(VOVworld) – Organisasi UNESCO baru saja memberikan hadiah yang bernama “Raja Sejong” kepada program “Membawa buku ke daerah pedesaan” dari Pusat Pengetahuan dan Perkembangan Komunistas” yang digagas dan diurus oleh bapak Nguyen Quang Thach. Hadiah ini tidak hanya memuliakan program “Membawa buku ke daerah pedesaan” saja, tapi, yang lebih mendalam ialah mengakui prestasi-prestasi yang penting dari satu pola masyarakat belajar di Vietnam.
Acara memuliakan program "Membawa buku ke daerah pedesaan"
(Foto: laodong.com.vn)
Impian membawa buku ke daerah-daerah pedesaan untuk anak-anak yang kekurangan buku, membentuk lemari-lemari buku di semua sekolahan di daerah pedesaan telah dipikirkan oleh Nguyen Quang Thach pada mada dia baru berusia 20 tahun. Sebagai putra dari bumi Ha Tinh yang haus belajar, berteman dengan buku sejak masa kanak-kanak, maka bapak Nguyen Quang Thach mengerti tentang nilai-nilai yang diberikan oleh buku. Selama 20 tahun terus-menerus, dia telah melepaskan banyak pekerjaan yang menghasilkan pendapatan tinggi untuk mencari tahu tentang cara membentuk program “Membawa buku ke daerah pedesaan”, dengan diam-diam membangun budaya membaca di daerah pedesaan Vietnam. Nguyen Quang Thach mengatakan: “Pada permulaannya ialah lemari buku milik marga di provinsi Ha Tinh. Kemudian, saya memilih provinsi Thai Binh menjadi daerah pangkalan. Sekarang ini, program ini telah tersebar dari provinsi Thai Binh ke kota Hai Phong, ke provinsi-provinsi Nam Dinh, Hai Duong, Hung Yen, Bac Giang, Bac Ninh, Son La, Thanh Hoa, Nghe An. Dulu, saya telah berhasil membentuk 8 lemari buku milik marga di provinsi Ha Tinh. Sekarang ini, kabupaten-kabupaten di provinsi Ha Tinh telah berhasil membentuk lebih dari 400 lemari buku”.
Program “Membawa buku ke daerah pedesaan” mengarah ke pemecahan situasi kekurangan buku yang berkepanjangan di daerah pedesaan, bersamaan itu turut meningkatkan taraf kecerdasan rakyat dalam skala nasional dan membangun semangat berbagi tanggung-jawab sosial di Vietnam. Selain membuka lemari buku, program ini juga mendidik barisan pengoperasian lemari buku dan menciptakan banyak aktivitas menyemangati orang membaca buku dan bertukar buku di berbagai sekolahan. Toshiuiki Matsumoto, pakar program pendidikan dari UNESCO memberitahukan bahwa dengan sumber dana yang sangat terbatas dan berdasarkan pada sumber sumbangan amal, program ini telah membawa buku ke lebih dari 400.000 pembaca di daerah pedesaan, bersamaan itu berhasil membangun lebih dari 9.000 perpustakaan di 26 provinsi dan kota selama 10 tahun ini, ini merupakan satu upaya yang jarang ada. Dia mengatakan: “Cara pendekatan dari provinsi ini merupakan satu kreativitas Vietnam dengan masalah memperhatikan pembangunan perpustakaan di daerah-daerah pedesaan yang masih menjumpai kesulitan. Untuk membantu orang-orang yang baru melek huruf mempertahankan kemampuan membaca dan mengertinya merupakan satu hal yang sangat patut dipuji”.
Hasil dan makna program “Membawa buku ke daerah pedesaan” telah melampaui skala nasional Vietnam, menjadi satu pola untuk dikonsultasikan dan digandakan oleh dunia. Pham Sanh Chau, Pembantu Menteri Luar Negeri, merangkap Sekretaris Jenderal Kantor UNESCO Vietnam di Paris menilai: “Program ini merupakan satu program yang sangat sukses, efektif dan masuk di hati orang. Justru efektivitas dan sumbangannya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis untuk warga di daerah pedesaan, maka UNESCO telah memilihnya untuk memberikan hadiah kepada program ini. Tidak mudah mendapat hadiah dari UNESCO. Hadiah ini sudah ada sejak tahun 1989 dan adalah satu hadiah yang sangat bergengsi di bidang pemberantasan buta huruf di seluruh dunia”.
Pham Sanh Chau juga menyatakan bahwa program ini sangat interaktif sangat baik dengan pola masyarakat belajar dan menciptakan prasyarat dan ilham kepada orang-orang berkesempatan mendekati pengetahuan. Pham Sanh Chau melanjutkan: “Hadiah ini punya satu maknai istimewa bagi Vietnam karena ia menciptakan satu ilham dan kebanggaan. Kita merasa bangga karena bangsa Vietnam adalah satu bangsa yang haus belajar, satu bangsa yang mencintai orang miskin dan orang yang menjumpai kesulitan”.
Sekarang ini telah ada lebih dari 5.000 lemari buku yang dibangun, menciptakan kesempatan kepada kira-kira 200.000 pelajar di daerah pedesaan untuk bisa membaca buku. Nguyen Quang Thach, Kepala Pusat Pengetahuan dan Perkembangan Komunitas menargetkan sampai tahun 2020 akan menggandakan program ini di seluruh negeri untuk mengabdi kira-kira 20 juta warga di daerah pedesaan.
Vietnam punya tradisi haus belajar. Tradisi itu semakin dipertahankan dan dimuliakan ketika seluruh bangsa bersama-sama berkiblat ke nilai-nilai standar dunia untuk membangun Tanah Air dan melakukan integrasi dalam satu dunia yang mendasar. Pola-pola seperti program “Membawa buku ke daerah pedesaan” menambah tenaga dan menggandakan kekuatan kepada pola masyarakat belajar di Vietnam.