(VOVworld) - Dalam perang perlawanan menentang imperialis Amerika Serikat untuk menyelamatkan Tanah Air 50 tahun lalu, pada tanggal 5 Agustus 1964, pasukan tentara Amerika Serikat memulai operasi “Pierce Arrow” untuk merusak tempat-tempat perhubungan induk di Vietnam Utara seperti jembatan-jembatan Ham Rong dan Pha Ghep (di provinsi Thanh Hoa), dermaga Ben Thuy (di provinsi Nghe An), Hon Gai dan pelabuhan Gianh (di provinsi Quang Ninh). Dengan tekat memberikan bantuan kepada Vietnam Selatan, satu jalan baru dengan nama jalan No.15 telah dibangun, dari sebelah Barat provinsi Ninh Binh yang bersambungan dengan jalan Ho Chi Minh ke provinsi Quang Binh. Bersama dengan jalan raya No.1A, ini adalah jalan utama yang melewati daerah Vietnam Tengah untuk mengangkut semua senjata, bahan pangan dan tenaga manusia untuk memberikan bantuan kepada Vietnam Selatan.
Simpang tiga Dong Loc pada saat aksi-aksi pemboman yang paling sengit.
(Foto: Ngan Chai)
Jalan No.15 yang dilewati oleh para prajurit dan penuh dengan barang-barang adalah satu bagian dari jalan Ho Chi Minh pada waktu itu. Brigadir Jenderal Luong Sy Nhung, mantan Panglima Korps Militer 12- Korps Militer Truong Son (pendulunya ialah Detasemen 559) memberitahukan: Dalam waktu kira-kira 50 tahun, dari satu jalan setapak, dengan penduduk yang masih jarang, yang siang malam dirusak oleh bom dan amunisi sekarang telah menjadik satu jalan modern yang diaspal dan dibeton, rumah penduduknya tumbuh berjejeran dan penuh dengan kendaraan. Pada tahun-tahun itu, hanya ada jalan raya No.1A yang adalah poros jalan urat nadi dan beberapa jalan lain…ke Laos. Ketika perang terjadi, jalan No.15 yang sejajar dengan jalan raya No.1 menjadi jalan utama dan jalan urat nadi untuk mengangkut barang-barang militer.
Ketika menempuh jalan Ho Chi Minh sepanjang daerah Vietnam Tengah, akan ditemui banyak tonggak dan situs peninggalan sejarah, tempat mencatat bekas-bekas tempat pertempuran cemerlang yang dijalankan bangsa Vietnam. Khususnya, ketika pasukan angkatan udara Amerika Serikat menemukan jalan ini dan melakukan perusakan hebat dengan bermacam jenis bom yang telah dijatuhkan ke sini untuk menghancurkan jalan pengangkutan penting yang berangkat menuju ke medan perang Vietnam Selatan. Dari kilometer 0, pasukan angkatan udara Amerika Serikat melakukan serangan terhadap lintasan Chuong Bon, feri penyeberangan Nam Dan dan Pha Gianh serta salah satu diantara tempat-tempat yang sudah masuk ke dalam legenda itu ialah simpang tiga Dong Loc di kecamatan Dong Loc, kabupaten Can Loc, provinsi Ha Tinh yang terletak di jalan setapak Ho Chi Minh sepanjang gunung-gemunung Truong Son, provinsi Ha Tinh. Simpang tiga Dong Loc harus menderita banyak bom dan amunisi agresor karena tempat ini merupakan urat nadi penting dalam jalan pengangkutan barang-barang kebutuhan yang perlu dan manusia untuk kepentingan medan perang Vietnam Selatan, oleh karena itu, pasukan tentara Amerika Serikat ingin memutus jalan penting ini. Brigadir Jenderal Luong Si Nhung memberitahukan: setiap meter persegi tanah di simpang tiga Dong Loc harus menderita sedikit-dikitnya 3 buah bom, belum termasuk bermacam jenis ranjau dan senjata lain. Brigadir Jenderal Luong Si Nhung memberitahukan: “Simpang tiga Dong Loc punya posisi yang sangat penting. Tempat ini punya jalan utama ialah jalan No.15 terus menuju ke Khe Giao, provinsi Ha Tinh dan satu jalan yang lain menuju ke jalan raya No.1A. Semua bantuan ke Vietnam Selatan pada waktu itu ketika melewati jalan raya maka jembatan-nya dihancurkan, oleh karena itu harus melewati jalan No.15 untuk menuju ke Vietnam Selatan. Oleh karena itu, harus menempuh simpang tiga jalan di kecamatan Dong Loc. Kaum agresor telah merintangi di situ. Posisi Dong Loc di satu sisi ialah gunung dan di satu sisi yang lain ialah pesawahan. Jika mencegah Dong Loc, maka jalan pengangkutan ke Vietnam Selatan akan terhenti dan tidak ada jalan untuk menghindar. Ini adalah jalan satu-satunya. Menurut pandangan imperialis Amerika Serikat, memilih melakukan serangan terhadap titik energi ini akan lebih efektif terbanding dengan tempat lain”.
Sepuluh orang gadis Dong Loc yang gagah berani gugur
telah menjadi abadi
(Foto dokumenter: baohatinh.vn)
Simpang tiga Dong Loc dikaitkan dengan pengorbanan dari 10 orang gadis pemuda pembidas. Pengorbanan mereka itu telah menjadi legenda dalam periode perang perlawanan menentang imperialis Amerika Serikat dan sepanjang sejarah perjuangan untuk merebut kemerdekaan bangsa. Sepuluh gadis yang dikepalai oleh Vo Thi Tan sebagai komandan regu. Tugas mereka, pada siang hari menghindari bom agresor yang melakukan pemboman menggelar permadani, sedangkan pada malam hari menguruk lubang-lubang bom supaya jalan ini lancar untuk memberikan bantuan kepada garis depan. Pada tanggal 24 Juli 1968, para gadis tersebut menerima perintah menguruk lubang-lubang bom secara cepat, setelah berulang kali menghindari bom-bom agresor yang merusak kawasan simpang tiga Dong Loc, satu bom telah jatuh tepat d itempat mereka sedang melakukan tugas.
Tempat dimana para gadis pemuda pembidas gugur sekarang telah menjadi kompleks peringatan sepuluh 10 orang gadis pemuda pembidas heroik yang telah mengorbankan seumur hidupnya demi kemerdekaan bangsa. Saudara Tran Dinh Uoc, Kepala Badan Pengelolaan Kompleks Peninggalan Sejarah Simpang Tiga Dong Loc memberitahukan: “Badan Pengelolaan sangat memperhatikan jajaran propagandis supaya wisatawan bisa mengerti tentang masa lampau yang megah dalam perang perlawanan menentang imperialis Amerika Serikat, khususnya di front pengangkutan dan puhubungan dan perang rakyat dan supaya generasi muda dewasa ini hidup secara baik dan pantas dengan pengorbanan dan kehilangan yang dihadapi oleh para pendahulu. Bulan Juli adalah bulan klimaks di simpang tiga Dong Loc, Badan Pengelolaan situs peninggalan sejarah simpang tiga Dong Lic menyambut kedatangan kira-kira 3000 orang per hari untuk membakar hio”.
Kompleks peringatan simpang tiga Dong Loc berlokasi di satu daerah lembah yang dikelilingi hutan pohon cemara yang hijau lebat. Rumah pameran, Museum Pemuda Pembidas, Patung Monumen peringatan telah dibangun secara megah yang berhadapan dengan kompleks makam 10 gadis pemuda pembidas yang berbaring dengan kepala mereka mengarah ke hutan cemara di gunung Tro Voi yang megah. Saban tahun, puluhan wisatawan domestik dan mancanegara beseerta para diaspora Vietnam telah datang ke sini untuk membakar hio dan mengenangkan para putri bangs yang telah gugur demi Tanah Air dan mengunjungi kompleks peninggalan sejarah ini./.