(VOVworld) - Thai Binh adalah provinsi pesisir di daerah dataran rendah sungai Hong. Dengan geografi alam seperti itu, provinsi Thai Binh mempunyai aspek-aspek kebudayaan unik tentang pesta dan kuliner yang mengandung banyak selar budaya bahari.
Masakan urapan dari ubur-ubur.
(Foto: vietnamnet.vn)
Sejak ratusan tahun lalu, warga daerah muara sungai di dua kabupaten Tien Hai dan Thai Thuy hidup dengan usaha menanam padi dan menangkap ikan, oleh karena itu, masakan di daerah ini berasal dari mata pencaharian ini, diantaranya ada masakan-masakan yang diolah dari bahan-bahan dari sungai dan laut dengan cara yang berbeda biasanya sangat menarik dan enak rasanya. Daerah pesisir Thai Binh punya ubur-ubur, ini adalah bahan utama untuk membuat masakan urapan dari ubur-ubur. Masakan urapan ubur-ubur di provinsi Thai Binh tidak sama dengan masakan-masakan di restoran-restoran di kota, itu membawa aspek rakyat biasa sekaligus kental dengan aroma daerah pedesaan pesisir. Masakan urapan ubur-ubur adalah masakan yang sejuk dan menawarkan panas, mengandung banyak nutrisi untuk tubuh. Siapa saja yang pernah makan masakan ini pada musim panas tentunya tetap mempertahankan aroma sejuk dari masakan laut yang khas di daerah pedesaan ini. Selama kira-kira 10 tahun belakangan ini, masakan urapan ubur-ubur menjadi masakan khas untuk diekspor. Saudara Nguyen Van Hai, seorang putra provinsi Thai Binh memberitahukan: “Di sepanjang garis pantai Vietnam, meski ubur-ubur ada di banyak daerah, tapi cara mengolah ubur-ubur yang lezat dan paling mengesankan saya adalah daerah pesisir Thai Binh. Urapan dari rapan unbur-ubur di daerah ini punya rasa pedas, agak manis dan renyah. Kalau setiap kali datang mengunjungi provinsi Thai Binh, saya sering juga dengan sengaja menikmati masakah yang lezat ini. Itu sangat lezat, bersih dan banyak nutrisi”. Juga dari bahan dari laut, ikan Bombay Duck di provinsi Thai Binh diolah menurut cara sendiri. Di provinsi Thai Binh, ikan ini pada pokoknya diolah menjadi kuah. Ikan Bombay duck dimakan ketika masih panas. Kalau dibiarkan dingin, akan terasa amis dan berkurang enaknya. Pada hari-hari dingin, ketika membuka periuk ikan Bombay Duck, aromanya memberikan rasa asin daerah laut, ini adalah masakan yang tidak bisa dilupakan. Saudari Vu Thi Thao, seorang putri provinsi Thai Binh memberitahukan: «Ikan Bombay Duck ini tidak amis terbanding dengan ikan-ikan lain kalau dimasak hanya setengah matang saja, kita bisa makan dan tidak amis, khususnya ia lunak, jernih dan putih. Kalau dimasak lama akan berair dan ikannya akan mengecil. Oleh karena itu, kita harus memasak cepat-cepat, tidak perlu lama-lama. Hanya matang, sedikit saja sudah bisa dimakan».
Kue Gai digunakan untuk memuja nenek moyang, kemudian baru dinikmati pada Hari Raya Tet atau untuk menjamu sahabat-sahabat dan oleh-oleh
(Foto: vietnamnet.vn )
Desa Dai Dong, kecamatan Tan Hoa, kabupaten Vu Thu bisa dianggap sebagai kampung halaman masakan-masakan rakyat, tapi tidak kalah uniknya dari pada soun keong, kue Deo, kue serabi dan lain-lain, khususnya Kue Gai telah menjadi produk khas. Kue Gai di daerah ini sudah berusia kira-kira 400 tahun. Dulu warga desa Dai Dong hanya membuat kue ini pada Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet). Pertama-tama kue ini digunakan untuk memuja nenek moyang, kemudian baru dinikmati pada Hari Raya Tet atau untuk menjamu sahabat-sahabat dan oleh-oleh. Kue Gai yang aromanya mempesonakan, berlemak, khususnya rasa manisnya sulit dilupakan. Bahan untuk membuat kue Gai tidak muluk-muluk atau sulit dicari, semuanya adalah produk-produk di daerah pedesaan yang bisa ditemukan di mana-mana seperti pohon Ramie, wijen, kacang tanah, labu merah, wijen, daging kelapa, gula, daging babi. Masakan-masakan sehari-hari dan biasa dari warga daerah pesisir Thai Binh sekarang menjadi produk khas untuk para turis ketika datang ke sana. Dan kemudian, setiap kali datang ke Thai Binh, para turis tidak bisa melupakan masakan-masakan yang membawa nilai budaya bahari dari warga daerah ini,lezat sekaligus.