(VOVworld) – Setelah tiga tahun (2009-2011), program Target Nasional tentang pembangunan pedesaan baru telah digelarkan dan secara pada pokoknya mencapai tuntutan yang diajukan. Salah satu di antara target-target penting dalam perancangan pedesaan baru yalah menggerakkan kaum tani melaksanakan penataan kembali kepemilikan sawah. Ini merupakan tahap penting guna membentuk daerah produksi pertanian barang dagangan secara stabil, berjangka panjang, menjadi faktor yang menentukan untuk mendorong produksi pertanian.


 Kecamatan Song Phuong, kabupaten Dan Phuong, ibukota Hanoi adalah salah satu di antara kecamatan-kecamatan yang memelopori pembangunan pedesaan baru di daerah peluaran ibu kota Hanoi. Hal yang paling jelas di Song Phuong yaitu jalan-jalan di pedesaan sudah dibeton, semua bersih dan megah. Akan tetapi, yang paling mengesankan yalah pertanian teknologi tinggi sedang terbentuk di sini.

Ibu Ta Thi Hai, Wakil Kepala Koperasi Pertanian Song Phuong memberitahukan bahwa, kecamatan ini telah selesai melakukan penataan kembali kepemilikan sawah pada beberapa tahun ini, setiap kepala keluarga sekarang hanya memiliki satu atau dua bidang sawah dengan luas kira-kira ribuan meter persegi untuk menanam bunga yang berkualitas tinggi, atau sayur organik yang menghasilkan pendapatan berkali-kali lipat dari pada kalau menanam padi. Untuk mendapat hasil tersebut yalah berkat adanya satu proses penggerakan rakyat, karena kaum tani telah terkait dengan sawah yang diwariskan nenek moyangnya selama beberapa generasi, terbiasa dengan cara penanaman lama…


Chu Duc Tri, Sekretaris Komite Partai Komunis kabupaten Hoai Duc memberitahukan bahwa “Yang paling sulit bagi kami yalah soal menata kembali kepemilikan sawah karena ia bersangkutan langsung dengan kepentingan rakyat, terutama bidang sawah milik keluarga-keluarga setelah diukur menjadi lebih. Yang kedua, kepentingan kaum tani yang punya ladang sawah dan tanah yang dekat rumah dan berkualitas tinggi…”.  

Kenyataan memperlihatkan bahwa, masalah yang paling penting dalam menata kembali kepemilikan sawah untuk membangun pedesaan baru yalah kesedaran rakyat. Justru kaum tani adalah orang-orang yang mengeluarkan pilihan paling baik dan paling efektif terhadap tanahnya, akan tetapi kalau ingin mencapai hal itu, Negara harus memberikan pengarahan dan pimpinan berbagai tingkat kabupaten dan kecamatan menjadi teladan dan memelopori gerakan ini.


Le Thiet Cuong, Kepala Cabang Direktorat Pengembangan Pedesaan Hanoi memberitahukan bahwa “Menata kembali kepemilikan sawah dilakukan seiring dengan pembagian tanah beberapa kepala keluarga, ketika pembagian kembali tanah kepada rakyat, ada yang mendapat tanah di daerah dekat dan jauh dari rumah, maka ada perdebatan di kalangan rakyat. Kalau para pejabat menjadi teladan dan bersedia menghapuskan tanah yang melebihinya, simpati dengan mekanisme demokratis di basis dan menerima tanah yang dibagi secara kebetulan, maka perancangan akan berhasil”.

Kisah di kecamatan Hop Thanh, kabupaten My Duc juga memperlihatkan bahwa, ketika ada kebijakan yang tepat, sesuai dengan keinginan rakyat maka pekerjaan yang sulit seperti pembagian tanah juga menjadi lebih mudah. Selama lebih dari dua tahun ini, kota Hanoi telah dengan giat menggelarkan pola pembangunan pedesaan baru di kabupaten-kabupaten peluaran kota. Kecamatan-kecamatan dan kabupaten yang melakukan uji coba sama-sama menggelarkan dengan giat langkah-langkah pembangunan pedesaan baru.


Yang paling tipikal yalah kecamatan Thuy Huong yang telah menyelesaikan 18 di antara 19 kriterium tentang pembangunan pedesaan baru, di antaranya laju pertumbuhan ekonomi mencapai 23% per tahun; pendapatan perkapita mencapai 21 juta VND per orang per tahun (meningkat dua kali lipat terbanding dengan tahun 2009). Struktur ekonomi digeserkan menurut arah positif, meningkatkan perdagangan jasa, industri, pembangunan, mengurangi pertanian, kehutanan dan perikanan. Dengan hasil-hasil awal tercapai, kota Hanoi berusaha sampai dengan tahun 2012 akan menyelesaikan penataan kembali kepemilikan sawah, menjadi fundasi untuk meningkatkan nilai lahan pertanian. Ini adalah aksentuasi penting, di mana efek sukses seawalnya mempunyai daya sebar kepada banyak daerah di seluruh negeri./.