(VOVworld) - Wiracarita adalah khazanah susastra yang tak ternilaikan harganya dari etnis-etnis di Vietnam, khususnya, rakyat etnis-etnis di daerah Vietnam Tengah dan daerah Tay Nguyen. Akan tetapi, aset budaya ini sedang menghadapi bahaya hilang untuk selama-lamanya dari kehidupan spirituil rakyat karena jumlah orang yang bisa menceritakan dan melagukan wiracarita hanya bisa dihitung dengan jari tangan. Oleh karena itu, masalah mewariskan wiracarita sedang menjadi mendesak lebih dari pada yang sudah-sudah.
Melagukan wiracarita di daerah Tay Nguyen
(Foto: 60s.com.vn)
Hal yang dicemaskan oleh para peneliti ialah khazanah wiracarita yang bernilai, terutama wiracarita dari rakyat etnis-etnis di daerah Tay Nguyen sedang menghadapi bahaya hilang, hal yang sepenuhnya bisa terjadi. Sebabnya ialah karena pengaruh kebudayaan modern, maka rakyat etnis-etnis minoritas benar-benar sedikit ada kebutuhan mendengarkan wiracarita seperti dulu. Di segi lain, ruang mendengarkan wiracarita ialah rumah panjang dan rumah gadang sedang berangsur-angsur hilang, maka wiracarita juga berangsur-angsur hilang. Menurut ibu Ling Nga Niek Kdam, seorang peneliti kebudayaan folklor di provinsi Dac Lac, sebab yang paling penting ialah: “Wiracarita daerah Tay Nguyen adalah satu khazanah yang paling besar di dunia, tetapi, ia sedang menghadapi bahaya punah sama sekali, karena tidak ada lagi artisan yang menceritakan wiracarita lagi. Wiracarita sekarang ini tidak ada di atas kertas,sudah tidak ada lagi ditengah-tengah komunitas lagi. Artisan hanya tinggal beberapa orang, tetapi mereka sudah tua, mereka akan berangsur-angsur meninggal. Pada hal wiracarita hanya bisa diwariskan dari mulut ke mulut saja”.
Melagukan wiracatira di daerah Tay Nguyen
(Foto: vovworld.vn)
Doktor Hoang Son, Wakil Kepala Institut Kesusastraan dan Kesenian Vietnam memberitahukan bahwa hal yang diperlukan dalam mengkonservasikan wiracarita ialah memindahkan isi-isi wiracarita ke kaset, CD untuk disiarkan lewat radio kabel agar rakyat dapat mendengarkannya secara permanen. Disamping itu, supaya membuat wiracarita itu menjadi buku dalam dua bahasa Vietnam dan bahasa etnis minoritas, kemudian, dimasukkan ke perpustakaan di sekolahan etnis minoritas. Doktor Hoang Son menekankan bahwa perlu melaksanakan secara serempak dua langkah ini agar wiracarita rakyat etnis minoritas daerah Tay Nguyen bisa terus hidup untuk selama-lamanya: “Kita harus mengatur dan memberikan prioritas semaksimal mungkin agar para artisan yang masih hidup punya ruang mewariskan wiracarita kepada generasi muda dan generasi-generasi di kemudian hari. Akan tetapi, untuk memulai pola ini, sudah tentu rakyat itu sendiri tidak bisa melaksanakannya, tapi harus ada pengaruh dari pengelola dan pemerintahan setempat. Ketika sudah berpikir tentang hal ini, maka pola ini supaya cepat digelarkan, membuka kursus-kursus pengajaran seperti yang sudah kita laksanakan bagi budaya gong dan bonang”.
Beberapa kumpulan wiracarita di daerah Tay Nguyen
(Foto: vietbao.vn)
Dalam kenyataannya, pembukaan kursus-kursus pengajaran wiracarita telah dilakukan di provinsi Kon Tum dan beberapa daerah. Tetapi, hasilnya masih terbatas dan pola ini belum digandakan karena belum ada kebijakan yang membantu para artisan. Phan Van Hoa, Kepala Jawatan Jasa kebudayaan dari Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Kon Tum memberitahukan: “Diatas dasar mengoleksi dan menterjemahkannya, kami telah menerbitkan kumpulan-kumpulan wiracarita dan membuka kursus pengajaran wiracarita kepada anak-anak etnis minoritas yang dilagukan dan diceritakan oleh justru para artisan. Sekarang ini, masalah mengkonservasikan wiracarita bukanlah masalah satu atau dua hari, tapi harus mewariskannya untuk jangka-panjang. Disamping itu, perlu ada kebijakan-kebijakan untuk membantu para artisan guna merangsang mereka mewariskan wiracarita”.
Menceritakan wiracarita di daerah Tay Nguyen
(Foto: tuoitre.vn)
Sekarang ini, sudah ada 62 jilid dengan 60.000 halaman yang mengandung 75 karya wiracarita dari 6 etnis yaitu Ba Na, Xe Dang, M’Nong, E De, Cham dan Gia Rai yang dituliskan, diterjemahkan dan diterbitkan dalam dwi-bahasa. Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam juga memberikan bimbingan keapda unit-unit yang bersangkutan untuk membentuk dokumen ilmu pengetahuan warisan budaya nonbendawi dengan nama “Seni lisan wiracarita daerah Tay Nguyen” untuk dimasukkan kedalam Daftar nama warisan budaya nonbendawi nasional, menuju ke pembuatan dokumen untuk disampaikan kepada UNESCO supaya mengakui wiracarita daerah Tay Nguyen sebagai warisan budaya nonbendawi dari umat manusia./.