Semangat tinggi para prajurit pembuka jalan Truong Son
Trung Cuong -  
(VOVworld) – Jalan Truong Son, adalah jalan legendaris yang berkaitan dengan sejarah cemerlang dari bangsa Vietnam selama masa-masa perang perlawanan membebaskan bangsa, menyatukan Tanah Air. 55 tahun sudah lewat, tapi memori tentang jalan ini tetap merupakan kenangan-kenangan yang sulit dilupakan dalam hati para prajurit, khususnya para prajurit yang ikut membuka jalan ini.
Para prajurit memikul barang ke garis depan
(Foto: e-info.vn)
Pada Mei 1959, tentara, rakyat dan prajurit pekerja sukarela Vietnam telah membelah pegunungan Truong Son, membuka jalan bagi para prajurit dan jalan transportasi perlengkapan senjata untuk medan perang di Vietnam Selatan. Jalan strategis Truong Son melewati 20 provinsi dari Vietnam Utara ke Vietnam Selatan dan kawasan Laos Selatan dan Kamboja. Para pasukan jeni, pemuda pembidas, prajurit kerja garis depan Truong Son terdiri dari 120.000 orang telah menciptakan jaringan jalan yang sambung-menyambung dan kokoh dengan 5 poros jalan vertikal, 21 poros jalan horizontal yang menyambungkan sebelah Barat dan Timur pegunungan Truong Son, mencapai medan-medan perang, dengan total panjangnya kira-kira 20.000 Km jalan mobil, 1.400 Km pipa BBM, 3.140 Km jalan tersamar untuk dilewati mobil pada siang hari. To Da Man, mantan Wakil Kepala Direktorat Jenderal Logistik, Kementerian Pertahanan Vietnam memberitahukan bahwa justru dengan adanya jalan bantuan logistik Truong Son ini, maka tentara Vietnam telah berhasil mengangkut kira-kira 2 juta ton senjata, amunisi dan peralatan serta kira-kira 2 juta orang keluar-masuk meda perang.
Bapak To Da Man mengatakan: “Ketika bicara tentang jalan Truong Son, harus dimengerti bahwa itu adalah satu jaringan jalan yang tidak hanya terdiri dari jalan darat saja, tapi sangat beraneka-ragam bentuknya. Jalan Truong Son terdiri dari jalan darat, jalan sungai, jalan terowongan dan jalan PHB”.
Menyusuri hutan untuk membuka jalan Truong Son merupakan satu proses upaya yang penuh kesulitan dari tentara dan rakyat Vietnam dalam kondisi serba kurang dalam hal kendaraan dan peralatan. Masa bertahun-tahun yang sukar itu selalu terukir secara mendalam dalam memori setiap prajurit dan prajurit kerja yang ikut membuka jalan Truong Son, diantaranya ada Nguyen Viet Sinh. Dia memberitahukan bahwa setiap hari, baik hari hujan atau hari panas, setiap prajurit harus melewati jalan yang panjangnya kira-kira 40 Km untuk memikul barang ke medan perang Vietnam Selatan.
Bapak Nguyen Viet Sinh memberitahukan “Kami membuat bungkusan nasi kepal dan menggantungnya di pinggang, lalu berjalan. Ketika naik ke puncak bukit ada hujan sehingga seluruh tubuh dan nasi juga basah semua, tapi kami semua tetap berusaha makan nasi itu untuk bisa kuat meneruskan perjalanan. Dalam regu kami ada banyak orang yang sakit, tapi semuanya tetap bersemangat untuk memikul barang ke garis depan”.
Dalam memori para prajurit Paman Ho masa itu, seluruh sistim jaringan jalan Truong Son tidak hanya merupakan jalan perhubungan dan transportasi strategis saja, tapi benar-benar menjadi medan perang yang sengit antara tentara Vietnam dengan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya.
Dalam operasi-operasi pemusnahan yang dilakukan dari 1965 sampai 1972, Amerika Serikat telah melakukan 733.000 misi penerbangan, melakukan kira-kira 152.000 serangan pemusnahan; menjatuhi kira-kira 4 juta ton bom ke jalan-jalan Truong Son. Kira-kira 20.000 prajurit, pemuda pembidas, buruh perhubungan telah gugur dan 30.000 orang lain luka-luka. Oleh karena itu, Le Kim Tho, mantan prajurit Batalion Transportasi 559 dan kawan sekesatuannya selalu menyebut jalan ini sebagai garis api. Dia mengenangkan kembali: “Ketika berada di medan perang, saya sesalu menetapkan fikiran siap berkoban karena pada saat itu tidak ada satu detik pun yang tidak terdengar suara ledakan bom dan pesawat. Walaupun demikian, para kawan sekesatuan saya tetap terus membuka jalan untuk mengangkut bahan makanan dan perlengkapan militer, dll ke garis depan. Semuanya berasal dari tekad demi Vietnam Selatan sedarah-sedaging.
Berbagi semangat itu, banyak prajurit Truong Son diantaranya ada mantan prajurit Nguyen Viet Hong, selalu sepenuh hati berkiblat ke tujuan membebaskan Vietnam Selatan, menyatukan Tanah Air. Bapak Nguyen Viet Hong ingat kembali: “Masa bertahun-tahun di jalan Truong Son itu memang sangat sengsara dan sengit, tapi kami tidak pernah takut gugur. Kami fikir bahwa prajurit Truong Son, baik prajurit pembersih bom dan ranjau, pengemudi atau prajurit meriam, dll, semuanya mempunyai semangat yang sangat tinggi, tidak takut mengalami kesulitan. Semuanya demi Paman Ho dan kemerdekaan bangsa”.
Dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat untuk menyelamatkan Tanah Air, jalan Truong Son merupakan manifestasi yang hidup-hidup dari aspirasi yang berkobar-kobar akan satu kemerdekaan, kebebasan dan penyatuan Tanah Air dari bangsa Vietnam. Pada masa perdamaian dewasa ini, jalan Truong Son sedang mendapat investasi sangat besar dari Partai Komunis dan Negara Vietnam, merupakan proyek yang menjelujuri sepanjang Tanah Air, merupakan jalan industrialisasi dan modernisasi. Jalan ini datang ke mana saja akan membangkitkan potensi perkembangan sosial-ekonomi sampai itu. Figur jalan ini akan menciptakan syarat untuk mengembangkan ekonomi Tanah Air secara berkesinambungan, menjamin jaring pengaman sosial di daerah pedalaman, daerah pelosok sepanjang jalan Truong Son, turut menjamin keamanan dan pertahanan./.
Trung Cuong