(VOVworld) – Pada hari-hari musim gugur Agustus 1945 70 tahun lalu, dari Zona Pembebasan Tan Trao, kecamatan Tan Trao, kabupaten Son Duong, provinsi Tuyen Quang (Vietnam Utara), perintah pemberontakan umum disampaikan ke seluruh Vietnam. Lebih dari 20 juta orang Vietnam telah bangkit melakukan pemberontakan, menciptakan kemenangan besar dari Revolusi Agustus dan merebut kekuasaan ke tangan rakyat.
Kubuh Na Lua tempat tinggal Presiden Ho Chi Minh di Tan Trao
Foto: kienthuc.net
Pada tanggal 21 Mei 1945, Presiden Ho Chi Minh dari provinsi Cao Bang kembali ke provinsi Tuyen Quang untuk membimbing gerakan revolusioner seluruh negeri. Presiden Ho Chi Minh telah memilih kecamatan Tan Trao menjadi Ibu Kota Zona Pembebasan, pangkalan revolusi. Tempat tinggal pertama dari Presiden Ho Chi Minh ketika kembali di Tan Trao ialah keluarga bapak Nguyen Tien Su yang pada waktu itu adalah Ketua Front Viet Minh kecamatan Tan Trao. Ibu Hoang Thi Mai, anak menantu perempuan dari bapak Nguyen Tien Su memberitahukan bahwa ketika menjadi anak menantu perempuan, dia dapat mendengarkan banyak kisah tentang Presiden Ho Chi Minh ketika Beliau tinggal di rumah keluarga ibu Mai. Di sini, selain waktu kerja, Presiden Ho Chi Minh biasanya bersama dengan bapak Nguyen Tien Su datang bertandang ke beberapa keluarga di dukuh untuk menanyakan kesehatan dan memberikan bingkisan kepada para kakek-nenek dan anak-anak. Pada waktu itu, warga dukuh menyebut Presiden Ho Chi Minh dengan nama yang sangat akrab dan tercinta “Pak Ke”. Ibu Hoang Thi Mai memberitahukan: “Ayah dan ibu mertua saya menceritakan bahwa Presiden Ho Chi Minh datang dan tinggal di sini selama sepekan untuk mengadakan rapat. Dulu, saya tidak mengetahui bahwa itu adalah Presiden Ho Chi Minh, hanya tahu itu Pak Ke saja. Sepekan setelah tinggal di pondok, Presiden Ho Chi Minh jatuh sakit. Kakek-nenek dan ayah-ibu mertua saya memberikan obat-obatan dan Beliau sembuh. Ibu mertua saya memasak nasi ketan dan daging ayam dan suami saya menyampaikannya kepada Presiden Ho Chi Minh. Kanek-nenek saya walaupun menjumpai kesulitan, tapi tetap membantu revolusi”.
Sampai Agustus 1945, di tengah-tengah gerakan menentang Jepang untuk menyelamatkan Tanah Air berlangsung secara berkobar, Presiden Ho Chi Minh telah menginstruksi kan agar giat mengadakan Kongres Rakyat Nasional Tan Trao untuk membentuk Pemerintah Revolusioner Sementara guna memimpin revolusi rakyat Vietnam. Bapak Hoang Ngoc, warga dukuh Tan Lap, kecamatan Tan Trao mengenangkan kembali bahwa pada waktu itu saya berusia 10 tahun, para pejabat yang menghadiri Kongres Rakyat Nasional Tan Trao telah tinggal di keluarga saya dan beberapa keluarga lainnya. Pada waktu kongres ini berlangsung, satu rombongan utusan yang mengatas-namai rakyat kecamatan Tan Trao telah datang untuk mengucapkan selamat kepada kongres ini dan saya telah mendapat kehormatan ketika berada dalam rombongan anak-anak. Dia menceritakan bahwa rakyat miskin tapi telah mengumpulkan beras, ayam dan seekor sapi untuk menyambut baik Pemerintah Revolusi Sementara yang baru dipilih. “Warga di sini adalah warga etnis minoritas Tay, kami mengalami banyak penderitaan dalam zaman penjajahan. Setelah revolusi tiba di sini, dengan mendapat pendidikan tentang semangat revolusioner yang diberikan oleh Partai dan Presiden Ho Chi Minh, maka warga berbagai etnis minoritas merasa sangat gembira dan antusias. Kami semua berfokus membantu revolusi. Bagaimana ajaran Presiden Ho Chi Minh dan pejabat revolusi, kami mengikuti semuanya”.
Sedangkan bagi nenek Nong Thi Mo, walaupun berusia sudah lebih dari 90 tahun, matanya sudah kabur, telinganya tidak mendengar secara jelas, tapi memori tentang masa dimana Presiden Ho Chi Minh dan para pejabat revolusi tinggal di kecamatan Tan Trao tetap utuh. Pada waktu itu, dia dan para gadis di dukuh mendukung revolusi dengan menumbuk beras untuk menghidupi tentara. Suasana kerja berlangsung secara giat dan cepat. Dia juga ingat akan ajaran Presiden Ho Chi Minh pada waktu itu yaitu “menumbuk beras juga berarti menghantam musuh, tentara yang cukup pangan baru bisa menghantam musuh”. Selama berlangsungnya Kongres Rakyat Nasional Tan Trao, dia mendapat kehormatan memasak nasi untuk mengabdi kongres ini.
Warga kecamatan Tan Trao, daerah pegunungan dan hutan Tan Trao telah menghidupi dan melindungi revolusi, membela keselamatan mutlak terhadap Partai, Presiden Ho Chi Minh dan revolusi pada hari-hari pra-pemberontakan. Tempat ini adalah pusat bimbingan terhadap pemberontakan umum untuk merebut kekuasaan di seluruh negeri, memainkan peranan penting pada kemenangan Revolusi Agustus yang Besar dari bangsa Vietnam.