(VOVworld) – Hingga sekarang ini, Vietnam telah menyelesaikan bahan “Ritual dan permainan tarik tambang” untuk disampaikan kepada UNESCO untuk dipelajari dan dimasukkan kedalam daftar Pusaka Budaya Nonbendawi Umat Manusia-tahun 2015. Perihal Vietnam, Republik Korea, Kamboja dan Filipina bersama-sama membuat bahan multi-nasional tentang “Ritual dan permainan tarik tambang” tidak hanya turut memuliakan satu ciri budaya Vietnam, tapi juga turut memperkuat hubungan dan temu pergaulan kebudayaan dengan negara-negara lain di kawasan.
Permainan tarik tambang di Vietnam
(Foto: hoisinhvien.net)
Dari akhir tahun 2013, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam telah memutuskan membuat bahan “Ritual dan permainan tarik tambang tradisional” untuk disampaikan kepada UNESCO supaya mendapat pengakuan sebagai Pusaka Budaya Nonbendawi Umat Manusia. Ini juga untuk pertama kalinya Vietnam berkoordinasi dengan negara-negara lain membuat satu bahan tentang pusaka menurut bentuk multi nasional. Hingga kini, bahan telah disampaikan kepada UNESCO untuk dipelajari dan menunggu hasil resmi pada akhir tahun 2015. Tarik tambang adalah salah satu permainan rakyat yang sudah ada sejak lama dan senantiasa diadakan pada pesta-pesta memohon panenan yang baik pada awal musim semi, memohon cuaca yang baik, kehidupan berbahagia dan lain-lain. Pada pesta-pesta itu, permainan tarik tambang biasanya ada dalam acara pesta, memanifestasikan kekuatan persatuan kaum tani. Profesor Ngo Duc Thinh, anggota Dewan Pusaka Budaya Nasional Vietnam memberitahukan: “Ini tidak hanya semata-mata adalah satu permainan saja, tapi juga adalah kompetisi yang bersifat spiritualitas. Kompetisi untuk mencari yang menang, kemudian, mereka itu dapat masuk kedalam balai desa dan kuil untuk memuja dewa dan mereka percaya bahwa selain hadiah dan kehormatan, mereka juga mendapat kepercayaan spiritualitas bahwa seluruh desanya dan mereka sendiri mendapat perlindungan dari dewa”.
Anak-anak ikut serta dalam permainan tarik tambang
(Foto: violet.vn)
Pesta desa Huu Chat, kecamatan Hoa Long, kota Bac Ninh (Vietnam Utara) seperti halnya dengan banyak desa lain di Vietnam. Akan tetapi, ciri yang berlainan di sini ialah permainan tarik tambang di desa ini sudah ada sejak lama ditingkatkan menjadi ritual resmi dalam pesta desa. Menurut legenda desa, dulu, untuk melakukan pembangunan, harus ada orang-orang yang sehat untuk menarik kayu dalam membangun balai desa dan rumah. Mungkin oleh karena itu, kisah menarik kayu selalu diungkapkan dalam semua ritual, lalu menjadi permainan tarik tambang dalam pesta desa. Pesta tarik tambang di desa Huu Chat berlangsung pada tanggal 4 bulan pertama Imlek saban tahun dan telah hidup selama hampir 400 tahun ini. Ritual ini diselenggarakan secara sangat megah dengan upacara mengarak tandu, melakukan pemujaan untuk mengenangkan sejarah tradisi pembangunan desa. Akan tetapi, menurut Nguyen Van Chuan, Kepala Himpunan Kaum Lansia desa ini, permainan tarik tambang pada pesta tetap merupakan acara yang paling atraktif dan paling khas. Dia mengatakan: “Dulu, permainan tarik tambang selalu menggunakan tali Tam Co, tapi, khususnya bagi desa Huu Chat, karena bertolak dari kisah menarik sampan kayu, maka mereka menggunakan dua pohon bambu yang disambungkan, dua pihak menggunakan dua pikul untuk ditarik dengan maksud memanifestasikan kekuatan pemuda-pemuda desa. Oleh karena itu, orang harus memakan waktu sebulan untuk membuat persiapan bagi ritual tarik tambang. Mereka harus memilih pohon bambu dan memilih hari membawa bambu ke rumah. Keluarga yang punya pohon bambu yang dipilih bagi pesta merupakan kehormatan dan pemuda mana yang dipilih untuk ikut serta dalam permainan tarik tambang ini menjadi kehormatan bagi seluruh keluarga dan marga”.
Menurut tradisi, 70 pemuda di desa dibagi menjadi dua pihak yaitu pihak Timur dan pihak Barat. Sesuai dengan perintah, dua pihak harus melakukan 3 tarikan dan pihak mana yang mencapai dua kali kemenangan akan menjadi pihak menang. Akan tetapi, ketika akhir pesta, pihak Timur pasti harus menang, karena menurut adat istiadat, kalau pihak Timur mencapai kemenangan, maka tahun itu baru mencapai panenan yang baik.
Permainan tarik tambang di Vietnam
(Foto: nld.com.vn)
Tidak hanya etnis Kinh saja, di banyak daerah pemukiman rakyat etnis minoritas di Vietnam, misalnya etnis-etnis minoritas Thai, Tay, Nung, Giay dan lain-lain juga punya permainan tarik tambang dengan banyak bentuk yang beranekaragam. Permainan tarik tambang di setiap daerah punya cara main berbeda-beda, tapi, semuanya memanifestasikan kekuatan, persatuan, perkaitan kolektif. Komponis Thao Giang, orang yang menyediakan banyak waktu untuk meneliti kebudayaan dan kesenian rakyat menilai: “Permainan tarik tambang juga ada di negara-negara lain, tapi, cara main dari orang Vietnam dari dulu hingga sekarang tetap menunjukan identitas orang Vietnam yaitu melatih kesehatan, tanpa kekerasan, tidak terlalu mengutamakan yang menang atau yang kalah, tapi, permainan ini selalu memanifestasikan kegembiraan”.
Dalam masyarakat modern, permainan tarik tambang masih merupakan permainan yang populer di kalangan masyarakat, terutama ialah bagi pelajar, mahasiswa, pekerja dan lain-lain. Bahan yang disampaikan kepada UNESCO untuk mengakui ritual dan permainan tarik tambang sebagai Pusaka Budaya Nonbendawi Umat Manusia akan menjadi kesempatan bagi Vietnam untuk memperkuat sosialisasi, menggandakan kegandrungan dan kecintaan terhadap permainan tarik tambang, satu pusaka budaya tradisional./.