“Inilah Radio Suara Vietnam yang dipancarkan dari Hanoi, Ibu Kota Republik Demokrasi Vietnam”.
Trung Cuong: Para pendengar, Bapak- Bapak dan Ibu- Ibu yang terhormat! Kata pengantar tersebut telah mengantusiaskan hati rakyat Vietnam dari hari pertama berdirinya Radio Suara Vietnam (7/9/1945). Dan juga kata pengantar itu telah bergema dalam banyak bahasa, diantaranya ada siaran bahasa Indonesia pada 30/6/1966-Siaran dalam siaran bahasa Indonesia yang dipancarkan dari ibu kota Hanoi-Tempat yang siang malam menghadapi perang sabotase yang dilakukan oleh Imperialis Amerika Serikat, membantu rakyat Indonesia mengerti tentang perang perlawanan yang dialami oleh rakyat Vietnam di bawah kepemimpinan Partai Komunis Vietnam dan Presiden Ho Chi Minh.
Huong Tra: Selama 50 tahun ini, Program Siaran Bahasa Indonesia beserta 11 bahasa lain dari Kanal Siaran Luar Negeri Nasional (VOV5), Radio Suara Vietnam telah tidak henti-hentinya berkembang, diperbarui dan adalah salah satu program siaran yang selalu mendapat dukungan, penilaian yang baik, positif dan simpati dari para pendengar Indonesia. Sehubungan dengan peringatan ulang tahun ke-50 berdirinya program siaran bahasa Indonesia, kami hendak memperkenalkan kepada para pendengar dan pembaca Indonesia program simposium dengan tema “50 tahun-Program Siaran Bahasa Indonesia”.
Simposium tersebut
Trung Cuong: : Kami hendak memperkenalkan yang menghadiri simposium ini.
Yang Mulia Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Vietnam, Bapak Ibnu Hadi.
Pak Ibnu Hadi : Salam kepada para pendengar Indonesia. Tetap mendengarkan Radio Suara Vietnam ya!
Huong Tra: Bapak Do Thien Hanh, Mantan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Republik Sosialis Vietnam di Indonesia.
-Selamat pagi para kawan-kawan
Trung Cuong: Bapak Nguyen Anh Dung, Kepala Seksi ASEAN, sekaligus Kepala Program siaran bahasa Indonesia, VOV5.
-Selamat pagi Pak Dubes, para tamu dan pendengar
Huong Tra: Ibu Truong Thi Tu Thuy, mantan Wakil Kepala Seksi ASEAN, redaktor, penyiar program Indonesia, anggota Pengurus Besar Asosiasi Persahabatan Vietnam-Indonesia.
-Selamat pagi para undangan dan pendengar
Trung Cuong: Kami sampaikan terimakasih kepada para tamu yang menghadiri simposium kami hari ini.
MULAI SIMPOSIUM LANSUNG
Huong Tra: Bapak Duta Besar yang terhormat! Bapak menerima tugas di Vietnam kira-kira 3 bulan ini, akan tetapi Bapak juga sering membaca dan mendengarkan Program siaran bahasa Indonesia, bagaimana penilaian Bapak terhadap Program kami?
Pak Ibnu Hadi: Pertama-tama saya sekali lagi mengucapkan selamat ultah ke-50 berdirinya siaranbahasa Indonesia, VOV5. Pandangan saya mengenai siaran bahasa Indonesia adalahsiaran ini sangat baik dalam rangka meningkatkan hubungan bilateral antara dua negarakhususnya dalam rangka hubungan antara dua masyarakat. Tantangannya ialahbagaimana membuat siaran-siaran yang atraktif sehingga mengikat hati para pendengarkhususnya generasi muda.
Trung Cuong: Program Indonesia sekarang ini lahir 50 tahun lalu, pada 30 Juni 1966. Untuk membantu Bapak, para undangan dan para pendengar bisa membayangkan lebih jelas mengenai proses pembentukan dan perkembangan Progam siaran bahasa Indonesia, marilah para undangan mendengarkan paparan kami tentang tonggak-tinggak sejarah yang penting dalam waktu 50 tahun ini.
-Untuk merebut simpati dan dukungan dari opini umum dunia terhadap revolusi Vietnam, melaksanakan garis politik melakukan sosialisasi dan mengkonektivitaskan rakyat pecinta damai di dunia, Radio Suara Vietnam memutuskan menggelarkan proyek pembentukan program siaran bahasa Indonesia. Pada 8/1964, ada 4 redaktor telah ditugasi untuk belajar bahasa Indonesia. Dengan bantuan dari 5 pakar Indonesia, pada 30/6/1966, Program siaran bahasa Indonesia resmi diudarakan dengan 2 kali siaran setiap hari. Setiap siaran berdurasi 30 menit pada pukul 16.30 dan 20.30 WIB. Pada permulaan-nya, mereka bertugas menjadi pembuat berita dan reportase dan sekaligus menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia untuk program siaran. Lima pakar Indonesia memikul tanggung-jawab mengoreksi dan membaca berita dan reportase untuk disiarkan. Kemudian, dengan bantuan dan bimbingan dari para pakar, ibu Hoang Thi Tuyet Thao menjadi penyiar Vietnam yang pertama setelah lebih dari 2 tahun belajar bahasa Indonesia.
- Pada tahun 1972, Imperialis Amerika Serikat memperhebat perang sabotase, berfokus melakukan pengeboman secara sengit terhadap ibu kota Hanoi. Untuk menjamin agar semua program siaran VOV bisa disiarkan secara terus-menerus, para anak buah program siaran bahasa Indonesia dibagi menjadi dua bagian, separonya mengungsi di kabupaten Quoc Oai, provinsi Ha Tay (yang sekarang adalah kota Hanoi), dalam pada itu, dua anak buah yang lain dikirim ke Kunming, Tiongkok. Para redaktor dan penyiar di Vietnam bertugas menterjemahkan, merekam semua berita dan reportase kemudian dikirim ke Kunming(Tiongkok) untuk disiarkan. Dalam syarat yang sulit dalam aktivitas dan pekerjaan, para penyiar program siaran bahasa Indonesia selalu berusaha sekuat tenaga untuk mengabdi sebaik-baiknya pekerjaan sosialisasi dan mengimbau dukungan terhadap perjuangan adil yang dilakukan oleh rakyat Vietnam.
-Setelah Perjanjian Paris ditandatangani (27/1/1973), para anak-anak buah program siaran bahasa Indonesia segera dipanggil dari kabupaten Quoc Oai (kota Hanoi) dan Kunming (Tiongkok) untuk kembali menterjemahkan dan menyiarkan secara lengkap isi perjanjian tentang penghentian dan penegakan perdamaian di Vietnam.
-Pada 1/7/2008, program siaran bahasa Indonesia dan program-program siaran Laos, Kamboja dan Thailand digabung menjadi seksi ASEAN. Lahir-nya acara Rumah ASEAN telah menciptakan syarat kepada para redaktor muda untuk meningkatkan kejuruan jurnalistik dan turut meningkatkan sifat obyektif terhadap setiap program.
- Pada 6/12/2011, Radio Suara Vietnam meluncurkan website vovworld.vn yang terdiri dari 12 bahasa, diantaranya ada bahasa Indonesia yang disiarkan langsung dan mengarsifkan program-program siaran yang sudah disiarkan. Dalam website ini selain acara wartaberita, ulasan berita dan acara-acara siaran lain yang disiarkan juga ada reportase foto, berita televisi dan video clip untuk memperkenalkan negeri, manusia, kebudayaan dan adat istiadat Vietnam dan lain-lain. Website vovworld.vn membantu para pendengar bisa mengikuti isi semua program secara lengkap dan lebih hidup-hidup secara online, menaskahkan semua isi program siaran, memberikan foto ilustrasi dan lain-lain agar para pendengar lebih mengerti tentang Vietnam.
- Untuk terus memperkuat interaksi dengan para pendengar Indonesia, pada 7/2013, program siaran bahasa Indonesia membuka jejaring sosial Facebook “Indonesia VOV5”. Facebook ini telah benar-benar menjadi forum tidak hanya antara para pendengar dengan para penyiar program siaran Indonesia saja, tapi juga menjadi tempat temu pergaulan dan perbincangan untuk para pendengar Indonesia dengan VOV5. Semua umpan balik yang positif, sumbangan pendapat, dorongan semangat dan dukungan telah dikirimkan oleh para pendengar Indonesia melalui Facebook dan E-mail ke alamat: seksi Indonesia vov@yahoo.comsehingga membantu program siaran bahasa Indonesia semakin memenuhi secara lebih baik permintaan para pembaca dan pendengar Indonesia.
Huong Tra: Saudara-saudara yang terhormat, kami baru saja memperkenalkan sepintas lintas sejarah lahir-nya dan berkembang-nya program siaran bahasa Indonesia. Berikut ini, marilah Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu omong-omong dengan Ibu Truong Thi Tu Thuy. Ibu Thuy sudah bekerja di VOV5 selama 30 tahun ini. Silahkan Ibu Thuy berbagi kenang-kenangan yang Ibu selama selama ini.
Ibu Tu Thuy: “Bisa dikatakan bahwa saya sangat bangga karena telah bekerja di program ini. Karena pendengar Indonesia selalu mendukung dan membantu kami. Pernah suatu kali saya bertugas bekerja di Jakarta, saya ingin mengadakan pertemuan dengan para pendengar. Keinginan saya telah terpenuhi. Para pendengar kami, seperti Bapak-bapak: Beno, Eddy Setiawan, mereka membantu saya melakukan kontak dengan para pendengar lain. Semua fasilitas mereka siapkan. Aduh, mengharukan sekali. Ada pendengar yaitu Bu Tuty, rumah-nya kira-kira 800 Km dari Jakarta telah datang di pertemuan pada malam sebelumnya. Dia bilang, saya harus bertemu Ibu Thuy, karena 15 tahun ini, saya mendengarkan suara Ibu, tapi belum bisa bertemu langsung. Itu adalah hadiah yang tak ternilaikan harganya bagi saya”.
Trung Cuong: Bapak Nguyen Anh Dung yang terhormat! Sebagai Kepala Seksi ASEAN dan kepala program siaran bahasa Indonesia. Bisakah Bapak memberitahukan tentang kesulitan dalam masa lalu dan sekarang ini yang dijumpai program Indonesia?
Pak Anh Dung: Terimakasih. Kesulitan yang kami jumpai yalah semua kru bahsa Indonesia harus melewati bahasa. Dulu mereka belajar bahasa lain dan belajar bahas Indonesia di Vietnam, maka belum berbaur bahasa Indonesia. Dan akhir nya kami tidak ada dokumen-dokumen untuk referensi.
Huong Tra: Meskipun menjumpai banyak kesulitan, tetapi program kami tetap berkembang kuat karena ada upaya dari para redaktor dan penyiar, perhatian darti pimpinan VOV dan kerjasama antara Program siaran kami dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Vietnam dengan peranan sebagai jembatan penghubung temu pergaulan rakyat melalui gelombang VOV. Sudilah kiranya Bapak bisa menyampaikan kepada kami tentang kerjasama yang efektif itu?
Pak Ibnu Hadi: Saya rasa kerjasama yang telah terbina antara KBRI dengan VOV5 siaran bahasa
Indonesia telah terjalin dengan baik. Yang saya harapkan adalah kerjasama ke depan
bisa lebih ditingkatkan. KBRI dalam hal ini juga ada KJRI yang terletak di Ho Chi Minh
City dalam batas-batas tertentu kami siap untuk memfasilitasi kami siap untuk
membantu termasuk kemungkinan pengiriman staf dari siaran bahasa Indonesia untuk
berkunjung ke Indonesia agar lebih mengenal dan mengetahui keadaan nyata dan juga
agar bahasa Indonesia dengan beberapa aksen dan karakter dari bahasa Indonesia bisa
lebih menjiwai.
Trung Cuong: Pada fihak VOV, pimpinan VOV kami telah mengajukan haluan dan upaya mendidik jajaran redaktor dan penyiar VOV bahasa Indonesia. Mantan Kepala Seksi Bahasa Indonesia, Wakil Direktur VOV5, ibu Nguyen Thi Thuy Lan memberitahukan tentang orientasi perkembangan program siaran Indonesia :
Ibu Thuy Lan Kami sangat memperhatikan pekerjaan penataran para redaktur dan penyiar muda.Setiap hari, kami membimbing mereka menterjemahkan dan membacakan berita ataumelakukan wawancara. Kami juga mengikut-sertakan para penyiar muda dalam kursusjurnalistik di VOV atau di akademi Jurnalistik. Sehubungan dengan ini, saya inginmenyatakan banyak terima kasih kepada KBRI di Vietnam telah membantu kami dalammengikut-sertakan penyiar ke universitas-universitas Indonesia untuk belajar bahasaIndonesia. Pada masa mendatang, kita terus memperbarui isi-isi siaran-siaran danwebsite VOVworld dalam bahasa Indonesia menurut arah modern. Yang kedua kamilebih meningkatkan informasi tentang komunitas ekonomi ASEAN dan kerjasama antaranegara-negara ASEAN pada umumnya dan antara Vietnam dan Indonesia padakhususnya. Secara kongkrit, kita bisa membuka acara baru tentang hubungan kerjasamaVietnam dan Indonesia. Yang ketiga, kita harus memperhatikan pekerjaan penataranpara redaktur dan penyiar untuk memenuhi permintaan para pendengar atau pembacayang semakin tinggi dalam keadaan eksplosi informasi sekarang ini.
Trung Cuong: Dari tahun 1985, VOV telah merekrut mahasiswa dari berbagai bahasa untuk program bahasa Laos, Kamboja, Thailand dan Indonesia. Selain itu, VOV juga mendidik beberapa karyawan untuk kantor-kantor lain, misalnya Mofa Vietnam, Institut Asia Tenggara … Bapak Do Thien Hanh yang terhormat! Bapak sudah belajar bahasa Indonesia di VOV dari 1985-1987, bagaimana Bapak bisa bercerita kepada kami mengenai kursus bahasa ini. Dan suksesnya kursus pengajaranbahasa Indonesia itu telah sukses, bagaimana pengaruhnya terhadap Bapak pada waktu bekerja di Indonesia?
Pak Do Hanh: “Atas nama para pelajar, saya beterima kasih kepada badan pimpinan dan para guru VOV karena telahg membantu kami menyelesaikan secara baik program kursus tersebut. Waktunya meskipun pendek, tapi telah mempersenjatai kami dengan pengetahuan-pengetahuan dasar tentang bahasa dan negeri Indonesia. Berkat adanya pengetahuan-pengetahuan ini dan upaya keras saya sendiri, semuanya telah membantu saya menjadi peneliti khusus tentang Indonesia, fasih berbahasa Indonesia dan lebih mengerti tentang negeri ini”.
Huong Tra: Pernah memegang jabatan sebagai Sekretaris pertama Kedutaan Besar Vietnam dua masa bakti terus-menerus, sudilah kiranya Bapak memberitahukan kerjasama antara VOV dan Kedubes Vietnam di Indonesia untuk menjembatani para pendengar Indonesia dan VOV.
Pak Do Hanh: “Kerjasama antara VOV dan Kedubes Vietnam di Jakarta sangat erat, oleh karena itu hubungan antara para pendengar Indonesiadan VOV diteruskan meski pada saat itu belum ada internet seperti sekarang. Kedubes menjembatani para pendengar Indonesia dan VOV, Kedubes Vietnam sering menerima surat-surat dari pendengar Indonesia di Jakarta, kemudian mengirim-nya ke VOV. Selain itu juga membantu VOV menyebarkan selebaran untuk memperkenalkan program siaran Indonesia dan cinderamata VOV untuk para pendengar. Kedubes Vietnam juga memberikan keterangan dan jawaban atas pertanyaan -pertanyaan para pendengar yang mau mencari tahu tentang Vietnam pada umumnya dan VOV pada khususnya”.
Trung Cuong: Ibu Truong Thi Tu Thuy yang terhormat! Selama 30 tahun bekerja di Program siaran bahasa Indonesia, kami tahu Ibu sangat hangat dan sepenuh hati dengan pekerjaan melayani para pendengar, sudilah kiranya Ibu menyampaikan pengalaman-pengalaman ibu dalam pekerjaan itu.
Ibu Tu Thuy: “Selama ini, saban tahun kami menerima lebih dari seribu surat pendengar. Jumlah pendengar tetap dan dekat dengan program kami dimanifestasikan pada sayembara “Apa yang Anda ketahui tentang Vietnam” yang diadakan VOV setiap lima tahun sekali. Diantaranya pendengar program bahasa Indonesia selalu mencapai penghargaan tinggi dengan hadiah-hadiah bernilai berupa kunjungan-kunjungan gratis di Vietnam, seperti almarhum pendengar bapak Suwito (di Bandung), saudara Beno Lesmana (di Jakarta) dan dalam sayembara terkini yalah saudara C.R Nurdin di Banten. Tidak hanya para pendengar yang mendapat hadiah saja, bahkan juga ada banyak pendengar tidak mendapat hadiah juga mengunjungi Vietnam dan VOV dengan biaya sendiri. Pada acara peringatan ultah ke-70 Berdirinya VOV (7/9/2015), Ketua Kelub Borneo Listener, Bapak Rudy Hartono dan Bapak Hazairin R.Junep (di Yogyakarta) beserta putrinya telah mengunjungi Vietnam. Itu sungguh-sungguh menjadi hadiah-hadiah yang berharga bagi para editor dan penyiar program bahasa Indonesia, VOV5”.
Huong Tra: Bapak-bapak dan ibu-ibu yang terhormat, jangka waktu 50 tahun bukanlah waktu yang panjang terbanding dengan sejarah pembangunan negeri Vietnam, tapi dalam jangka waktu itu, VOV5 sangat merasa bangga karena telah membuat progam-program siaran bahasa asing dan telah memperoleh banyak dukungandan perasaan yang tercinta dari para pendengar internasional pada umumnya dan para pendengar Indonesia pada khususnya.
Trung Cuong: Adalah satu kekurangan, kalau kami tidak memperkenalkan isi surat-surat post, E-mail dan umpan balik pendengar tentang program siaran kami. Itu merupakan bukti tentang sokongan, bantuan dan kecintaan, kepercayaan pendengar terhadap program siaran bahasa Indonesia, VOV5. Itu juga merupakan kebanggaan bagi kami dalam merayakan ulang tahun ke-50 program siaran bahasa Indonesia. Para pendengar, program siaran bahasa Indonesia dipancarkan di gelombang menengah dan pendek pada frekuensi 9840 Khz dan 12020 Khz dari pukul 17.30-18.00 dan dari pukul 20.00-20.30 dan isi berita dimutakhirkan pada siaran dari pukul 21.30-22.00 dan disiarkan ulang dari pukul 6.00-6.30 esok harinya. Selain itu, kami juga dipancarkan di gelombang FM pada frekuensi 105.05 Mhz dari pukul 14.30-15.00 untuk masyarakat orang Indonesia di Vietnam. Semuanya menggunakan waktu Indonesia bagian Barat. Melalui surat dan E-mail, kami melihat bahwa para pendengar khusus menyukai rubrik-rubrik, “Warta Berita”; “Ulasan Politik”, “Rumah ASEAN”, “Lagu- Lagu Vietnam”, “Pedesaan Baru”. “Kotak Surat Anda” dan sebagainya. Marilah Anda Sekalian mendengarkan penilaian-penilaian para pendengar Indonesia tentang program kami.
Huong Tra: Musik justru adalah satu acara yang tidak bisa kurang dalam kehidupan. Gelombang siaran VOV merupakan alat penyampaian musik tanpa perbatasan. Acara “Lagu-lagu Vietnam” kami sudah dan selalu menerima simpati dan penilaian positif para pendengar. Nah, kita sekarang bersama-sama menikmati ciri-ciri identitas bangsa dalam acara “Lagu-lagu Vietnam”.
Trung Cuong: Baik, musik sangat luar biasa, bukan? Melodi yang lembut dan sentimentil dari konser musik yang baru saja Anda Sekalian nikmati telah menunjukkan efek musik melalui gelombang siaran VOV. Kami berharap supaya semua rubrik pada umum-nya dan acara “Lagu-lagu Vietnam” pada khusus-nya akan selalu menarik bagi para pendengar.
Huong Tra: Para penterjemah dan penyiar adalah orang- orang yang langsung memproduksi program siaran. Mereka sepenuh hati dengan profesinya. Ibu Nguyen Thị Thúy Lan, mantan Kepala Seksi Indonesia yang sekarang adalah Wakil Direktur VOV5 mulai bekerja di VOV sejak tahun 1987 menyampaikan orientasi program siaran bahasa Indonesia.
Trung Cuong: Pada simposium sehubungan dengan peringatan ultah ke-50 berdirinya program siaran bahasa Indonesia, kita sudah mendengarkan perkenalan tentang terbentuk dab berkembangnya Program siaran bahasa Indonesia, beberapa pendapat yang bernilai dari Bapak Dubes Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, keberkaitan antara para pendengar dengan VOV serta kebutuhan pertukaran informasi pada saat kedua negara Vietnam-Indonesia menggelarkan isi-isi kerjasama yang strategis.
Huong Tra: Semua pendapat yang bernilai dari para undangan, perasaan para pendengar dari semua penjuru untuk program siaran bahasa Indonesia akan menjadi tenaga pendorong bagi kami untuk meneruskan peranan sebagai jembatan penghubung suara, menciptakan hubungan solidaritas, persahabatan dan pengertian satu sama lain antara rakyat dua negeri ”.
Trung Cuong: Saudara-saudara pendengar, simposium memperingati ultah ke-50 Program Siaran Bahasa Indonesia sampai di sini selesai-lah sudah!
Huong Tra: Kami mengungkapkan terima kasih atas partisipasi para undangan dan pemantauan dari para pendengar. Sampai berjumpa lagi!