Ruang pameran tersebut tidak besar, luasnya hanya kira-kira 100 m2 tapi setiap pengunjung ketika datang di sini selalu berjalan perlahan-lahan dan dengan perhatian yang terfokus. Ketika kami datang di sini, saat itu sudah larut malam, tapi dalam ruang pameran ini masih ada tidak sedikit pengunjung. Saudari Cam Phuong, petugas seksi komunikasi dan pendidikan museum ini sedang memberikan penjelasan kepada para pengunjung.

Saudari Phuong mengatakan: "Ini adalah peta pemberontakan merebut kekuasaan di berbagai provinsi dan kota pada bulan Agustus 1945. Peta ini menandai tempat-tempat dilakukannya pemberontakan dari yang pertama sampai yang terakhir. Peta ini mencangkup wilayah dari Vietnam Utara sampai Vietnam Selatan, di kotaHanoi pada 19 Agustus, di kota Hue pada 23 Agustus, di kota Sai Gon (sekarang adalah kota Ho Chi Minh) pada 25 Agustus, tempat pemberontakan yang terakhir pada 26 Agustus dan yang pertama pada 16 Agustus. Dengan demikian, hanya dalam waktu 2 pekan saja, revolusi telah sukses secara serempak di seluruh negeri".

Di samping peta ini ialah benda-benda bukti seperti sabit, palu, tombak, dll yaitu jenis-jenis senjata amat sederhana yang pernah digunakan rakyat seluruh Vietnam dalam pemberontakan umum merebut kekuasaan pada Agustus 1945. Banyak foto diambil pada momen dimana rakyat Vietnam secara serempak bangkit berdiri merebut kekuasaan yang dimulai dengan parade dan pawai merebut istana kekuasaan penjajah, pawai di Istana Bac Bo, rapat umum di depan Gedung Teater Besar Hanoi, dll. Di ruang pameran ini juga ada banyak benda bukti yang sangat biasa dalam kehidupan sehari-hari dadri para pejuang revolusioner seperti pistol milik Jenderal Vo Nguyen Giap, kompas dan jam tangan yang disita dari tentara Jepang, panci perunggu milik prajurit Vietnam, dll. 

Ketika melihat benda-benda bukti ini, saudari Tran Hong Anh, mahasiswi Sekolah Tinggi Bahasa Asing Hue memberitahukan: "Saya sangat mengagumi satu perjuangan yang sangat panjang dan penuh kesulitan ini. Senjata tentara dan rakyat kita sangat sederhana, tetapi tetap bisa mengalahkan Kolonialis Perancis dan Imperialis Amerika Serikat. Para pendahulu kita sudah banyak berkorban untuk merebut kemerdekaan masa kini".

Di ruang yang paling penting dalam pameran ini ada patung Presiden Ho Chi Minh yang sedang membacakan Proklamasi Kemerdekaan pada 2 September 1945. Dalam ruang ini para pengunjung dapat menonton pemutaran film-film tentang hari kemerdekaan 2 September 1945, prestasi yang paling menakjukkan dari pemberontakan umum merebut kekuasaan di seluruh negeri beberapa hari sebelumnya

Menyaksikan pemutaran film dokumenter tersebut setelah mengunjungi semua ruang pameran di Museum Sejarah Vietnam, Ibu Ezabeth, seorang wisatawan Australia memberitahukan: "Ini untuk pertama kalinya saya datang di sini dan mencaritahu tentang sejarah Vietnam di Museum ini dan saya sudah dapat mengerti sebagian dari upaya-upaya perjuangan untuk membela Tanah Air sudah menggeliat menjadi satu negara yang damai dan berkembang".

Terhitung sampai musim gugur tahun ini, semua benda dalam ruang pameran nomor 9 ini sudah genap 67 tahun menceritakan kisah yang ajaib tentang revolusi Agustus 1945. Selama sekian waktu, semua benda bukti yang sederhana itu telah memanifestasikan daya hidup yang kuat, semangat dan hasrat akan perdamaian yang benar-benar suci dari rakyat Vietnam.

Pada kemudian hari, semua benda yang hidup-hidup dan suci dalam ruang pameran tersebut akan terus menceritakan kepada berbagai generasi orang Vietnam dan sahabat internasional tentang momen-momen yang heroik dalam revolusi Agustus 1945, sejak generasi pendahulu menggulingkan belenggu kolonialis dan fasisme, melepaskan bangsa Vietnam dari perbudakan untuk berdiri menjadi tuan atas Tanah Airnya sendiri./.