(VOVWORLD) - Sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-100 seni panggung tradisional opera Cai Luong dari Viet Nam, baru-baru ini, para seniman-seniwati dari Viet Nam Utara, Viet Nam Tengah dan Viet Nam Selatan telah menghadiahi massa rakyat seluruh negeri sebuah lakon opera Cai Luong dengan nama “Bapak Ba Doi”. Lakon ini melukiskan satu periode sejarah yang tragis dari bangsa dan tokoh bangsawan musik, pemusik Nguyen Quang Dai (atau disebut bapak Ba Doi), orang yang berjasa besar dalam proses membentuk dan mengembangkan seni opera tradisional Cai Luong pada permulaannya. Dengan skenario budaya dari Profesor Muda, Doktor Nguyen The Ky, Direktur Jenderal Radio Suara Viet Nam (VOV) yang digubah menjadi ragam seni opera Cai Luong oleh pengarang Hoang Song Viet dan Pham Van Bang serta dipentaskan oleh Seniman Unggul Trieu Trung Kien dan Le Trung Thao, lakon tersebut telah memberikan satu panorama menyeluruh sekaligus yang kongkrit tentang satu periode sejarah bangsa. Lakon ini juga membantu para penonton lebih mengerti tentang asal-usul dan berhasil mendemonstrasikan keindahan dan nilai seni opera tradisional Cai Luong Viet Nam.
Seniman Quang Khai (Foto: tuoitre.vn) |
Lakon opera tradisional Cai Luong “Bapak Ba Doi”merupakan hasil pemikiran yang tidak henti-hentinya tentang moral “minum air harus ingat akan sumbernya”, memuliakan talenta kesenian tradisional untuk mengkonservasikan dan mengembangkan seni opera tradisional Cai Luong Viet Nam hasil pemikiran Profesor Muda, Doktor Nguyen The Ky dengan seluruh semangatnya untuk menulis skenario sastra. Melalui sajak “Lima istana yang berbatu-batu” dan juga merupakan tema yang menjelujuri lakon opera Cai Luong ini ciptaan Nguyen The Ky, para penonton dapat mendengarkan cerita yang punya banyak detil yang menyedihkan. Melalui kehidupan bangsawan musik, pemusik Nguyen Quang Dai, orang yang diburu-buru oleh Kolonialis Perancis karena mendukung Gerakan Can Vuong pada tahun-tahun awal abad XX. Dalam perjalanan itu, dia telah diselamatkan oleh anak perempuan seorang gubernur provinsi yang bernama Ai Hoa. Kasih yang tak sampai dengan gadis yang alim itu telah menciptakan nasib bapak Ba Doi sehingga dia menyatakan perasaannya melalui musik yang menyedihkan, nampaknya seperti menunjukkkan pasang-surutnya sejarah negara, kehilangan Tanah Air, asmara mengalami rintangan dan pemikiran bagaimana menjaga pusaka spirituil dan khazanah musik tradisional yang bernilai dari bangsa untuk generasi-generasi di kemudian hari.
Lakon opera Cai Luong “Bapak Ba Doi” diawali dengan latar belakang di Rach Gia, Kota Sai Gon pada tahun 1917 ketika bangsawan musik Nguyen Quang Dai meninggal. Irama opera Cai Luong yang bergema di tengah-tengah suasana yang sepi dan terpencil di taman makam semakin menimbulkan perasaan dan kekaguman dari para penonton terhadap seniman yang berbakat, tapi nasibnya tidak mujur seperti pemusik Ba Doi, seorang yang kaya dengan semangat patriotisme dan mencintai musik tradisional. Terus kembali ke masa lampau, para penonton dapat kembali ke waktu di mana pemusik Nguyen Quang Dai memulai perjalanannya ke sebelah Selatan dengan membawa pusaka seni yang bernilai yaitu musik ritual dan Musik Istana Hue yang dikombinasikan dengan nyanyian Boi dan Nyanyian Don Ca Tai Tu di Viet Nam Selatan menjadi seni opera Cai Luong yang diwariskan ke dewasa ini.
Dalam lakon opera Cai Luong ini, untuk pertama kalinya, massa rakyat di seluruh negeri dapat menikmati suara dari para seniman opera Cai Luong dari Viet Nam Utara, Viet Nam Tengah dan Viet Nam Selatan. Setiap tokoh memiliki “suara” sendiri sesuai dengan “keasliannya”, bahkan tokoh bapak Ba Doi dimanifestasikan oleh 4 seniman yaitu Seniman Unggul Thanh Tuan, Seniman Unggulan Xuan Vinh, Seniman Unggul Le Tu dan seniman Quang Khai melalui 4 periode juga memilki “suara” yang sangat sesuai dengan situasi dan latar belakang waktu.
Bagi orang yang langsung mejalankan profesi ini, lakon opera tradisional Cai Luong “Bapak Ba Doi” merupakan lakon yang menghimpun banyak yang paling primer di dunia opera Cai Luong Viet Nam, dari skenario, panggung, isi dan cara pagelaran yang paling menonjol dari para seniman-seniwati dari Viet Nam Utara, Viet Nam Tengah dan Viet Nam Selatan. Sutradara Trieu Trung Kien, Wakil Kepala Teater Opera Cai Luong Viet Nam mengatakan: “Banyak tokoh sangat bagus, misalnya tokoh Ai Haa yang mewakili massa rakyat di Viet Nam Selatan yang telah membantu dan melingdungi serta memelihara bapak Nguyen Quang Dai untuk mengatasi waktu-waktu yang sulit dan berbahaya dalam kehidupannya agar kemudian bisa memperpanjang kehidupan dan usaha untuk meninggalkan pusaka-usaka yang bernilai kepada generasi-generasi di kemudian hari”.
Untuk ada lakon yang sukses ini dan mendapat sambutan hangat dari massa rakyat, para seniman-seniwati dari Teater Opera Cai Luong Viet Nam dan Teater Opera Cai Luong Tran Huu Trang telah melakukan kombinasi yang baik. Kombinasi itu menegaskan kesatuan, persatuan dan keanekaragaman kebudayaan. Seniman Quang Khai, salah seorang di antara 4 seniman yang memikul peran bapak Ba Doi memberitahukan: “Kami adalah para seniman profesional, datang berkumpul dengan kecintaan terhadap kesenian dan seni opera Cai Luong, dan ketika rasa cinta itu tidak lagi ada jaraknya, maka antara para seniman di daerah-daerah akan sangat mudah berbahas untuk mencapai satu pagelaran dan tokoh yang menciptakan perasaan kepada para penonton dan menggandrungkan hati orang”.
Durasi lakon ini panjang tapi tidak terpencar-pencar, cara manifestasinya baru seperti ada kombinasi dengan tarian kontemporer, faktor perfilman, layar 3 D maupun penggunaan suara biola menjadi faktor-faktor yang membantu penonton lebih terkesan terhadap lakon ini.