Sawah percontohan besar di Kecamatan Phu Can  (Foto: Ngoc Anh)

Sawah percontohan besar adalah cara produksi baru, para petani memusatkan sawah-sawah kecil menjadi sawah besar, bersama menerapkan secara sinkron satu proses produksi VietGap (pelaksanaan produksi pertanian dengan baik). Dengan demikian membantu para petani mengurangi input, mudah memasarkan produk mereka dan meningkatkan produktivitas.

Kecamatan Phu Can memiliki 3.120 rumah tangga dengan 11.560 jiwa populasi, di antaranya warga etnis minoritas Khmer menduduki 62 persen. Kehidupan warga di sana pada pokoknya berdasarkan produksi pertanian, terutama penanaman padi. Karena posisi geografisnya adalah daerah tinggi, sulit mengakumulasi air untuk produksi pertanian, maka setiap tahun hanya bisa menanam satu panen padi pada musim hujan. Untuk mengatasi situasi tersebut, pada tahun 2006, Kabupaten Tieu Can berinvestasi pada pembangunan saluran beton untuk usaha irigasi petani dan saluran ini diselesaikan pada 2007. Sejak adanya saluran beton ini, para petani mendapatkan air dan menghemat air pada masa kekeringan dan salinisasi, hasil guna penanaman padi meningkat secara signifikan. Thach Thang, warga Kecamatan Phu Can mengatakan: “Sawah percontohan besar dengan luasnya 110 hektare dibentuk sejak adanya saluran beton. Warga tidak harus berpikir tentang air, tidak perlu membayar biaya air karena semuanya mendapat subsidi negara. Sejak belum berpartisipasi dalam skema sawah percontohan besar dan menanam padi yang berkualitas tinggi di sawah-sawah kecil hanya mencukupi kebutuhan pangan saja. Saat ini kami melakukan 3 masa tanam dengan padi yang berkualitas tinggi dan mudah memasarkan produknya.”

Petani Kecamatan Phu Can bersawah  (Foto: Ngoc Anh)

Saat ini, Kecamatan Phu Can memiliki 126 rumah tangga yang berpartisipasi dalam skema produksi dengan sawah percontohan besar. Dalam produksi padi, para petani telah mengintegrasikan pola produksi “genang – gersang – tumpang sari” untuk beradaptasi dengan perubahan iklim. Selain menghemat biaya produksi, skema tersebut membantu padi tumbuh lebih baik, meningkatkan produktivitas dan membatasi padi jatuh. Bui Truong An, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Phu Can mengungkapkan: “Ketika skema sawah percontohan besar mencapai efektivitas, warga percaya pada kepemimpinan pemerintahan daerah. Skema produksi ini sangat diperhatikan pimpinan kabupaten. Dulu, produktivitas padi rata-rata mencapai 4,2 ton padi per hektare, tetapi saat ini telah mencapai dari 6,5 hingga 7,5 ton padi per hektare. Pendapatan warga meningkat secara signifikan.”

Sawah percontohan besar di Kecamatan Phu Can dikaitkan dengan konektivitas produksi, pasokan material pertanian dan pemasaran produk bagi para petani. Thach Xe, anggota Koperasi Pertanian Phu Can mengatakan: “Skema sawah percontohan besar mendapat partisipasi banyak petani. Mereka tidak perlu membayar biaya irigasi. Koperasi memasok bibit dan memasarkan produksi bagi mereka. Pendapatan bersih mereka mencapai sekitar 20 juta VND setiap panen dan sekitar 50 juta VND setiap tahun”.

Sejak terdapat skema sawah percontohan besar, petani Kecamatan Phu Can dapat mendekati skema produksi modern dan ilmiah. Wajah pedesaan Kecamatan Phu Can mengalami perubahan dari hari ke hari dan tengah menuju pembangunan pedesaan baru percontohan. Skema produksi tersebut dikunjungi dan dipelajari banyak petani di daerah-daerah lain.