Selama sepekan ini, program siaran bahasa Indonesia, VOV5 menerima 28 pucuk surat melalui pos dan email dari saudara-saudara pendengar. Di antaranya surat  dari Saudara Waluyo Ibn Dischman, M. Sumantri, Minlin di Jawa Barat, Eddy Setiawan di Pekan Baru, Hari Santosa di Jawa Timur, Agus Salimi di Jawa Tengah, dan masih banyak lagi. 

Seperti biasa, untuk membuka acara “Kotak Surat Anda” pekan ini, kami ingin mengikhtisarkan situasi gelombang radio pada pekan ini. Dalam laporan hasil pemantauan siaran radio dari saudara pendengar, pada umumnya kualitas gelombang radio cukup baik dan stabil pada frekuensi 12020 Khz dengan SINPO 44444, 45544, 43434. Semoga Anda sekalian tetap setia mengirimkan laporan pantauan siaran radio kepada kami agar kami cepat menguasai situasi gelombang radio di daerah Anda.

Pada pekan ini, selain laporan pantauan siaran radio, kami masih menerima sangat banyak ucapan selamat tahun baru dari para pendengar, di antaranya, Saudara Waluyo Ibn Dischman mengucapkan, “Musim semi datang dengan membawa keberkahan, saya sebagai pendengar mengucapkan SELAMAT TAHUN BARU IMLEK. Semoga keberuntungan dan keberkahan selalu menyertai di sepanjang tahun ini.” Saudara Eddy Setiawan mengucapkan selamat kepada para penyiar program siaran bahasa Indonesia, “Selamat Tahun Baru Tet kepada seluruh staf Seksi Indonesia VOV5.” Saudara Thedja Haryanto berucap, “Selamat Tahun Baru Tet 2021. Semoga tahun baru memberi keberkahan bagi kita semua.” Saudara Hazairin Junep mengucapkan, “Semoga semua dalam keadaan sehat dan tahun baru ini membawa banyak hoki. Semoga VOV5 makin jaya.” Kami sangat terharu dan berterima kasih atas perasaan tulus Anda sekalian kepada kami pada Hari Raya Tet ini. Atas nama segenap redaktur dan penyiar Program Siaran Bahasa Indonesia pada khususnya dan Radio Suara Vietnam pada umumnya, sekali lagi saya mengucapkan selamat tahun baru semoga kita semua diberikan nikmat sehat, selalu optimis, penuh kasih sayang, dan aman pada pandemi abad ini. Sehubungan dengan kesempatan ini, Saudara Fachri bertanya, “Saya juga ingin menanyakan bagaimana persiapan masyarakat Vietnam dalam menyambut Hari Raya Imlek (Hari raya TET) di tengah pandemi Covid-19 ini. Apakah ada pembatasan-pembatasan tertentu?” Anda sekalian ketahui bahwa bagi masyarakat Vietnam, Hari Raya Tet selalu menjadi kesempatan yang paling penting dalam setahun untuk setiap anggota keluarga, berbagai generasi, mulai dari kakek-nenek, orang tua, sampai anak-cucu, semua berkumpul.

Hari Raya Tet Tradisional Imlek tahun Kerbau 2021 ini adalah Hari Raya Tet khusus bagi masyarakat Vietnam, karena semua merayakan Hari Raya Tet di tengah merebaknya wabah Covid-19 varian baru. Berbeda dari Hari Raya Tet setiap tahunnya, kali ini banyak orang tidak pergi keluar mengucapkan selamat kepada sanak keluarga dan sedikit datang ke jalan-jalan, taman bunga atau ke jalan khusus pedestrian, dan beberapa tempat publik lainnya, meskipun cuaca sangat indah. Warga tetap berada di dalam rumah, semua cerita selalu berkisar pada informasi terkini jumlah kasus infeksi baru dan di mana. Itu merupakan kesadaran menaati peraturan tidak berkumpul dalam kerumunan orang banyak, demi mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19. Di samping itu, ribuan tenaga kesehatan dan beribu-ribu pasukan tentara dan polisi tidak bisa tinggal berdiam diri di rumah karena harus berada di garis depan melawan wabah, demi menjaga keselamatan bagi seluruh masyarakat.

Warga Kota Hanoi memakai masker berwisata pada Hari Raya Tet 2021 (Foto: VNA)

Kami berharap bahwa wabah cepat ditaklukkan agar kehidupan warga di seluruh dunia cepat kembali normal. Kami ingin mengetahui bagaimana Indonesia tahun ini merayakan Hari Raya Tet? Apakah ada yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya? Kami dan para pendengar lainnya sangat menantikan cerita dari Anda sekalian. 

Terkait adat istiadat merayakan Hari Raya Tet di Vietnam, Saudara Dewi di Jawa Tengah bertanya: “Adakah adat istimewa di Vietnam pada awal Hari Raya Tet?” Saudara pendengar, setiap Hari Raya Tet tiba, orang Vietnam saling mengirimkan ucapan selamat tahun baru, memberikan angpau, pergi ke pagoda, atau membeli garam untuk menghilangkan sial, dan sebagainya, dengan harapan sebuah tahun baru yang damai dan bahagia. Hari ini kami akan memperkenalkan kepada Anda suatu adat istiadat yang sudah ada sejak lama dan menjadi tradisi masyarakat Vietnam, yaitu adat istiadat “awal tahun membeli garam, akhir tahun membeli kapur.” Ini merupakan adat istiadat kuno masyarakat Vietnam yang mengharapkan keberuntungan dan kesejahteraan akan datang ke keluarganya pada tahun yang baru. Menurut konsep masyarakat Vietnam, garam asin merupakan bahan anti kohong, mengusir roh jahat, dan memberikan keberuntungan bagi keluarga. Garam juga adalah simbol perasaan yang mendalam, mesra, kohesif, dan sejahtera. Adat istiadat membeli garam di awal tahun mempunyai arti mendoakan agar perasaan para anggota keluarga mesra, harmonis, dan kompak satu sama lain.

Orang Vietnam biasanya membeli garam pada awal Tahun Baru Imlek (Foto: laodong.vn)

Sebaliknya dengan adat istiadat membeli garam, masyarakat Vietnam biasanya tidak membeli kapur di awal tahun untuk menghindari risiko buruk pada tahun yang baru, menghindari perpecahan dan keruntuhan dalam hubungan kekeluargaan serta pekerjaan. Kapur biasanya dibeli di akhir tahun untuk melabur dinding rumah, dan gerbang kembali bersih, putih bersih agar siap merayakan tahun baru. Semoga perkenalan sepintas tersebut membantu Anda sekalian lebih bisa memahami adat istiadat tradisional awal tahun masyarakat Vietnam. Kami juga ingin mendengar cerita Anda sekalian tentang adat istiadat yang menarik pada awal tahun baru di Indonesia. Silakan mengirimkan surat atau komentar melalui email atau fanpage program kami. Kami senang bisa mengetahui semua cerita Anda sekalian. 

Saudara pendengar, apabila Anda ingin mendengar dan membaca kembali program siaran kami, silakan Anda akses situs kami: www.vovworld.vn. Surat dapat Anda layangkan ke alamat email: Indonesia.vov5@gmail.com, atau alamat pos: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.