Pada pekan lalu, saudara Thedja Haryanto dari Kalimantan Barat mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio dari tanggal 3 sampai 6 April di frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz, di antaranya, untuk tanggal 6 April, Anda mengirim video laporan dengan SINPO 44444. Juga dari Kalimantan Barat, saudara Rudy Hartono mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 5 April di frekuensi 12020 Khz, SINPO 44444. Dari Pekan Baru, saudara Fachri mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio terinci dari tanggal 24 sampai 30 Maret dan 1-6 April. Sangat senang karena laporan dari Anda tidak mencatat situasi gangguan gelombang radio. Di samping itu, kami juga menerima laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudari Liana Safitri, saudara-saudara Eddy Setiawan, Seaful Fahmi, Gustav di Indonesia dan Ding Lu di Tiongkok. Khususnya, selama ini, saudara Bidhan Chandra Sanyal di India secara rutin mengirim laporan hasil pemantauan siaran radio setelah Anda mendengarkan program siaran atau membaca berita di website. Hal ini menjadi motivasi kami terus memproduksi program-program yang berkualtias dan khas untuk melayani para pendengar. 

Para pendengar yang budiman, kami sangat senang karena setiap program siaran yang bagus atau artikel-artikel di Fanpage VOV5 Indonesia selalu mendapat perhatian dan keberbagian dari para pendengar.

Ketika mengomentari artikel dengan judul: “Wanita Etnis Jrai Menumbuk Padi” di Fanpage, saudara Seaful Fahmi menulis: “Salut dengan kepercayaan etnis Jrai dan tidak mengikuti perkembangan zaman, dimana teknologi pertanian sekarang semakin canggih”. Sementara itu, saudara Nano Sa berbagi: “Saya jadi ingat jaman dulu kecil, sering bantu Ibu menumbuk padi, pakai lumpang seperti yang di gambar numbuknya seperti itu bergantian. Selain lumpang, ada lesung bentuknya panjang dan bisa muat padi lebih banyak, yg untuk numbuk padi (yang dipegang) namanya ALU. Terima kasih”. Juga memberikan komentar tentang artikel tersebut, dalam email yang dikirim kepada kami, saudari Liana Safitri menulis: “Liputan yang sangat menarik tentang gadis etnis Jrai yang menumbuk padi dengan lesung dan alu. Saya jadi ingat waktu saya kecil dulu. Nenek sering menyuruh orang untuk merontokkan padi dan menjemur padi”.

Sementara itu, ketika mengirim email kepada kami untuk berbagi tentang bulan Ramadhan yang sudah berlalu, saudara Idris mengatakan: 

“Tradisi lebaran di Indonesia pada umumnya dan daerah kami pada khusussnya mempunyai makna tersendiri terutama di bulan Syawal tahun ini walaupun acara tradisi kunjung mengunjung ke sanak saudara sudah selesai tetapi rasa silaturahmi masih kuat yaitu silaturohmi antar kelompok (keluarga besar, kelompok pengajian, kelompok pensiunan, kelompok alumni sekolah dll yaitu dengan menggelar pengajian dan doa bersama agar kedepan aman tentram bahagia dan beramal lebih baik lagi” 

Pada minggu lalu, saudara Ding Lu di Tiongkok mengirim email kepada kami, selain melaporkan gelombang radio pada tanggal 8 April pada frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz dengan SINPO 43444 dan 44444, dia juga berbagi: “Bulan April telah tiba dan salah satu hari libur penting pada bulan ini adalah 30 April - Pembebasan Vietnam Selatan - Penyatuan tanah air. Dan tahun ini menandai peringatan HUT-50, hari raya yang dinantikan dan disambut dengan banyak kegiatan yang bergelora di Vietnam. Pada kesempatan ini, saya ingin mengucapkan selamat Hari penyatuan tanah air kepada penyiar VOV dan seluruh masyarakat Vietnam”.

Dalam laporan hasil pemantauan siaran radio pada tanggal 4 April, saudara Shivendu Paul di India bertanya: “Saya ingin tahu apa nama jembatan kaca terpanjang di Vietnam?”.

Jembatan kaca Bach Long "Jembatan pejalan kaki yang beralas kaca terpanjang di dunia”. (Foto: Moc Chau Island)

Saudara Shivendu Paul yang budiman, Jembatan kaca Bach Long di Kecamatan Muong Sang, Kabupaten Moc Chau, Provinsi Son La, Vietnam Utara merupakan jembatan yang memegang rekor Vietnam dan rekor dunia dengan predikat “Jembatan pejalan kaki yang beralas kaca terpanjang di dunia”.

Dengan panjangnya 632 meter dan lebarnya 1,5 meter, jembatan kaca Bach Long terletak berbahaya di tengah-tengah gunung dan hutan pada ketinggian 1.080 meter dari permukaan air laut, termasuk bagian yang melintasi dua gunung, di sepanjang tebing atau lereng gunung. Banyak pengunjung yang datang ke sini mengumpamakan jembatan ini seperti bertemunya langit dan bumi atau “berjalan di udara” karena jembatan ini didesain dengan gaya Glass Skywalk, seluruh permukaan kaca di bawah kaki pengunjung terbuat dari kaca bening 3 lapis Saint Globain dari Perancis, dengan ketebalan 4 cm.

Wisatawan mancanegara mengambil foto di jembatan kaca Bach Long (Foto: HaNoiToursExpert)

Resmi beroperasi sejak akhir bulan Mei 2022, hingga kini jembatan kaca Bach Long menjadi objek wisata titik berat di peta wisata Moc Chau pada khususnya dan Provinsi Son La pada umumnya. Jembatan ini juga dipuji oleh banyak surat kabar dan majalah internasional seperti CNN, Daily Mail, dan CAN sebagai destinasi ideal untuk dikunjungi.

Saudara Shivendu Paul yang budiman, kami berharap informasi di atas memuaskan Anda. Datanglah ke Vietnam, kunjungi jembatan kaca Bach Long untuk merasakan “berjalan di udara”, memandang pemandangan gunung dan hutan yang megah di Vietnam. Dan kesempatan ada di depan mata Anda, kirimlah jawaban Sayembara “Apa yang Anda Ketahui tentang Vietnam” tahun 2025 untuk bisa meraih salah satu hadiah yang berharga, yaitu tur wisata gratis selama 5 hari 4 malam di Vietnam. Semua informasi, ketentuan dan hadiah Sayembara ini dimuat secara lengkap dan terinci di situs web: www.vovworld.vn atau melalui program-program siaran, silakan Anda Sekalian mencaritahu dan segera mengirim jawab sayembara kepada kami. Dan yang lebih penting ialah mengajak teman-teman dan sanak keluarga Anda untuk berpartisipasi agar Anda punya teman dalam perjalanan menjelajahi Vietnam!