(VOVworld) – Pada bulan Matet setiap tahun, di provinsi Dien Bien, Vietnam Utara, dimana-mana penuh dengan bunga Ban putih. Jenis bunga ini dimisalkan sebagai simbol budaya dan jiwa bumi dan manusia provinsi Dien Bien. Dien Bien adalah nama yang dikaitkan dengan kemenangan Dien Bien Phu yang termasyur masa dulu sedang menjadi satu tempat wisata sejarah dan budaya yang atraktif bagi wisatawan domestik dan wisawatan mancanegara dan “Pesta bunga Ban yang bersemarak” merupakan aktivitas pertama dalam kesempatan peringatan ulang tahun ke-60 Kemenangan Dien Bien Phu yang berlangsung tepat pada hari pembukaan operasi Dien Bien Phu, tanggal 13 Maret.
Bunga Ban di provinsi Dien Bien
(Foto: thongbaosukien.com)
Pada hari-hari ini, bumi dan langit provinsi Dien Bien dimana-mana penuh dengan bunga Ban yang memutih di jalan-jalan bagaikan pemberian Ibu Alam kepada daerah yang bersejarah ini. Seperti satu janjian, pada kesempatan ini, orang-orang dari daerah dataran rendah terus berdatangan ke daerah pengunungan Dien Bien untuk bersama-sama berbaur pada suasana yang meriah dari irama seruling Khen dan lagu-lagu bersama dengan rakyat setempat pada kesempatan Pesta bunga Ban, peristiwa yang tergolong dalam kerangka Pekan budaya dan wisata Dien Bien tahun 2014.
Siapa yang pernah sekali datang ke daerah Dien Bien ini, semua ingin memandangi keindahan yang murni dari hutan-hutan bunga Ban putih. Bunga Ban putih hadir di mana-mana saja, tidak hanya memperindah jalan-jalan dan rumah-rumah, tapi juga digunakan oleh para gadis etnis minoritas Thai untuk memperindah diri sendiri ketika ikut serta dalam pesta. Lo Thi Phong, etnis minoritas Thai memberitahukan: “Menyematkan bunga Ban di kepala membuat gadis etnis minoritas Thai semakin lebih lemah lembut. Biasanya, pada hari pesta dan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek, saya senantiasa menyematkan bunga Ban di kepala. Bagi kami, ini merupakan satu hari istimewa, karena ini merupakan peringatan ulang tahun ke-60 kemenangan Dien Bien Phu”.
Bunga Ban di provinsi Dien Bien
(Foto: dienbien.edu.vn)
Ketika datang ke provinsi Dien Bien pada musim pesta, wisatawan bisa berbaur pada irama lagu dengan sayang dari rakyat etnis minoritas Mong, tarian Xoe dari gadis-gadis etnis minoritas Thai, antusias menyemangat para lelaki etnis minoritas Mong dan Ha Nhi dalam permainan-permainan tarik-menarik tali, melemparkan Con dan lain-lain. Pada hari pesta, para pemuda-pemudi etnis-etnis di provinsi Dien Bien berkesempatan memanifestasikan identitas budaya etnisnya kepada sahabat-sahabat. Saudara Som Tui, pelajar Republik Demokrasi Rakyat Laos yang kuliah di provinsi Dien Bien memberitahukan: “Saya sangat gembira ketika kuliah di Vietnam dan turut hadir dalam temu pertukaran mata olahraga tradisional. Semua program sangat megah dan indah. Pada Pekan budaya dan wisata ini, saya melihat bahwa semua etnis di provinsi Dien Bien sangat bersatu padu, dapat berkontak dengan etnis-etnis minoritas lain seperti Mong, Kho Mu, Dao dan lain-lain. Semua program sangat beranekaragam, saya harus mencari tahu banyak tentang kebudayaan, adat istiadat semua etnis Vietnam”.
Pesta bunga Ban juga merupakan kesempatan bagi semua etnis sesaudara di provinsi Dien Bien memamerkan keluwesan tentang seni kuliner. Para gadis etnis minoritas Mong memperkenalkan cara membuat kue Day dan masakan Men Men. Sedangkan, seni kuliner etnis minoritas Thai lebih beranekaragam dengan masakan-masakan tradisional seperti misalnya ikan panggangan, daging kerbau kering, nasi ketan yang berwarna-warni. Khususnya ialah masakan salad bunga Ban yang dibuat oleh para gadis etnis minoritas Thai di dukuh Noong Chut, kota Dien Bien Phu membuat banyak orang terkejut. Saudari Lo Thi Minh, etnis minoritas Thai, peserta pesta ini memberitahukan bahwa bunga Ban tidak hanya memperindah para gadis etnis minoritas Thai, memperindah jalan-jalan, tapi juga merupakan bahan mentah untuk membuat masakan yang atraktif. Dia mengatakan: “Bunga Ban yang sudah bermekar lebih enak, dalam pada itu, kuncupnya punya rasa sepat ketika dimakan. Masakan salad bunga Ban sangat enak”.
Bunga Ban di provinsi Dien Bien
(Foto: quatangonline.com)
Ketika malam tiba, seluruh lapangan kota Dien Bien Phu tetap ramai dengan suara musik, suara nyanyi dari malam pesta tarian Xoe. Dalam sinaran api, ketika suara musik bergema juga ada saat dimana para gadis etnis minoritas Thai mulai gandrung dalam tarian Xoe tradisional. Putaran tarian Xoe semakin lebar, pemeganan tangan antara orang di daerah dataran rendah dengan orang di daerah pegunungan menjadi lebih erat. Agar supaya, ketika berpisah dengan provinsi Dien Bien ini, wisatawan akan ingat untuk selama-lamanya satu provinsi Dien Bien yang termasyur di 5 benua dan mengguncangkan bola bumi pada 60 tahun lalu dan satu provinsi Dien Bien yang penuh dengan daya hidup, tapi malu-malu di warna putih bunga Ban./.