(VOVWORLD) - Beberapa tahun ini, start-up telah menjadi gelombang pasang di banyak negara. Gerakan start-up juga berkembang kuat di Vietnam dan mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Vietnam. Seiring dengan penciptaan syarat tentang kebijakan yang dilakukan Pemerintah, peranan badan-badan usaha besar yang membantu badan-badan start-up adalah sangat penting. Badan-badan usaha besar memberikan bantuan berupa modal dan teknologi, kemudian mengkonektivitaskannya dengan rantai produksi dan bersama-sama menggeliat ke pasar.
 Untuk usaha start-up mencapai kemajuan-kemajuan memerlukan partisipasi dan bantuan dari badan-badan usaha (Ilustrasi) (Foto: VOV) |
Di Kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan), Pusat Penerapan Kemajuan Sains dan Teknologi (SIHUB) yang dibangun menjadi alamat bagi badan-badan usaha start-up dan melaksanakan temu pergaulan konektivitas. Sudah ada banyak badan usaha yang melakukan start-up mencapai banyak sukses pada permulaannya, produk start-up masuk ke pasar dan berpartisipasi pada rantai produksi dari badan-badan usaha besar, bersamaan itu mendapat modal investasi di dalam dan luar negeri. Namun, ada banyak faktor dalam ekosistem start-up kalau dilihat belum adanya konektivitas yang erat, belum berkembang sehat ketika badan-badan usaha start-up masih menunggu-nunggu pada badan-badan usaha besar dan sebaliknya, badan-badan usaha besar juga kurang ada dẩ untuk percaya kepada badan-badan usaha start-up.
Bapak Tran Anh Tuan, Direktur Umum Perusahaan Persero Teknologi Sao Bac Dau (Bintang Biduk) yang telah melakukan investasikan pada 5 proyek start-up pada tahun 2018 menyatakan bahwa satu badan usaha start-up ketika masuk ke kancah perang bisnis perlu memiliki banyak faktor, pertama ialah modal, teknologi, kemusiaan ialah manajemen, partisipasi-nya dalam rantai produksi dan pasar. Diantara 10 faktor dasar dari start-up, para start-up Vietnam hanya memiliki 1-2 faktor yaitu ide atau bisa ditambahkan ialah faktor positif. Tapi, banyak start-up ketika sedang mengusahakan bantuan dari badan-badan usaha besar, takut “ditelan”, takut dianeksi Dia menyatakan:
“Ketika mencari badan-badan usaha besar, badan-badan usaha start-up akan menemukan seorang penasehat, seorang investor dan seorang penunjang keuangan. Kalau melakukan konektivitas dengan badan-badan usaha besar, badan-badan usaha start-up akan punya pasar. Sebagai badan usaha besar, saya menegaskan bahwa kami memerlukan kalian untuk bekerja dengan kami, memasukkan solusi Kalian ke dalam rantai solusi kami..”
Pada kenyataannya, proses start-up tidak bisa dipisahkan dari ekosistem, ini merupakan keseluruhandari faktor-faktor seperti kebijakan, bantuan, pasar dan sebagainya. Badan-badan start-up manapun memerlukan peranan para investor, para penasehat dan para ilmuwan.
Pada beberapa tahun ini, fundasi Revolusi Industri 4.0 sudah dan sedang menciptakan banyak faktor bagi perkembangan, membawa banyak instrumen baru yang membantu badan-badan usaha mengubah cara bekerja, punya interaksi dan membuka banyak peluang bagi badan-badan usaha dan wirausaha yang ingin melakukan start-up. Kalau ingin membawa badan-badan usaha start-up masuk ke pasar internasional maka harus menyiapkan berbagai standar dan cara bekerja yang sesuai. Hoang Minh Tri, Direktur Aipac (San Jose, Amerika Serikat), seorang yang telah melakukan start-up yang sukses di lembah Silikon (AS) yang sedang menjadi investor bagi badan-badan usaha start-up memberitahukan:
“Start-up Vietnam kini mimiliki keunggulan ialah bidang perangkat lunak yang lumayan serta mengerti pasar yang sedang tersedia. Itu merupakan faktor-faktor penting kepada perusahaan-perusahaan asing untuk masuk ke pasar Vietnam. Kita akan punya peluang bekerjasama dengan mereka untuk mengembangkan teknologi.”
Nguyen Hoang, Wakil Direktur urusan bahan pangan dari Grup Loc Troi menegaskan dalam rantai nilai produksi dari sesatu cabang produk mana pun selalu memerlukan badan-badan usaha yang kuat. Badan-badan usaha start-up ketika berpartisipasi pada rantai ini akan mendapat banyak bantuan untuk berdiri mantap, menegaskan diri dan berkembang.