(VOVworld) - Seperti halnya dengan semua ibukota di dunia, di kota Hanoi ada puluhan museum yang telah dan sedang melayani massa rakyat. Tapi, tidak ada banyak museum yang menjadi destinasi yang atraktif bagi wisatawan. Justru karenanya, dalam proses perkembangan-nya, jaringan museum di kota Hanoi sedang berangsur-angsur diperbarui untuk memanfaatkan sumber dokumen dan benda yang mempunyai arti kemanusiaan terhadap perkembangan pariwisata ibukota Hanoi.
Museum Wanita Vietnam
(Foto:kenh14.vn)
Dengan lokasi yang terletak di jantungnya ibukota Hanoi, Museum Phu Nu Vietnam (Museum Wanita Vietnam) yang dibangun di areal seluas kira-kira 2000 m2 dengan gudang-gudang yang menyimpan lebih dari 25 000 dokumen dan benda telah memanifestasikan sumbangan-sumbangan dari kaum wanita Vietnam dalam sejarah dan kehidupan kontemporer, adalah pusat komunikasi pengetahuan tentang sejarah dan kebudayaan dari kaum wanita Vietnam untuk massa rakyat. Museum ini punya 3 tema yang terdiri dari wanita dalam keluarga, wanita dalam sejarah dan busana untuk menunjukkan secara hidup-hidup protokol, adat istiadat pernikahan, kelahiran dan organisasi kehidupan keluarga, pakaian tradisional dan kisah-kisah tentang wanita dalam perang membela Tanah Air. Bersama dengan memanerkan dan mempresentasikan benda-benda, Museum Wanita Vietnam juga mengadakan aktivitas-aktivitas pendidikan dan pameran yang bersifat spesialis dan mengadakan lokakarya. Ibu Nguyen Thi Bich Van, Direktor Museum Phu Nu Vietnam memberitahukan: “
Bersama dengan produk-produk yang dipamerekan, kami juga menyempurnakan aktivitas museum. Kami mempunyai satu warung untuk siap melayani minuman dan makanan bagi wiatawan. Kami juga memperbaiki lagi semua sistim jasa, di samping itu juga ada ruang menguak rahasia untuk anak-anak”.
Simbol "Ibu Vietnam" adalah simbol untuk Museum Wanita Vietnam
(Foto:kenh14.vn)
Bapak Nguyen Manh Cuong, Wakil Kepala Direktorat Jenderal Pariwisata Vietnam mengatakan bahwa cara menggelar pameran sekarang dari Museum Phu Nu Vietnam telah memenuhi kriterium sebagai satu destinasi bagi wisatawan. Dia memberitahukan: “Ini adalah satu museum tidak asing, tetapi sangat aneh dan kita dikejutkan oleh langgam-nya yang sangat baru terbanding dengan museum-museum bermanfaat yang lain di Vietnam dewasa ini. Artinya mendekati satu metode dan opsi pameran baru. Terhadap museum ini, kesan kami dengan martabat sebagai orang yang punya banyak kesempatan bepergian dan mengerti tentang wisatawan, maka ini sebenarnya merupakan destinasi yang sangat menyerap kedatangan wisatawan”.
Museum Etnologi Vietnam
(Foto:upload.wikipedia)
Sedangkan, Museum Etnologi Vietnam yang jaraknya kira-kira 8 Kilometer dari jantungnya ibukota Hanoi juga menjadi satu destinasi yang atraktif bagi wisatawan karena benda-benda yang dipamerkan di sini sangat sederhana, mencerminkan semua segi budaya kebendaan dan bukan kebendaan, segi-segi tipikal dalam kehidupan dan kreasi semua etnis Vietnam. Di samping memamerkan benda-benda sesuai dengan tiap-tiap tema, Museum Etnologi Vietnam sangat sukses dengan program-program peristiwa, aktivitas-aktivitas di udara luar, pameran - pameran istimewa, program-program pertukaran benda, melakukan koordinasi dengan bebeberapa museum di Amerika Serikat untuk memamerkan benda-benda di luar negeri. Bapak Alain Philippe memberitahukan: “Benar-benar luar biasa. Saya belum pernah tahu bahwa di Vietnam ada 54 etnis minoritas. Saya telah melihat pakaian-pakaian yang membawa identitas budaya dari semua etnis minoritas di Vietnam Utara. Saya fikir bahwa Anda Sekalian perlu memamerkan lebih banyak lagi benda-benda ini. Saya telah mempunyai pengalaman yang luar biasa di tempat ini”.
Museum-museum berhasil menemukan langkah dan menjadi destinasi bagi wisatawan di kota Hanoi seperti Museum Etnologi Vietnam, Museum Wanita Vietnam, Museum Ho Chi Minh, Museum Sejarah Militer, Museum Sejarah Nasional Vienam memang belum banyak. Jika ingin menyerap kedatangan wisatawan, maka hal yang paling perlu ialah harus lepas dari konsep-konsep lama, melakukan pameran benda-benda dan aktivitas museum menurut pengarahan modern.
Jadi, untuk menyerap kedatangan wisatawan Citytour, pastilah sistim museum di ibukota Hanoi harus melakukan reformasi yang lebih kuat dalam konsep aktivitas pameran, harus melakukan aktivitas pelengkap, atau peristiwa yang menonjolkan atau menyerap kedatangan wisatawan untuk memperhatikan benda-benda, bersamaan itu juga memperhatikan keanekaragaman aktivitas-aktivitas jasa, memperhatikan sosialisasi dan brand, mendengarkan kebutuhan dari semua perusahaan perjalanan secara lebih banyak lagi untuk memperbarui diri dan meningkatkan keatraktifan tiap-tiap museum./.