(VOVWORLD) - Setelah 4 tahun melaksanakan Resolusi nomor 3 Komite Partai Komunis Provinsi Ben Tre tentang pembangunan dan penyelesaian rantai nilai hasil pertanian utama provinsi tahap 2016-2020, hingga saat ini, rantai nilai hasil pertanian menurut arah pembangunan yang stabil dan berkelanjutan terhadap 8 produk utama yang telah dibentuk dan kian berkembang. Pola produksi baru tidak hanya menjamin keselamatan biologis saja, melainkan juga meningkatkan daya saing berbagi jenis buah-buahan khusus, memenuhi kebutuhan ekspor, memberikan nilai ekonomi tinggi bagi para petani.
Kelompok kerja sama jeruk bali berkulit hijau Phu Thanh, di Kecamatan Quoi Son, Kabupaten Chau Thanh adalah salah satu unit berjalan di depan melaksanakan produksi berantai di Provinsi Ben Tre. Hingga saat ini, kelompok kerja sama tersebut telah memiliki lebih dari 100 rumah kebun yang berpartisipasi dengan area sebanyak lebih dari 50 hektar, Kelompok kerja sama jeruk bali berkulit hijau Phu Thanh adalah salah satu 41 kelompok kerja sama, dan koperasi produksi jeruk bali berantai dengan total area luas sekitar 350 hektar yang sudah dibentuk di Provinsi Ben Tre dalam waktu 3 tahun terakhir.
Jeruk bali kulit hijau VietGAP (Foto: VOV) |
Trinh Ngoc Trung, kepala rumah tangga produksi jeruk bali berkulit hijau berantai yang mencapai standar Viet GAP di Kecamatan Quoi Son menunjukkan bahwa sejak berpartisipasi dalam kelompok kerja sama jeruk bali berkulit hijau, output bagi produk sangat kondusif dan memberikan efektivitas ekonomi baik:
“Para anggota berproduksi sesuai standar Viet GAP memberikan hasil yang sangat tinggi, stabil, dan cukup untuk memenuhi badan-badan usaha. Bagi input, kami mengonektivitaskan dan menandatangani kontrak dengan badan-badan usaha yang berprestise di pasar untuk memasok pupuk dan input yang stabil bagi para petani dengan harga asli. Bagi output, kami menandatangani kontrak dengan perusahaan Huong Mien Tay dengan hasil produksi sekitar 450 ton per tahun”.
Hingga saat ini, Provinsi Ben Tre telah memiliki 8 rantai produk utama yaitu: kelapa, jeruk bali berkulit hijau, rambutan, lengkeng, bunga hias, babi, sapi, dan udang laut. Cabang pertanian Provinsi Ben Tre telah dengan aktif berkoordinasi dengan semua instansi fungsional agar berfokus meningkatkan nilai produk melalui mendukung produksi, memberikan sertifikasi menerapkan sistem manajemen kualitas sesuai standar VietGAP, GlobalGAP, dan membangun merek, bimbingan geografis bagi berbagi produk utama. Hingga sekarang, seluruh provinsi telah memiliki lebih dari 9.000 hektar buah-buahan, pohon kelapa, dan kolam udang laut yang diakui mencapai standar VietGAP dan stantar organik telah membentuk organisasi-organisasi konektivitas produksi berantai dengan 52 kelompok kerja sama dan 18 koperasi. Huynh Quang Duc, Wakil Direktur Dinas Pertanian dan Pengembangan Pertanian Provinsi Ben Tre menegaskan bahwa produksi hasil pertanian dan hasil perikanan beranrai nilai dapat menjamin baik area bahan mentah maupun keseragaman dalam produksi, memberikan hasil ekonomi tinggi kepada para petani, turut mengubah wajah ekonomi lokal:
“Konektivitas membentuk rantai yaitu membentuk konektivitas-konektivtas kolektif petani dan koperasi, kelompok kerja sama, atau kelompok-kelompok dalam petani di daerah itu untuk melakukan konektivitas dengan badna usaha. Untuk melakukan ekspor ke pasar-pasar yang rewel, faktor-faktor praktik pertanian yang baik difokuskan. Sesuai dengan pasar yang menuntut produk organik atau produk GAP, maka badan usaha dan petani akan saling berhubungan untuk memproduksi barang ke arah itu”.
Kelapa kering Provinsi Ben Tre (Foto: VOV) |
Sementara itu, badan-badan usaha mengatakan bahwa konektivitas produksi berantai adalah arah wajar para petani dengan latar belakang integrasi internasional dan globalisasi. Nguyen Huynh Mai, pemilik basis bisnis buah-buahan ekspor Huynh Mai di Kecamatan Son Dinh, Kabupaten Cho Lach, Provinsi Ben Tre menilai:
“Pada umumnya, industri buah-buahan ini pun karena para petani bekerja keras agar produk dapat dijual karena tuntutan tentang kualitas produk kian tinggi. Oleh karenanya, para petani harus membuat produknya mencapai standar tinggi, maka mereka baru dapat melakukan ekspor. Produk ekspor lebih bernilai daripada produk domestik, tetapi harus memenuhi standar”.
Provinsi Ben Tre adalah salah satu daerah yang memiliki instansi pertanian dan hasil perikanan berkembang kuat dan komprehensif di Daerah Dataran Rendah Sungai Mekong dengan sekitar 40.000 hektar pohon buah-buahan khusus, lebih dari 70.000 hektar kebun kelapa, hampir 50.000 hektar budidaya hasil perikanan; lebih dari 500.000 babi, 6 juta unggas, lebih dari 250.000 sapi, san sebagainya. Oleh karena itu, haluan memproduksi pertanian dan hasil perikanan berantai menjadi arah yang betul dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan yang kian tinggi dari pasar domestik dan ekspor.