(VOVworld) – Vietnam memiliki syarat yang kondusif dalam mengembangkan pertanian, akan tetapi, belum banyak badan usaha yang turut menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi pada produksi pertanian, terutama penerapan teknologi informasi dalam mengembangkan pertanian.
Upacara menandatangani kerjasama antara
Perusahaan Persero FPT dan Kelompok Fujitsu
(Foto: hanoimoi.com.vn)
Selama hampir 2 tahun ini, Grup Telekomunikasi Tentara (Viettel) telah memberikan solusi Agri.one kepada kaum tani dan pedagang di kawasan dataran rendah sungai Mekong. Ini adalah sistim informasi elektronik untuk memberikan konsultasi kepada kaum tani mengenai informasi-informasi terpadu seperti masalah pinjaman modal, pemilihan bibit, bimbingan tentang teknik budidaya dan penanaman, informasi tentang cuaca, pengalaman mencegah wabah untuk ternak dan pohon dan lain-lain. Sekarang ini Agri.one telah punya 1,2 juta pelanggan yang terutama menggunakan jasa-jasa tentang informasi pohon padi, udang dan pohon kopi. Bapak Bui Quang Huy, Wakil Kepala Pusat Pengembangan Jasa Baru, bagian solusi teknologi informasi dan telekomunikasi memberitahukan bahwa pada waktu mendatang, Viettel akan memperluas jasa ini ke 5 provinsi di kawasan Tay Nguyen dan 6 provinsi di kawasan Nam Bo Timur dan pada hari depan akan memberikan jasa di seluruh negeri. “Kalau berhasil menerapkan teknologi informasi pada produksi pertanian akan turut meningkatkan pertumbuhan GDP cukup besar. Selain itu, kaum tani pada pokoknya hidup di daerah pedesaan, daerah pedalaman dan daerah pelosok, pemikiran mereka tentang teknologi informasi sangat sulit bagi mereka. Jelaslah bahwa ini adalah satu pasar yang sangat besar pada saat semua pemasok jasa sekarang masih hanya berfokus di kota-kota. Kami pikir bahwa sangat perlu membawa penerapan teknologi informasi kepada kaum tani untuk mengembangkan sosial-ekonomi dan membantu mereka menjadi sejahtera”.
Di Vietnam, Grup Produsen Susu TH telah melakukan investasi pada sistim manajemen tingkat tinggi dan proses produksi yang sempurna dari penanaman rumput, pembangunan kandang sampai distribusi produk sampai ke tangan para konsumen. Menurut itu, sistim usaha tani TH sudah dikomputerisasi 100%, kesehatan kawanan sapi dipantau dengan sistim Chip modern yang dipasang di kakinya.
Perusahaan Persero Telekomunikasi FPT telah bekerjasama dengan Kelompok Fujitsu dari Jepang untuk membangun zona-zona pertanian percontohan yang menerapkan solusi manajemen pertanian Akisai di kabupaten Gia Lam, kota Hanoi dan zona teknologi tinggi kota Ho Chi Minh pada tahap 2015-2016. Menurut itu, semua solusi teknologi informasi akan diterapkan untuk memaksimalkan proses cocok tanam sesuai dengan setiap bibit pohon, tempat cocok tanam dan lain-lain untuk turut menstabilkan produktivitas dan meningkatkan kualitas produk. Rakyat memutakhirkan informasi untuk mengeluarkan proses perawatan sesuai dengan pedologi pepehonan. Bapak Truong Gia Binh, Ketua Dewan Komisaris Perusahaan Persero Telekomunikasi FPT memberitahukan: “Pertanian pintar mungkin merupakan satu terobosan, meningkatkan produktivitas kerja secara berlipat ganda, mengaitkan pengembangan pertanian dengan cabang-cabang sosial-ekonomi lain menciptakan rangkaian nilai pertambahan dan membentuk mekanisme-mekanisme baru bagi pertanian. Hal ini turut meningkatkan posisi nasional Vietnam sehingga bisa menjadi satu gudang bahan makanan pintar, punya sumber daya manusia dan infrastruktur pintar, menjadi destinasi wisata dan menjadi simpul perhubungan dunia”.
Vietnam adalah negeri agraris, punya fundasi teknologi informasi yang cukup berkembang, prosentase petani yang menggunakan telepon genggam tinggi, konektivitas internet dengan kabel optik telah sampai ke kecamatan. Akan tetapi, penerapan teknologi informasi warga di daerah pedesaan masih rendah, banyak badan usaha belum memperhatikan investasi teknologi informasi pada pertanian. Oleh karena itu, Pemerintah telah dan sedang mengarahkan perkembangan makro, memacu pemasyarakatan untuk menyerap partisipasi badan usaha. Penerapan teknologi informasi pada bidang pertanian tidak hanya menciptakan syarat terhadap perkembangan cabang teknologi informasi, tapi juga menciptakan kesempatan sangat besar untuk mengembangkan pertanian pintar di Vietnam.