hong Anh, Kepala Direktorat Pasar Asia-Afrika memprakirakan, UEA sungguh-sungguh menjadi satu pasar yang potensial ketika proses CEPA dibuka:
Kami terus menggencarkan ekspor ke pasar-pasar yang telah menandatangani FTA. Di samping itu, kami akan berencana melakukan koordinasi dengan berbagai unit dan lembaga untuk memulai perundingan FTA dengan UEA guna membuka peluang kerja sama dengan kawasan Timur Tengah yang potensial.
Itu peluangnya, tetapi Kamar Dagang Vietnam di UEA juga menilai, UEA merupakan pasar yang sangat kompetitif baik tentang harga maupun kualitas, dan ini justru merupakan tantangan terbesar bagi badan-badan usaha Vietnam ketika mengekspor barang ke UEA. Satu tantangan lagi ialah badan-badan usaha Vietnam harus bersaing langsung dengan badan-badan usaha dari beberapa negara yang telah menandatangani FTA dengan UEA seperti India, Indonesia, Israel, dan Turki. Namun, badan-badan usaha Vietnam tetap merasa optimis akan pasar ini. Bapak Nguyen Tuong, Wakil Sekretaris Jenderal Asosiasi Badan Usaha Logistik Vietnam, mengatakan:
Kegiatan ekspor, impor, dan logistik telah berkembang kuat berkat adanya Perjanjian-perjanjian Perdagangan Bebas dengan berbagai negara seperti EVFTA, CPTPP, dan RCEP. UEA merupakan pasar titik berat di Timur Tengah, merupakan simpul perdagangan dengan negara-negara di Afrika, Amerika Latin, Eropa, dan Asia pada umumnya. Oleh karena itu, ini merupakan satu pasar potensial.
Untuk bisa lebih mendorong ekspor barang Vietnam ke UEA, badan-badan usaha Vietnam menuju ke penerapan sains teknologi mutakhir dalam produksi, mengubah metode pengelolaan, mengurangi biaya perantara untuk mengurangi harga produk, meningkatkan daya saing produk-produk Vietnam. Solusi-solusi keseluruhan dari pihak badan fungsional dan badan-badan usaha bersama dengan perundingan Perjanjian CEPA sudah dan sedang membuka banyak peluang bagi barang Vietnam untuk menaklukkan pasar UEA serta negara-negara lain di kawasan./.