(VOVWORLD) - Pertemuan kali pertama dengan tajuk: “Pengarang dengan missi persatuan besar nasional” baru saja diadakan oleh Asosiasi Pengarang Vietnam di Kota Hanoi. Lebih dari 100 pengarang Vietnam yang tipikal di seluruh negeri dan para pengarang Vietnam yang hidup di 12 negeri di dunia telah membahas masalah-masalah tentang kesusastraan Tanah Air, menjunjung tinggi tanggung-jawab sosial dari para pengarang, mengaitkan komunitas orang Vietnam di luar negeri untuk bersama-sama berkiblat ke Tanah Air.
Penyair Huu Thinh (Foto: Quang Quyet/VNA) |
Pada pertemuan ini, penyair Huu Thinh, Ketua Asosiasi Pengarang Vietnam menekankan bahwa “Asosiasi Pengarang Vietnam selalu menganggap kesusastraan dari kalangan komunitas orang Vietnam di luar negeri sebagai satu bagian yang terkait erat dengan kesusastraan di dalam negeri”. Para pengarang Vietnam di luar negeri yang menciptakan karyanya dengan bahasa Vietnam atau bahasa asing telah terbentuk menjadi satu barisan pengarang di luar negeri. Melalui karya-karyanya, para pengarang dan penyair Vietnam di luar negeri telah berhasil membentuk semangat yang luas dari bangsa. Selain mencipta, banyak pengarang dan penyair telah menterjemahkan dan memperkenalkan kesusastraan dunia kepada para pembaca di dalam negeri dan sebaliknya. Pertemuan ini merupakan peristiwa yang mengaitkan komunitas orang Vietnam di luar negeri untuk bersama-sama berkiblat ke Tanah Air, mengkonservasikan dan mengembangkan semangat patriotisme dan kemanusiaan dengan semangat persatuan nasional, menciptakan mekanisme yang mengaitkan para pengarang Vietnam di luar negeri dengan Asosiasi Pengarang Vietnam dalam mencipta, mengumumkan karya, sekaligus membantu para pengarang Vienam di luar negeri lebih mengerti tentang prestasi membangun dan membela Tanah Air dan berhasil menciptakan banyak karya untuk melayani manusia dan kebudayaan Vietnam. Kritikus Bui Viet Thang, peserta pertemuan tersebut mengatakan: “Pertemuan tentang akademik hanyalah sebagian saja, yang paling penting ialah menyambungkan perasaan dan pemikiran para pengarang Vietnam di dalam dan luar negeri untuk mengerti satu sama lain di kanal kebudayaan dan kesusastraan. Selaku peserta pertemuan ini, saya pikir bahwa setelah pertemuan kali pertama ini, bagi para pengarang Vietnam di luar negeri atau di dalam negeri, tidak ada batas tentang di dalam dan luar negeri dan angka sebutan bersama dari pertemuan ini ialah persatuan, persatuan, persatuan besar, sukses, sukses, sukses besar”.
Tema pertemuan ini ialah “Pengarang dengan missi persatuan besar nasional” telah mendapat sambutan dari banyak pengarang Vietnam yang tinggal di luar negeri. Pengarang Dieu Huong yang tinggal di Swedia mengatakan: “Kami merasa sangat gembira ketika kembali ke Tanah Air untuk menghadiri lokakarya sastra dengan tema: “Pengarang dengan missi persatuan besar nasional”. Ini untuk pertama kalinya lokakarya ini diadakan, tetapi, saya pikir akan ada banyak kesempatan lagi bagi para pengarang dan penyair Vietnam yang tinggal di seluruh dunia bisa berkumpul. Saya pikir bahwa ini merupakan satu gagasan, satu kesempatan yang langka bagi kami untuk mendengarkan pemikiran dari pengarang, penyair dan kritikus sastra dan lain lain-lain untuk menunjukkan pemikiran mereka. Saya sendiri merasa sangat terharu”.
Beberapa pengarang menyatakan bahwa pertemuan ini bermaksud menjunjung tinggi tanggung-jawab sosial dari para pengarang Vietnam di luar negeri agar mereka berkaitan dengan bangsa dan Tanah Air melalui karya-karya mereka. Merekalah faktor yang mengaitkan komunitas orang Vietnam di luar negeri untuk bersama-sama berkiblat ke Tanah Air, mengkonservasikan dan mengembangkan tradisi patriotisme, kemanusiaan dan kebaikan dalam semangat persatuan nasional.
Menurut penyair Huu Thinh, usaha membangun dan membela Tanah Air telah dan sedang membuka pintu secara lebar-lebar untuk menyambut semua talenta sastra dalam dan luar negeri. Situasi baru sedang menuntut kepada para pengarang dalam dan luar negeri supaya menggunakan perekat yang mantap dari sastra untuk mengeratkan barisan, meperkuat persatuan besar nasional. Berusaha demi missi persatuan nasional agar setiap pengarang menyalip dirinya sendiri dan mengejar daya hidup baru dari bangsa. Berusaha demi usaha ini juga tidak membatasi kebebasan mencari dan menciptakan hal yang baru, malah sebaliknya membuat para pengarang semakin merasa bebas.