(VOVWORLD) - Dampak wabah Covid-19 telah membuat pertumbuhan ekonomi Provinsi Tra Vinh selama 2021 lebih rendah daripada beberapa tahun sebelumnya. Namun, Program Target Nasional tentang pembangunan pedesaan baru telah membantu pedesaan di Tra Vinh terus mengalami perubahan. Kehidupan masyarakatnya, khususnya warga etnis minoritas Khmer, meningkat sejahtera.
 Seluruh lahan sawah berpasir yang tidak efektif untuk produksi padi diganti dengan pola penanaman jagung (Foto: VOV) |
Kecamatan Ngoc Bien, Kabupaten Tra Cu, dengan penduduk lebih dari 81% warga etnis minoritas Khmer, meskipun terkena dampak pandemi Covid-19, warga di sana masih bertekad memenuhi kriteria pedesaan baru untuk level yang lebih tinggi. Dengan demikian, seluruh lahan sawah berpasir yang tidak efektif untuk produksi padi diganti dengan pola penanaman jagung, kacang hijau, kacang tanah, dan cabai, dan sebagainya, sehingga setiap hektar menghasilkan keuntungan 40 hingga 50 juta VND setiap panen, atau dua hingga tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan penanaman padi. Thach Chen, petani di Desa Tha La, Kecamatan Ngoc Bien, mengatakan:
“Sejak kecamatan memulai pembangunan pedesaan baru, kondisi produksi baik, jalan-jalan baik. Jika dibandingkan dengan masa lalu, pendapatan dari budi daya rendah dan tidak stabil. Sekarang daerah kami memiliki kontrak dengan badan usaha yang membantu mengonsumsi produk, sehingga sangat stabil, kehidupan masyarakat pedesaan kami jauh lebih baik."
Huynh Van Truong, Sekretaris Komite Partai Kecamatan Ngoc Bien berbagi bahwa selama bertahun-tahun masyarakat Khmer di Kecamatan Ngoc Bien memberanikan diri untuk mengubah struktur tanaman mereka, menerapkan penanaman pendamping, rotasi tanaman, dan lain-lain demi meningkatkan panen. Sementara itu, untuk mengurangi jumlah keluarga miskin dan keluarga prasejahtera di daerah tersebut, Komite Pengarah Kecamatan telah mengklasifikasikan dan memiliki solusi konkret yang sesuai untuk setiap objek. Secara umum, selain investasi dari atas, kecamatan tersebut selalu mencari solusi untuk meningkatkan pendapatan di lahan pertanian yang sama, sehingga taraf hidup masyarakat meningkat, dan persentase keluarga miskin secara bertahap berkurang dari tahun ke tahun. Ketika pembangunan pedesaan baru dimulai, keluarga miskin di kecamatan mencapai 30% lebih, sekarang telah menurun menjadi hampir 2%. Saat ini Ngoc Bien menerapkan kriteria kecamatan pedesaan di level lebih tinggi:
“Kami fokuskan pada berbagai solusi. Pertama, kami membuat rencana untuk setiap desa, setiap keluarga, setiap individu, dan kebutuhan setiap keluarga. Kedua, membuat opsi untuk mendukung modal produksi untuk obyek ini, kami memberikan prioritas kepada keluarga-keluarga ini untuk mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan, untuk menyelesaikan program nasional pembangunan pedesaan baru".
Di kecamatan pedesaan baru di level lebih tinggi Tan Hung, Kabupaten Tieu Can, daerah yang dulu miskin telah berubah total. Semua jalan dari markas Komite Rakyat Kecamatan ke desa-desa dibeton, di kedua sisi jalan ada rumah-rumah dinding yang luas dan dikelilingi kebun buah-buahan yang asri.
Di Desa Trung Tien, bekas pangkalan revolusi, meskipun di tengah wabah COVID-19, warganya sangat menghargai tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi, namun produksi pertanian tetap berlanjut, petani tetap pergi ke ladang untuk merawat padi dan palawija. Sementara proyek irigasi dan lalu lintas terus ditingkatkan dan diperluas.
Pada tahun 2020, Kecamatan Tan Hung diakui atas capaian standar pedesaan baru di level lebih tinggi. Saat ini, kecamatan ini terus berusaha untuk mencapai standar percontohan pedesaan baru dan berusaha untuk menghapus keluarga miskin pada 2025.
 Warga Kecamatan Ngoc Bien sedang memberikan sapi makanan (Foto: VOV) |
Setelah sebelas tahun lebih membangun daerah pedesaan baru, sekarang Provinsi Tra Vinh telah memiliki 78 dari 85 kecamatan yang diakui telah menyelesaikan kriteria pedesaan baru. Pendapatan per kapita di kecamatan pedesaan baru adalah dari 60-67 juta VND dan kehidupan terus meningkat, terutama di wilayah dengan mayoritas warga etnis Khmer. Saat ini, persentase kemiskinan di provinsi ini telah menurun menjadi 0,8%, di antaranya keluarga miskin beretnis Khmer menjadi 1,71%, atau turun 1,5% dibandingkan tahun lalu.
Seiring dengan perhatian dari Partai dan Negara, masyarakat Khmer telah berupaya kuat dalam mengatasi berbagai kesulitan, serta mengembangkan ekonomi dan melaksanakan target rakyat yang makmur dan negara yang kuat. Prestasi ini semakin terlihat di setiap keluarga dan setiap desa. Ini juga merupakan fondasi penting, menciptakan motivasi bagi warga etnis Khmer untuk mencapai keberhasilan baru dan membangun kehidupan yang sejahtera dan bahagia.