Ansambel Paduan Suara SolArt Vietnam  (Foto: vovworld.vn)

Demikianlah suara sarak-sarai yang menggembirakan dan membanggakan ketika nama Vietnam dibacakan di depan upacara penyampaian hadiah emas di Kontes Paduan Suara Internasional Johannes Brahms 2017 yang diadakan di kota Wernigeroder, Republik Federasi Jerman dari 5-9 Juli lalu. Dengan demikian, setelah mengalami banyak kesulitan dan kesusah-payahan, para guru dan siswa Ansambel Paduan Suara SolArt Vietnam, dimana anggotanya  yang paling muda baru berusia 7 tahun telah menggondol hadiah emas grup kerakyatan dalam Festival Paduan Suara Internasional Johannes Brahms 2017.

Ini untuk ketiga kalinya Ansambel  Paduan Suara SolArt Vietnam kembali di Wernigeroder dengan posisi yang berlainan dengan kali-kali sebelumnya. Alasannya ialah  SolArt Vietnam lebih percaya karena telah berhasil mendekati pendengar Eropa yang adalah orang-orang yang tinggi tuntutannya dan berstandar. Dan juga karena pada dua kali sebelumnya, SolArt Vietnam juga telah memperoleh hadiah pada kontes ini. Acara “Ayam Berkokok” yang akan Anda dengarkan berikut ini adalah acara SolArt Vietnam telah memperoleh hadiah emas pada kontes-kontes tahun  2011 dan 2013.

Pada kontes tahun ini, di samping grup kerakyatan, Ansambel Paduan Suara SolArt Vietnam untuk pertama kalinya menempuh kontes di grup yang lebih bersifat akademik yaitu paduan suara perempuan dengan karya-karya wajib dan permintaan tentang usia dan suara yang lebih ketat. Dirigen Dang Chau Anh, Wakil Vietnam di Dewan Seni Paduan Suara Dunia, Pembimbing artistik Ansambel Paduan Suara SolArt Vietnam memberitahukan bahwa hal ini bermaksud melakukan uji coba dan meningkatkan posisi paduan suara Vietnam di arena internasional. “Kami juga tidak mengajukan harapan yang terlalu tinggi dan sesuai dengan prakiraan permulaan, ansambel paduan suara perempuan telah menggondol medali perak dengan poin cukup tinggi. Di grup kerakyatan, kami tetap berhasil mempertahankan gaya dan memperoleh medali emas. Saya pikir bahwa dengan kualitas program tahun ini, dengan barisan juri dan unsur peserta kontes yang meliputi tim-tim yang kuat dan sangat bergengsi seperti Denmark, Norwegia, Afrika Selatan atau Turki, Filipina, Hong Hong (Tiongkok) dan khususnya negara tuan rumah Jerman, maka walaupun mencapai  posisi yang tidak seberapa, tapi prestasi yang dicapai oleh Vietnam juga memuaskan”.

Pada kontes dan festival tahun ini, paduan suara Vietnam tidak hanya menimbulkan kesan kuat terhadap dewan juri tapi juga massa rakyat internasional. Atas undangan Walikota Wernigeroder, rombongan Vietnam telah melakuan satu malam pertunjukan istimewa di lapangan di depan gedung balai kota, tempat berlangsung upacara pembukaan, penutupan, pawai dan pertunjukan-pertunjukan konser musik pada kontes kali ini. Irama lagu-lagu rakyat Vietnam yang dinyanyikan dalam bahasa Vietnam, menjadi halus dalam ciri klasik dari jalan-jalan kota Wernigeroder.

Paduan suara adalah bahasa dan adalah jembatan penghubung untuk mengkonektivitaskan manusia dengan manusia, mengkonektivitaskan perdamaian, persahabatan dan memperindah dunia lebih lanjut lagi. Oleh karena itu, dari tahun 2011, Vietnam telah tidak hanya ikut serta dalam kontes-kontes paduan suara inernasional di luar negeri, tapi juga secara periodik menyelenggarakan kontes-kontes paduan suara internasional di kota Hoi An, provinsi Quang Nam (Vietnam Tengah)  untuk mengembangkan ragam kesenian ini. Melalui kontes dan festival ini, Vietnam dapat mendekati bahasa seni dan cara menyelenggarakan paduan suara yang bersifat profesional dan berkaliber internasional. Oleh karena itu, paduan suara Vietnam didorong dan dikembangkan lebih kuat lagi.