Uniknya permainan tarik tali sambil duduk di desa Ngoc Tri, distrik Long Bien, kota Hanoi

(VOVworld) – Terletak di pinggir Sungai Merah, desa-desa kuno di distrik Long Bien tetap bisa melestarikan berbagai ritual dan permainan tradisional yang khas. Diantaranya, tarik tali sambil duduk merupakan permainan yang memanifestasikan aspirasi akan satu masa depan yang cerah dari warga daerah ini.

Uniknya permainan tarik tali sambil duduk di desa Ngoc Tri, distrik Long Bien, kota Hanoi - ảnh 1
Para pemuda desa Ngoc Tri berkumpul sebelum main tarik tali
(Foto: radiovietnam.vn)

Dalam benak bapak Le The Yen, 70 tahun, seorang warga desa Ngoc Tri, kecamatan Thach Ban, distrik Long Bien, kota Hanoi, sejak dahulu kala, permainan tarik tali sambil duduk merupakan satu ciri aktivitas kebudayaan yang tak bisa kurang dari warga desa Ngoc Tri. Pada masa masih muda dia ikut tim tarik tali, sekarang ketika usianya sudah mencapai 70 tahun, usia yang dianggap jarang ada, bapak Le The Yen dipilih rakyat untuk menjadi kepala tim tarik tali dukuh Duong. Jabatan yang hanya ada nama saja tanpa ada keuntungan materiil apapun. Tapi dia merasa bangga sekali. Sebagai warga desa Ngoc Tri, siapa saja juga ingin ikut tim tarik tali karena ini tidak hanya merupakan satu permainan saja, tapi juga untuk memanifestasikan ketulusan dan harapan agar para Dewa untuk memberkati keluarga dan desa.

Katanya permainan tradisional tarik tali sambil duduk ini sudah ada sejak lama. Di desa saya, semua orang sangat antusias berpartisipasi pada permainan ini sehingga ketika ditanya, mereka langsung mendaftarkan diri. Bahkan para pemuda yang tidak dapat masuk tim juga ikut memberikan dorongan semangat. Tidak hanya para atlet saja, tapi seluruh warga desa Ngoc Tri sangat antusias dan gembira”. Kata bapak Yen.

Konon, ada satu tahun dimana desa Ngoc Tri mengalami bencana kekeringan sehingga 11 diantara 12 sumur di desa kehabisan air, hanya tinggal sumur di dukuh Dia yang masih ada air. Pada saat itu, para pemuda dukuh Duong dan dukuh Cho datang mengambil air, tapi pemuda dukuh Dia karena takut kehabisan air maka menghalanginya. Satu pihak menahan, satu pihak yang lain menarik dan karena takut air tumpah maka mereka semua duduk di lantai dan memeluk tong berisi air. Setelah bencana kekeringan lewat, karena ingat pada kisah tersebut jadi para lansia menciptakan permainan tarik tali sambil duduk dalam pesta desa untuk memohon cuaca yang baik. Profesor Muda, Doktor, Nguyen Van Huy, anggota Dewan Pusaka Vietnam, memberitahukan: “Nilai tersendiri yang hanya dimiliki permainan tarik tali ialah kesuburan dan permohonan akan musim panenan yang baik, kesehatan dan kesinambungan komunitas. Adat tarik tali ini menyerap partisipasi dari 3 dukuh dan hanya ada satu tim pemenang saja dengan harapan supaya usahanya pada tahun mendatang mencapai kemajuan”.

Uniknya permainan tarik tali sambil duduk di desa Ngoc Tri, distrik Long Bien, kota Hanoi - ảnh 2
Semua tim berusaha memenangkan permainan ini
(Foto: radiovietnam.vn)

Di desa Ngoc Tri ada 3 dukuh yaitu dukuh Duong, dukuh Dia dan dukuh Cho. Menurut adat desa Ngoc Tri, pemain tarik tali harus adalah putra pertama desa, anak-anak dalam keluarga yang punya tradisi. Setiap tim terdiri dari 11 sampai 17 orang tergantung pada tahunnya dan pemimpin setiap tim dipilih rakyat dukuh.

Pada hari pesta, di lapangan balai desa, ketiga tim ini berbaris horizontal dan pemimpinnya akan masuk balai desa untuk mengadakan ritual. Kemudian ketiga tim ini akan diberitahukan tentang peraturan main. Setelah itu, ketiga tim akan berlari mengelilingi desa dan berkumpul di satu lapangan untuk melakukan pertandingan. Satu tiang dengan bagian atasnya berlubang akan ditancapkan secara dalam-dalam pada tanah, tali diselipkan pada lubang tersebut pada ketinggian sama lutut orang dewasa. Dua tim akan duduk di dua sisi, satu tangan lurus kedepan, tangan lain berliku di depan dada, tali ditahan pada ketiak pemain. Bapak Le The Yen memberitahukan: “Menurut tradisi, tanggal 3 bulan ketiga menurut kalender imlek adalah hari pesta desa dan hanya pada kesempatan ini baru diadakan permainan tarik tali sambil duduk. Hari pesta itu sangat ramai dan gembira. Sebelumnya, semua tim harus melakukan latihan, bagaimana supaya posisi duduk dan cara menarik tali dilakukan secara tepat. Sedangkan hadiah yang diberikan hanya untuk menyemangati para pemain saja”.

Berbeda dengan permainan-permainan lain, dalam permainan tarik tali sambil duduk di kuil Tran Vu ini, tim pemenang selama ini selalu adalah tim dukuh Duong. Warga desa Ngoc Tri berpendapat bahwa dukuh Duong terletak di pintu masuk desa, kepala dari “ular suci”, oleh karena itu, dukuh Duong merebut kemenangan berarti sepanjang tahun itu, warga desa akan sukses dalam usaha dan mendapat banyak kemujuran.

Dengan nilai-nilai yang unik itu, permainan tarik tali sambil duduk dari warga desa Ngoc Tri telah mendapat pengakuan sebagai Pusaka Budaya Non-bendawi Nasional dan merupakan satu faktor istimewa dalam dukumen multi-nasional yang disampaikan kepada UNESCO untuk ditinjau dan dimasukkan ke dalam daftar pusaka-pusaka budaya non-bendawi dari umat manusia pada tahun 2015 ini. Tarik tali sambil duduk telah turut memberikan sumbangan yang penting dalam memperkokoh dan mendorong persatuan masyarakat./. 

Komentar

Yang lain