(VOVworld) – “Festival ke-6 lagu rakyat Vietnam kawasan Nam Bo tahun 2015” baru saja berlangsung di kota Cao Lanh, propinsi Dong Thap, Vietnam Selatan. Festival kali ini menunjukkan bahwa seni membawakan lagu rakyat di komunitas telah diperhatikan dan dilestarikan lebih baik dan generasi muda menerima tradisi ini secara lebih inisiatif lagi.
Hal yang mudah dilihat di “Festival ke-6 lagu rakyat Vietnam kawasan Nam Bo” kali ini yalah tarap usia rata-rata dari para artisan dan seniman amatir peserta festival masih cukup muda, membuktikan bahwa melodi lagu rakyat dan tarian rakyat dan musik rakyat dikoleksi, dirancang dan diwariskan kepada inti muda yang melakukan pertunjukan secara luas. Duabelas rombongan artisan dan seniman amatir yang menghadiri festival ini telah menyiapkan kira-kira 2-4 acara pertunjukan sehubungan dengan kesempatan ini. Semuanya merupakan lagu-lagu rakyat dan tartian rakyat dan musik rakyat yang sudah dibentuk dan hidup ditengah-tengah komunitas di setiap daerah. Di “Festival ke-6 lagu rakyat Vietnam kawasan Nam Bo kali ini”, rombongan propinsi Tay Ninh mendapat perhatian khusus karena untuk pertama kalinya ada kehadiran warga etnis Ta Mun. Acara pertunjukan dari warga etnis Ta Mun membawa ke festival ini satu lagu nina bobok yang sederhana tapi sangat menarik bagi para penonton.
Setelah lima kali festival, berbagai ragam nyanyian lagu rayat kawasan Nam Bo telahbersangsur-angsur diidentifikasikan, diklasifikasikan, dirancang dan dikonservasikan serta diwariskan kepada generasi muda sampai setiap desa dan dukuh. Ada banyak acara pertunjukan di festival kali ini diajarkan, diwariskan dan dipertunjukkan dalam satu keluarga atau satu daerah pemukiman warga untuk mencerminkan situasi pesta, temu pergaulan kolektif atau kehidupan biasa darietnis. Keluarga artisan Danh Thi Dieu di kecamatan Tuong Tuc, kabupaten Thanh Tri, propinsi Soc Trang dengan ke-empat anggota keluarga-nya melakukan pertunjukan tarian Khmer Sarikakeo. Saudari Danh Thi Dieu mengatakan:“Ini adalah tarian rakyat. Kalau ada acara di pagoda atau dalam keluarga ada peristiwa besar, orang tua dan anak- anak akan ikut melakukan pertunjukan. Kami merasa gembira ketika ada teman-teman banyak etnis bersama-sama melakukan pertunjukan. Kami akan mengajar anak-anak supaya pada kemudian hari, mereka bisa ikut menari dan tidak meninggalkan adat-istiadat orang Khmer”.
Soc Trang merupakan salah satu diantara sedikit rombonngan peserta Festival kali ini dengan cukup tiga ragam pertunjukan yaitu nyanyian lagu rakyat dengan acara yang bertema: “Kekuatan ular boa”, musik rakyat dengan acara pertunjukan “seruling Pay-or” dan tarian rakyat dengan acara pertunjukan Sarikakco. Para seniman ini adalah para artisan petani Khmer yang sebenarnya menguasai kemampuan kesenian foklor daerah. Lam Hoang Vien, Direktur Pusat Kebudayaan propinsi Soc Trang memberitahukan:“Dalam 6 festival, propinsi Soc Trang mempunyai keunggulan yalah kami bisa menyelenggarakan acara pertunjukan kesenian massa rakyat dari tiga etnis. Melalui festival kali ini, kami menemukan para artisan, acara-acara pertunjujan musik rakyat, lagu rakyat, tarian rakyat yang khas di propinsi untuk diperkenalkan di festival ini. Melalui itu, membangkitkan kesedaran menjaga dan mengembangkan identitas budaya nasional di propinsi kami”.
Daerah-daerah peserta Festival kali ini telah dengan aktif mengusahakan, menemukan, menatar faktor baru untuk mengajarkan, mewariskan dan mengembangkan lagu-lagu rakyat, musik rakyat, tarian rakyat yang sarat dengan identitas dari setiap daerah. Aktivitas ini sedang dilipat-gandakan dengan gerakan menyanyi lagu rakyat dalam kehidupan komunitas. Dari situ, gudang nyanyian lagu rakyat etnis-etnis sesaudara di seluruh negeri Vietnam sedang berangsur-angsur dipulihkan dan ditambah dengan daya hidup untuk menjadi aset budaya, ciri khas dan daya tarik sendiri untuk setiap daerah./.