(VOVworld)- Di daerah Tay Nguyen Utara, komunitas orang etnis-etnis minoritas Ja Rai, Ba Na, Xo Dang dan lain-lain, hampir semuanya mempunyai semacam rumah gadang (rumah Rong). Ini adalah tempat berlangsungnya peristiwa-peristiwa yang penting di dukuh, tempat dimana sesepuh dukuh menghimpun penduduknya guna membahas masalah-masalah yang penting. Ini juga adalah tempat untuk memanifestasikan pesta-pesta adat tradisional dan adalah tempat bagi semua generasi artisan untuk mewariskan nilai-nilai kebudayaan dan lain-lain.
Rumah Rong dari rakyat etnis minoritas Ba Na
(Foto: alphabook.vn)
Biasanya, rumah Rong dari rakyat etnis minoritas Ba Na akan didirikan segera setelah satu dukuh baru dibentuk. Ini dianggap sebagai peristiwa yang paling maha penting untuk seluruh dukuh, maka semua penduduk di dukuh harus menyumbangkan tenaga. Ada yang memotong daun rumbia, bambu, buluh dan kayu.. Para sesepuh dukuh yang paling berpengalaman tentang gunung dan hutan akan mengatas-namai dukuh untuk mencari tanah, memilih posisi yang paling indah untuk dukuh. Mereka menyediakan waktu selama sepekan, bahkan sebulan untuk memilih tempat membuat rumah Rong. Tempat yang dipilih untuk mendirikan rumah Rong adalah tempat yang tinggi dan sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin. Khususnya, rumah Rong dibangun di pusat dukuh, kalau datang dari semua arah ke dukuh, semuanya dapat melihat atap rumah Rong ini.
Pertunjukan tari-tarian di depan rumah Rong
(Foto: gdthuyphuong.free.fr)
Pembuatan rumah Rong sangat memakan waktu dan tenaga, waktunya pendek atau panjang tergandung pada besar dan kecilnya rumah. Ada rumah yang harus dibangun selama beberapa bulan, bahkan selama lebih dari setahun baru selesai. Misalnya, rumah Rong Kon Tum Ke Brong-2 di kecamatan Dac Ro Wa, kota Kon Tum yang tingginya 16 meter, lebarnya 5 meter dan panjangnya 14 meter harus dibangun selama setahun baru selesai. Sesepuh dukuh A Juu di dukuh Kon Tum Ko Bong-2 memberitahukan bahwa “ Rumah Rong di dukuh saya dibangun pada tahun 2002 dengan sumbangan tenaga dari penduduk dukuh. Kami membagi penduduk menjadi setiap kelompok yang beranggotakan dari 30 sampai 50 penduduk untuk membuat rumah. Rumah Rong di dukuh saya dibuat selama hampir setahun baru selesai”.
Rumah Rong tidak hanya menjadi tempat untuk menyelenggarakan upacara-upacara tradisional, menjadi tempat untuk bersidang, berhibur, tapi juga menjadi ruang spirituil, punya kekuatan perasaan yang besar, dan mengaitkan semua orang. Sesepuh dukuh A Nhon, 83 tahun di dukuh Kon So Lam- 1, kecamatan kota Truong Chinh, kota Kon Tum, provinsi Kontum mengatakan bahwa “ Rumah Rong adalah tempat agar dewan sesepuh dukuh dan semua anggota bersama memecahkan pekerjaan-pekerjaan yang bersangkutan dengan dukuh. Rumah Rong sudah ada pada zaman nenek moyang. Dukuh yang kecil punya rumah Rong yang kecil dan dukuh yang besar punya rumah Rong yang besar”.
Rakyat sedang membuat rumah Rong
(Foto: dacsantaynguyen.com)
Menurut waktu, dengan pengaruh dari mekanisme pasar, perubahan-perubahan dari kehidupan sosial, urbanisasi dan lain-lain, maka banyak rumah Rong tradisional dari rakyat etnis minoritas Ba Na pada khususnya dan di daerah Tay Nguyen pada umumnya telah berangsur-angsur mengalami degradasi. Tapi mujur sekali ialah pemerintahan setempat dan instansi fungsional telah mengerti arti penting rumah Rong dan telah melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mempertahankan dan melestarikannya. Misalnya, Komite Partai Komunis provinsi Kon Tum telah mengambil Resolusi memulihkan rumah Rong tradisional. Karena itu, sekarang ini, hampir semua rumah Rong dari rakyat etnis minoritas Ba Na di provinsi Kon tum telah berhasil mempertahankan ciri tradisionalnya yaitu dibuat dari kayu, bambu, buluh dan lain-lain. Karena adanya sumber biaya dari negara, maka rumah Rong menjadi lebih besar dan lebih indah terbanding dengan sebelumnya.
Rumah Rong di daerah Tay Nguyen pada umumnya dan rumah Rong dari rakyat etnis minoritas Ba Na pada khususnya adalah simbol kebudayaan tradisional yang khas dari komunitas semua etnis minoritas di daerah ini. Berhasil mempertahankan rumah Rong adalah berhasil mempertahankan jantungnnya dukuh, tempat menyimpan legenda-legenda dalam epik kuno dan ciri-ciri budaya tradisional yang indah. Dari situ, mempertahankan kehidupan spirituil yang beranekaragam, sekaligus juga mudah menuju ke nilai-nilai kebudayaan kontemporer yang sesuai dengan kecenderungan perkembangan masyarakat./.
VOV