(VOVWORLD) - Dalam sejarah permusikan revolusioner Vietnam, almarhum komponis Huy Du menegaskan dirinya i dengan lagu-lagu yang romantis, heroik dan liriknya penuh dengan citra sehingga membawa dia menjadi salah satu di antara para wakil yang tipikal dari arus musik tradisional. Lagu-lagu yang dia cipta sederhana, mudah didengar dan mudah dinyanyikan tapi mendalam dan besifat filosofis. Khususnya dalam lagu-lagu tentang prajurit, para pendengar tepat melihat adanya kemesraan dalam musiknya.
Almarhum komponis Huy Du (Foto: vov.vn) |
“Ketika daun menjauhi cabang/ Daun tidak lagi berwarna hijau/ Mengapa ketika Adinda meninggalkan Kakanda, kehidupan tetap hijau”, irama-irama yang mesta, lembab halus dan jernih seperti itu, sudah sejak lama masuk secara mendalam ke dalam momori banyak generasi penggemar musik Vietnam. Tetapi tidak banyak orang yang tahu bahwa lirik-lirik lagu yang mempesonakan dan romantis itu diciptakan oleh komponis Huy Du pada masa-masa yang paling sulit dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika, menyelamatkan Tanah Air. Lagu ini merupakan suara dari prajurit yang dikirim kepada kekasihnya di garis belakang. Tidak hanya lagu “Kecintaan Adinda” ini saja, ketika berbicara tentang komponis Huy Du, tidak ada orang yang bisa lupa akan lagu-lagu yang heroik tapi penuh romantis seperti lagu-lagu: “Jalan yang kita tempuh”, “Kita bernyanyi di puncak gunung Truong Son”, “Malam hari di gunung Truong Son” dan lain-lain ciptaan komponis Huy Du. Komponis Nguyen Thuy Kha mengatakan: “Komponis Huy Du adalah orang yang berhasil mengkombinasikan romantisma dengan heroisme secara sangat harmonis. Itulah ciri musik dari komponis Huy Du. Dia juga mengaransir beberapa sajak saya yaitu sajak yang berjudul “Pada sore hari tanpa Adinda”, ini adalah satu lagu sangat baik dan juga dipuji oleh banyak komponis yang lain”.
Sebagai seorang putra daerah bumi Kinh Bac, komponis Huy Du dibesarkan bersama dengan irama-irama lagu rakyat yang mesra. Mungkin karena itu, dalam buku catatannya, dia menyatakan bahwa pengaruh yang paling besar terhadap lagu-lagu ciptaan saya ialah tempat kelahiran saya, kampung halaman dari lagu-lagu rakyat Quan Ho. Membawa kecintaan terhadap musik dan kampung halaman ke dalam ciptaannya, maka lagu-lagu citaannya mengandung dengan irama yang optimis, heroik dan masuk di hati orang. Banyak lagu ciptaannya masih tetap bergema hingga dewasa ini seperti “Kakanda tetap melakukan mars”, “Selama belum habis musuh kita belum pulang kembali” dan lain-lain. Profesor, Doktor Vu Tu Lan menilai: “Saya pikir bahwa ciri ciptaan komponis Huy Du yang paling bernilai ialah lagu-lagu, lagu-lagu ciptaannya telah meninggalkan selar yang mendalam dalam hati orang Vietnam, sifat romantisnya merupakan salah satu di antara keunggulan-keunggulan dalam karya-karyanya”.
Sebagai seorang komponis yang berseragam, hampir semua lagu ciptaan komponis Huy Du dari kenyataan perang perlawanan menyelamatkan Tanah Air yang cemerlang dari bangsa dan dari kehidupan rakyat dalam pembangunan damai. Dia telah hadir di jalan nomor 9 Khe Sanh, di jalan-jalan di gunung Truong Son, bersama dengan para prajurit melakukan mars ke medan perang dan datang ke pulau-pulau yang jauh untuk bisa menciptakan lagu-lagu yang abadi. Lagu-lagunya singkat, mendalam, ketat, tapi juga sangat lembut dalam irama lagu rakyat yang telah benar-benar menciptakan satu langgam Huy Du yang sangat sendiri dan memberikan sumbangan yang tidak kecil dalam memobilisasi tentara dan rakyat melakukan perang perlawanan secara sukses. Ibu Cao Ngoc Anh, Kepala rombongan nyanyi dan tari dari Teater Tuoi Tre memberitahukan: “Walaupun dia membuat slogan “selama belum habis musuh, kita belum pulang kembali”, tapi ketika irama itu bergema, ia sangat tertarik dan mesra”.
Siapa yang pernah menemui dan mendengarkan lagunya juga melihat bahwa dia adalah orang yang hidup secara sentimentil dan optimis. Justru karakter dan jiwa itu telah menciptakan sifat romantis dalam musik Huy Duy.
Dalam usaha penciptaannya, komponis Huy Du telah meninggalkan satu khazanah musik yang besar baik tentang jumlahnya maupun kualitasnya dengan hampir 400 lagu dan banyak karya musik kamar, orkes simfoni dan lain-lain yang berpengaruh yang intensif dan ekstensif dalam kehidupan kulturil dan spirituil orang Vietnam dalam separo kedua abad XX. Dan pada pertengahan bulan Desember ini, malam musik dengan tema “Huy Du-Wahai Vietnam, kita tetap maju” dengan maksud memuliakan dia telah diadakan secara khidmat dengan 23 lagu yang telah menciptakan namanya.