(VOVworld) – Bagi para penggemar seni lukis, tidak ada siapa yang melukis tentang kota Hanoi hanya dengan perasaan semata-mata. Tema tentang kota Hanoi ketika dimanfaatkan semakin terasa sangat luas dan tak ada habis-habisnya. Dengan bakatnya, banyak pelukis telah turut melukiskan citra daerah ibu kota dari masa lampau sampai masa kini, dari yang umum sampai yang kongkrit dengan langgam-langgam sendiri.
Lukisan tentang kota Hanoi ciptaan Bui Xuan Phai
(Foto: vov.vn)
Untuk bisa memanifestasikan jiwa yang mendalam dari kota Hanoi pada tahun-tahun50-an, 60-an dan 70-an abad yang lalu, mungkin hanya ada almarhum pelukis Bui Xuan Phai. Ketika yang masih hidup, pelukis Bui Xuan Phai pernah menulis: “Kota Hanoi punya banyak aspek keindahan, dimana setiap aspek itu sesuai dengan masing-masing orang. Sektor kota kuno, rumah-rumah kuno ketika dimasukkan kedalam lukisan sangat indah. Ritme hidup sektor kota kuno tidak rata bagaikan rumah-rumah bersusun. Ada yang tinggi, ada yang rendah, ada yang besar, ada yang kecil, ada yang menonjol ke depan dan ada yang mundur ke belakang”. Juga karena berhasil merasakan aspek-aspek keindahan itu, maka pelukis Bui Xuan Phai telah berhasil menciptakan lukisan-lukisan yang indah di luar dugaan. Walaupun dalam usaha seni lukisnya, pelukis Bui Xuan Phai juga berhasil melukis tentang para seniman opera klasik Cheo atau lukisan benda mati, akan tetapi, orang awan menganggapnya sebagai pelukis yang khusus melukis tentang sektor kota Hanoi. Pada masa yang sulit, pelukis Bui Xuan Phai telah melukis segala yang bisa dia lukis. Dia melukis di kertaa koran, bungkus tembakau dan lain-lain. Hasilnya ialah dia mewariskan kepada kota Hanoi satu warisan: Lukisan tentang jalan-jalan buatan Phai dengan spapshot dan ritme hidup sendiri dalam kehidupan. Pelukis Bui Thanh Phuong, anak laki-laki almarhum pelukis Bui Xuan Phai memberitahukan: “Saya hanya bicara tentang jalan-jalan dan pakaian orang-orang yang berjalan kaki di jalan-jalan saja. Kalangan ahli bisa dengan berdasarkan padanya menegaskan bahwa lukisan ini dilukis pada tahun kapan. Misalnya, lukisan tentang orang laki-laki yang memegang payung dan mengenakan pakaian tradisional, pasti lukisan ini dilukis sebelum tahun-tahun 60-an abad yang lalu”.
Lukisan tentang kota Hanoi ciptaan Nguyen Truong
(Foto: vov.vn)
Ciri-ciri kuno dan klasik dari kota Hanoi telah mengalami beberapa perbedaan di mata kalangan pelukis dewasa ini. Bagi seorang yang hidup jauh dari kampung halaman seperti pelukis Nguyen Truong (Etcetera Nguyen), walaupun lukisan besar atau lukisan yang sederhana, tapi lukisannya tetap menghimpun semua suasana ramai di kota Hanoi. Ada orang yang menyatakan bahwa lukisanya cenderung mirip lukisan ciptaan Bui Xuan Phai. Akan tetapi, kota Hanoi dalam lukisan ciptaan Nguyen Truong menghimpun banyak aspek kehidupan kontemporer, satu kota Hanoi yang dilukiskan secara nyata sehingga membuat para penonton mudah melihat tempat-tempat yang beken. Visinya teliti mengikuti sudut-sudut jalan, jalan-jalan, papan nama, sepeda motor dan lain-lain dengan warna-warni yang beranekaragam. Nguyen Truong memantau kota Hanoi dengan mata dari seorang yang hidup jauh dari kampung halaman yang ingin memeluk seluruh kampung halaman kedalam hatinya. Pelukis Nguyen Truong mengatakan: “Saya ingin melukis tentang satu kota Hanoi yang lengkap dan terinci. Biasanya, saya telah membaca tulisan tentang pelukis Bui Xuan Phai dan melihat lukisannya, tapi saya berusaha memilih untuk diri sendiri satu sudut pandang tentang kota Hanoi bagaikan orang di luar, berdiri jauh dan berhasrat mencari tahu tentang kebudayaan yang mendalam dari para pendahulu”.
Lukisan tentang kota Hanoi ciptaan Nguyen Ngoc Dan
(Foto: vov.vn)
Kota Hanoi semakin menjadi lebih nyata di mata para penonton ketika para pelukis dewasa ini memberikan banyak perasaan untuk mencerminkan masalah-masalah kontemporer. Pelukis Nguyen Ngoc Dan, pelukis dari 3 pameran lukisan yaitu “Melintas di atas jalan pada tahun 2007”, “Jalan-jalan pada tahun 2012” dan “Gang kecil tahun 2013” telah mendatangkan bayangan kepada penonton ketika melewati setiap jalan, melihat kawat-kawat listrik yang kusut kasau, lampu lalu lintas, pengeras suara kecamatan dan lain-lain di atas kelapanya. Itulah satu kota Hanoi yang khas, kasar tapi romantis pada periode urbanisasi. Dia mengatakan: “Kota Hanoi dengan kebudayaan yang berusia seribu tahun, beranekaragam, tempat berhimpun dan bersinar seperti yang dinyatakan oleh para peneliti. Tapi, bagi saya sendiri, kota Hanoi punya terlalu banyak kenang-kenangan. Tapi, kesan tentang kota Hanoi ialah keanekaragaman budaya dan manusia”.
Juga karena kota Hanoi yang beranekaragaman tentang budaya dan manusia, maka bagi para pelukis, kota Hanoi tidak hanya merupakan tempat untuk memelihara ilham, tapi lebih dari yang sudah-sudah mereka mencintai kota Hanoi dan menyampaikan kecintaan itu kepada setiap warga negara Vietnam di dalam negeri atau harus hidup jauh dari kampung halaman dengan melestarikan ciri-ciri yang lama. Mereka juga tahu membuat kota Hanoi menjadi lebih modern dengan imajinasi dan kreativitas mereka. Bahasa seni rupa dari para pelukis tentang satu kota Hanoi yang mengalami perubahan dari masa lampau ke masa kini juga sangat diperlukan agar setiap orang bisa berpikir-pikir melalui setiap karya lukisan./.