(VOVWORLD) - Masyarakat semakin berkembang, maka kebutuhan belajar, mencari tahu tentang pengetahuan dan hiburan warga juga semakin meningkat. Hal itu menuntut kepada balai-balai penerbitan supaya melakukan pembaruan dan meningkatkan kualitas demi kebutuhan para pembaca.
Satu pameran buku (Foto: vovworld.vn) |
Ketika Undang-Undang tentang Penerbitan diterjemahkan ke dalam praktek kehidupan, aktivitas penerbitan telah mengalami perubahan-perubahan yang semakin positif dan konstruktif. Kualitas isi dan bentuk hasil cetakannya terus-menerus meningkat, memberikan jumlah informasi dan pengetahuan di banyak bidang yang besar kepada masyarakat, turut menjaga kestabilan politik, meningkatkan kearifan rakyat, menganekaragamkan lagi kehidupan kultural dan spirituil rakyat dan memberikan sumbangan positif pada usaha pembaruan Tanah Air. Sekarang ini, taraf kearifan rakyat semakin meningkat, hal itu menuntut adanya karya-karya yang berkualitas dan punyai nilai informatif untuk menarik para pembaca. Le Hoang, Wakil Ketua Asosiasi Penerbitan Vietnam mengatakan: “Sebuah buku berbeda dengan satu komoditas lain, karena ciri ideologi, ilmu pengetahuan dan artistik yang berada dalam isi buku itu. Kita harus berhasil menyerap para pembaca agar mereka percaya bahwa kalau sudah membeli sebuah buku, mereka bisa mencari hal-hal yang baik, dari pengetahuan sampai informasi-informasi yang dikandungkan dalam karya sampai isi-isi yang membantu jiwa dan membantu masalah membina manusia menjadi lebih baik. Ketika mereka diyakinkan oleh karya-karya yang berkualitas seperti itu, maka itu menjadi dasar untuk menarik kedatangan mereka ke balai-balai penerbitan. Itu adalah syarat yang perlu”.
Dalam masa 10 tahun belakangan ini, cabang penerbitan mencatat perkembangan perusahaan-perusahaan penerbitan swasta secara kuat. Nama-nama seperti Nha Nam, Bach Viet, Alpha, Thai Ha, Booknews dan lain-lain sedang menyumbangkan tiupan angin baru kepada pasar penerbitan Vietnam, menciptakan satu kekuatan pembuat buku baru. Sekarang ini, banyak perubahaan buku swasta telah memberanikan diri mengeluarkan jumlah biaya yang besar untuk membeli hak cipta dari karya-karya yang dijual laris di pasar buku dunia, membantu para pembaca di dalam negeri berkesempatan mendekati buku-buku yang terkenal yang bersamaan waktu dengan para pembaca internasional. Di samping itu, banyak buku Vietnam yang berkualitas juga berhasil menjual hak ciptanya untuk diterbitkan di luar negeri. Pham Minh Thuan, Ketua Dewan Komisaris, merangkap Direktur Utama Perusahaan Fahasa mengatakan: “Perusahaan-perusahaan buku swasta diorganisasi secara sangat profesional dan spesialis, kekuatan-kekuatan petugas penerbitan swasta dididik di dalam dan luar negeri, sebagian besar mereka adalah para pemuda dengan kegandrungan terhadap pekerjaan dan pengarahan strategi yang jelas dari perusahaan, saban tahun, perusahaan-perusahaan buku swasta berhasil menerbitkan ribuan judul buku yang baru dan baik dengan dekorasinya indah dan profesional untuk memenuhi kebutuhan para pembaca. Perusahaan-perusahaan buku swasta juga dibagi menjadi kejuruan-kejuruan yang cukup jelas, ada perusahaan yang khusus tentang buku sastra, ada perusahaan yang khusus tentang buku anak-anak dan lain-lain”.
Pada latar belakang integrasi dewasa ini, cabang penerbitan Vietnam sedang berangsur-angsur menegaskan posisinya di kawasan Asia, sekarang ini, menjadi anggota Asosiasi Penerbitan ASEAN dan Asosiasi Penerbitan Asia-Pasifik. Rata-rata setiap tahun, seluruh cabang ini berhasil menerbitkan kira-kira 30.000 judul buku dengan hampir 400 juta eksemplar. Laju pertumbuhan rata-rata setiap tahun mencapai dari 15-20% tentang jumlah tirasnya, sebesar dari 8-10% tentang judul buku. Khuc Thi Hoa Phuong, Direktur Jenderal, Kepala Redaksi Balai Penerbitan Phu Nu (Wanita) memberitahukan: “Pada periode integrasi, Balai Penerbitan Phu Nu sangat memperhatikan pekerjaan membangun dan mengembangkan barisannya, khususnya melakukan investasi terhadap pengembangan sumber daya manusia. Kami memperhatikan pelatihan menurut arah penerbitan modern, profesional dan bisa berbaur dan berintegrasi pada kecenderungan penerbitan dunia. Bersamaan itu memperhatikan aktivitas-aktivitas interaksi antara balai penerbitan dengan para pembaca untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pengembangan budaya membaca terhadap pembangunan dan pengembangan Tanah Air”.
Selama ini, lahirnya serentetan toko buku dari unit-unit penerbitan di seluruh negeri yang semakin banyak dan terutama ialah lahirnya dua jalan buku di kota Ho Chi Minh dan kota Hanoi telah memperlihatkan bahwa aktivitas penerbitan telah mengalami perkembangan-perkembangan yang penting maupun pembaruan dalam metode membaca buku dekat dengan para pembaca. Semua aktivitas ini tidak hanya memenuhi kebutuhan membaca buku dari warga, tapi juga membantu pemasaran buku menjadi lebih bergelora. Nguyen Le My Hoan, Kepala Seksi Penerbitan dari Perusahaan Pesero Budaya Huy Hoang, unit peserta perkenalan buku di Jalan Buku Hanoi 19 Desember memberitahukan: “Di jalan buku ini, semua unit penerbitan tidak hanya melakukan pertemuan satu sama lain di sidang-sidang saja, tapi bisa melakukan pertemuan satu sama lain di produk-produknya. Yang paling baik di sini ialah semua produk berfokus pada satu tempat dan kami bisa saling belajar secara paling langsung. Semua temu pergaulan untuk memperkenalkan pencipta dan karya serta penyelenggaraan lokakarya yang diperuntukkan bagi kepada para pembaca muda akan menyerap partisipasi banyak pembaca”.
Bagi para penggemar buku, suka membaca, maka masalah memiliki satu buku selalu membuat mereka merasa berbahagia, puas dan menghormatinya. Bagaimana-pun perkembangan teknologi digital, meledaknya perangkat lunak penerapan buku global, kaya rayanya Ebook, maka cara membaca buku secara tradisional tetap dipilih oleh banyak pembaca. Oleh karena itu, memperbarui dan meningkatkan kualitas penerbitan merupakan faktor penting agar buku cetak tetap terus dipilih oleh para pembaca.