(VOVworld) – Pada masa peperangan, jembatan Hien Luong di sungai Ben Hai menjadi garis yang mencegah Tanah Air buat sementara. Banyak putra-putri Vietnam telah gugur secara gagah berani di sungai ini untuk mendatangkan perdamaian dan kebebasan kepada Tanah Air. Kompleks situs peninggalan sejarah di dua tepian sungai Hien Luong-Ben Hai telah menjadi situs peninggalan sejarah nasional istimewa. Pada hari-hari ini, rakyat di dua tepian sungai Ben Hai dengan gembira menyambut kedatangan arus orang yang kembali mengunjungi medan perang dulu pada hari peringatan penyatuan Tanah Air.
Jembatan Hien Luong masa dulu
(Foto: baotintuc.vn)
Jembatan Hien Luong panjangnya 178 meter, tapi rakyat di dua bagian negeri Selatan dan Utara harus mengalami masa selama 21 tahun yang penuh derita untuk menciptakan hari penyatuan Tanah air. Jembatan ini menjadi saksi bagi perjuangan yang berjangka-panjang, sengit tapi cemerlang dari seluruh bangsa Vietnam, memanifestasikan tekad, hasrat dan kepercayaan pada hari kemenangan total. Pada masa peperangan, provinsi Quang Tri adalah daerah yang menderita pengrusakan sengit dengan ratusan ribu ton bom dan amunisi. Pada masa perdamaian, seluruh Tanah Air bersama-sama berpadu tenaga untuk membangun satu provinsi Quang Tri yang berbudaya, sejahtera dan indah.
Pada tahun 2005, sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-30 pembebasan total Vietnam Selatan dan penyatuan Tanah Air, maka pesta Penyatuan Tanah Air untuk pertama kalinya diadakan di Kompleks situs peninggalan sejarah Tepian sungai Hien Luong-Ben Hai. Sejak itu, Tepian Sungai Hien Luong-Ben Hai selalu menjaadi tempat berlangsungnya Pesta Penyatuan Tanah Air setiap tahun. Pada tahun ini, Pesta tersebut berlangsung dari 28 sampai 30 April dengan banyak aktivitas. Bapak Nguyen Duc Chinh, Ketua Komite Rakyat provinsi Quang Tri memberitahukan: “Setelah tahun 1975, jembatan ini menjadi jembatan penyatuan. Untuk bisa berjalan di jembatan ini dengan keadaan normal, kita harus memakan waktu selama 20 tahun dan banyak darah rakyat seluruh negeri harus tumpah agar ada hari dimana jembatan ini menyambungkan dua tepian Selatan dan Utara. Dengan makna ini, maka aktivitas ini dimasukkan kedalam program bersama Tanah Air untuk mengenangkan kembali semua memori hari Tanah Air yang memecah. Daerah ini juga adalah tempat untuk menyatakan kerinduan dua bagian negeri, tempat yang menghimpun hasrat penyatuan. Tempat ini suci dan menciptakan banyak perasaan kepada rakyat Vietnam”.
Jembatan Hien Luong masa kini
(Foto: baoquangninh.com.vn)
Pesta tahun ini dimulai dengan rekonstruksi unifikasi Utara-Selatan dengan dihadiri oleh dua rombongan pejabat dan rakyat provinsi Ca Mau dan Lang Son. Dua rombongan ini akan bertemu di tengah-tengah jembatan ini. Satu adekan yang amat mengharukan bagi dua rombongan dan semua peserta pesta. Selanjutnya ialah upacara menaikkan bendera nasional di menara bendera Hien Luong. Bapak Nguyen Minh Chau, warga kecamatan Trung Hai, kabupaten Gio Linh yang pernah ikut serta dalam angkatan bersenjata untuk membela garis pertempuran di dua tepian sungai Hien Luong memberitahukan bahwa bendera nasional di tiang bendera bersejarah di ujung garis pertempuran ini merupakan kebanggaan dan simbol dari semangat tidak ada yang lebih bernilai dari pada kemerdekaan dan kebebasan, merupakan legenda tentang satu pertempuran yang mirakel untuk membela bendera dalam perang permusnahan. Dia mengatakan:
“Tiang bendera Hien Luong sudah 11 kali patah, tapi bendera ini tidak pernah berhenti berkibar. Tiang apapun yang ada pada waktu itu juga digunakan untuk menaikkan bendera. Begitulah hal yang mirakel dari semangat berani bertempur dan berani menang dari bangsa”.
Aksentuasi pesta Penyatuan Tanah Air ialah program temu pergaulan kesenian yang diadakan pada tanggal 29 April dengan tema “Lagu penyatuan Tanah Air”. Bapak Nguyen Huu Thang, Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata provinsi Quang Tri memberitahukan: “Jembatan Hien Luong adalah aksentuasi penyatuan Utara-Selatan menjadi tempat perpecahan sekaligus menjadi tempat yang menyaksikan penyatauan antara dua tepian Utara dan Selatan sungai Hien Luong-Ben Hai. Melalui irama, lagu-lagu revolusioner dan tari-tarian untuk menunjukkan hasrat penyatuan dari rakyat seluruh negeri setelah Utara dan Selatan terpecah. Seluruh negeri demi Vietnam Selatan dan demi penyatuan, maka kita telah melewati sungai, mengatasi semua kesulitan sengit yang ditimbulkan oleh perang untuk merebut kemerdekaan dan kebebasan”.
Kumpulan situs peninggalan sejarah di sungai tepian Hien Luong-Ben Hai melukiskan secara jelas tentang satu masa perpecahan dua bagian negeri. Pesta Penyatuan Tanah Air yang diadakan di tepian sungai Hien Luong-Ben Hai punya makna untuk menegaskan kemenangan paling lengkap dari perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat dan ini juga merupakan pesta tentang semangat penyatuan, kerukunan nasional dan mendemonstrasikan kekuatan persatuan besar untuk bersama-sama membangun negara Vietnam./.