(VOVWORLD) - Yen Chau adalah salah satu kabupaten dengan perkebunan buah-buahan yang luas di provinsi Son La, dengan berbagai produk yang memiliki keunggulan ekspor, seperti: mangga, kelengkeng, pisang, plum, dan lain sebagainya. Agar perkebunan buah-buahan memiliki hasil produksi yang stabil, secara bertahap kualitasnya meningkat, dan memenuhi kebutuhan pasar yang semakin meningkat, Kabupaten Yen Chau telah berfokus pada pengembangan area penanaman pohon buah-buahan organik dan menerapkan proses produksi pertanian yang baik berstandar VietGAP.
Mangga dibungkus dengan hati-hati sebelum diekspor (Foto: baosonla.org.vn) |
Koperasi Pertanian Aman Chieng Hac di Dukuh Vang Lung, Kecamatan Chieng Hac, adalah koperasi pertama yang dipilih Kabupaten Yen Chau untuk pelaksanaan uji coba pola produksi mangga organik. Ha Van Son, Direktur koperasi tersebut mengatakan bahwa koperasi memiliki hampir 25 hektare mangga dan kelengkeng, 15 hektare di antaranya menerapkan proses produksi sistem organik, sementara sisanya telah diberikan kode area penanaman dan ditanami sesuai VietGAP, dan sesuai dengan standar internasional yang mensertifikasi praktik produksi pertanian yang baik (GlobalGAP). Target menghasilkan produk pertanian yang bersih dan aman telah ditetapkan oleh koperasi sejak awal.
“Pola kami selain perkebunan di hutan, tetapi harus melestarikan lingkungan alam untuk menghijaukan tanah gundul, bukit tandus dan membawa manfaat ekonomi bagi para anggota koperasi. Oleh karena itu, pola tersebut aman, ramah lingkungan dan bertanggung jawab kepada masyarakat; bertanggung jawab kepada konsumen. Sejak didirikan, perkebunan buah-buahan semakin meningkat dalam hal hasil produksi, kualitas dan disukai pelanggan. Kami telah mengekspor ke Australia, Amerika Serikat, Tiongkok, dan sebagainya, dan sudah hadir di berbagai supermarket besar di seluruh negeri.”
Target menghasilkan produk pertanian yang bersih dan aman telah ditetapkan oleh para anggota koperasi sejak awal. Hingga kini, setelah lebih dari 10 tahun beroperasi, produksi dengan sistem organik dan aman telah membawa hasil positif bagi anggota koperasi. Pendapatan anggota koperasi rata-rata 200 juta VND per tahun. Selama proses produksi, koperasi secara ketat mengikuti ketentuan tentang pencatatan informasi terkait asal benih, tanah, pupuk, penerapan ilmu pengetahuan dan teknik proses penanaman, perawatan dan panen. Bersamaan itu menggunakan pupuk dan obat pelindung tanaman organik. Biaya penggunaan pupuk organik pada tahun-tahun awal akan lebih tinggi daripada pupuk anorganik, namun secara bertahap akan menurun setelahnya. Karena walaupun setiap tahun tanah terus ditambah, tanah di lahan lama sudah terkandung mikroorganisme yang menguntungkan. Yang terpenting, produktivitas dan kualitas produk tanaman meningkat lebih dari sebelumnya ketika menggunakan pupuk anorganik.
Di kebun mangga seluas lebih dari 1 hektare milik keluarga Ibu Ha Thi Duyen, anggota koperasi Chieng Hac, pohon-pohonnya hijau cerah dan berbuah lebat berkat penerapan sistem organik dalam perawatan pohon dan buah. Diharapkan pada musim panen 2022 kebun mangga akan berproduksi sekitar 10 ton per hektare. Ibu Duyen mengatakan bahwa keluarganya memanfaatkan produk pertanian seperti jagung, kedelai, dan lain-lain yang kemudian difermentasi untuk pembuatan pupuk. Untuk hama tanaman digunakan olahan pestisida alami dari jahe, bawang putih, dan cabai.
“Sebelumnya, kami merawat kebun secara spontan, pemupukan dan penyemprotan tidak sesuai musim, sehingga hasilnya kurang baik dan harga produk murah. Kini keluarga saya merawat kebun mangga dengan dibimbing dan diberi pengalaman oleh keluarga-keluarga peserta koperasi sebelumnya. Sekarang keluarga tidak lagi menggunakan pestisida kimia tetapi menggunakan obat-obatan dan pupuk organik yang aman. Kami belajar banyak dari pola-pola lain dan ketika buah diproduksi secara organik, harganya lebih tinggi dan lebih diterima konsumen”.
Koperasi Pertanian Aman Chieng Hac di Dukuh Vang Lung, Kecamatan Chieng Hac, adalah koperasi pertama yang dipilih Kabupaten Yen Chau untuk pelaksanaan uji coba pola produksi mangga organik. (Foto: sonla.gov.vn) |
Saat ini, Kabupaten Yen Chau memiliki 60 koperasi, termasuk 45 koperasi yang menanam pohon buah-buahan. Kabupaten juga telah memberikan sertifikasi VietGAP kepada 29 koperasi, 27 di antaranya adalah koperasi buah-buahan, dengan luas perkebunan buah-buahan bersertifikat hampir 675 hektare. Untuk mengembangkan perkebunan buah-buahan, Komite Rakyat Kabupaten telah membimbing untuk mengelola dengan baik kode area penanaman untuk ekspor, dengan fokus pada area yang telah diberikan kode area penanaman untuk pohon buah-buahan yang akan diekspor ke pasar Australia, Amerika Serikat dan Tiongkok dengan luas 985 hektare dengan hasil produksi tahunan lebih dari 10.250 ton. Le Huy Phong, Wakil Ketua Komite Rakyat Kabupaten Yen Chau, mengatakan bahwa kabupaten ini memiliki lebih dari 11.000 hektare, termasuk tiga jenis pohon utama: mangga, kelengkeng dan plum.
“Untuk tiga jenis buah utama, mangga, kelengkeng, dan plum, kabupaten tersebut telah menyelenggarakan penanaman yang stabil, berfokus pada membimbing petani untuk fokus pada produksi ke arah VietGAP dan berusaha untuk mencapai GlobalGAP. Untuk ekspor buah-buahan yang semakin diminati oleh mitra, kabupaten ini berfokus pada pertanian intensif dan perawatan organik untuk menjamin produk masuk ke pasar yang rewel. Selain itu, kabupaten menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan, mengembangkan pertanian organik dalam produksi, menganggapnya sebagai syarat wajib bagi koperasi dan keluarga untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan produk pertanian pada umumnya dan buah-buahan pokok pada khususnya”.
Pada 2022 Kabupaten Yen Chau menargetkan untuk mengekspor hampir 6.500 ton buah-buahan dari semua jenis, dengan omset lebih dari 4 juta USD. Untuk mencapai target ini, Yen Chau telah memperkuat sosialisasi, promosi, dan pengenalan produk pertanian yang aman milik kabupaten ke pasar. Bersamaan itu, memacu petani untuk mengubah sistem praktik pertanian, mendukung pengembangan produksi untuk produk lokal unggulan yang dikaitkan dengan rantai konsumsi yang stabil, dan secara bertahap mengubah metode pertanian menuju produksi pertanian yang hijau, aman, dan berkelanjutan.