(VOVworld) - Menghilir di sungai Hong (sungai Merah) melewati ibukota Hanoi sekarang ini ada 7 jembatan yang menyeberangi sungai ini. Diantara jembatan-jembatan yang ingin kami bicarakan yaitu jembatan Long Bien dan jembatan Nhat Tan. Jembatan Long Bien adalah jembatan baja pertama yang dibangun oleh orang Perancis pada lebih dari 100 tahun yang lalu dan sudah menyaksikan satu saat peperangan yang sengit dan cemerlang. Citra jembatan Long Bien sekarang telah menjadi beken dan masuk ke memori warga kota Hanoi. Dan paling belakangan ini ialah jembatan Nhat Tan, satu-satunya jembatan kabel di kota Hanoi yang diresmikan pada awal tahun 2015. Jembatan modern ini bersambung dengan jalan tol internal kota, memperpendek waktu mobilitas dari bandara internasional Noi Bai ke jantung ibukota Hanoi. Jembatan modern ini telah memberikan wajah baru kepada ibukota, menciptakan kesan pertama kepada wisatawan mancanegara ketika datang ke kota Hanoi.
"Saya tinggal di kaki jembatan Long Bien sudah 70 tahun. Setiap kali pulang kembali dari kunjungan kerja dan melihat sinar lampu di jembatan Long Bien, hati saya berdebar-debar. Jembatan Long Bien laksana simbol Hanoi masa lampau dan masa kini. Pada masa peperangan melawan Imperislis Amerika Serikat, beberapa ruas jembatan dirusak oleh musuh, tapi kami segera memperbaikinya untuk melayani kerata api. Citra jembatan ini telah menjadi bekan bagi para lansia seperti saya. Perlu mempertahankan simbol dari Hanoi dan dan kenang-kenangan kami”.
Tinggal di kaki jembatan Long Bien, saban hari, bapak Dạt juga menyaksikan arus manusia yang hilir-mudik melewati jembatan yang paling kuno di Ibukota Hanoi, tempat yang menyimpan kesan dari satu masa perang perlawanan yang cemerlang dimana dia dan putra-putri Hanoi belum pernah bisa melupakan
Jembatan baja Long Bien telah menjadi citra bekan bagi warga ibukota Hanoi
(Foto: Huong Tra/VOV5)
Kalau membalikkan sejarah, pada September 1899, 3000 buruh Vietnam bersama dengan barisan direktur, insinyur dan pakar Perancis menggunakan 30 000 m3 batu dan logam yang diangkut di seluruh negeri untuk membangun jembatan ini. Dalam perang melawan imperialis Amerika Serikat, jembatan ini telah 10 kali menderita pemboman. Setelah setiap kali pemboman, tentara dan rakyat kota Hanoi sempat mereparasi jembatan, mendirikan benteng-benteng penangkis serangan udara untuk membela jembatan ini, membantu jalan urat nadi secara lancar yang mengkonektivitaskan internal kota Hanoi dengan daerah Timur Laut. Saudara Le Viet Hai Asosiasi Arsitek Hanoi memberitahukan: "Jembatan ini dibuat dengan batang-batang baja yang dilengkungkan seperti bentuk menara Eiffel, yang panjangnya 2,5 meter dan dibagi menjadi 3 alur kendaraan: Di tengah diperuntukkan bagi kereta api dan di kedua sisi diperuntukkan bagi jalan biasa. Jembatan ini dimanfaatkan selama 100 tahun lebih dan menderita pemboman, sehingga menjadi karatan dan mengalami degradasi. Jembatan ini tidak hanya mempunyai makna tentang perhubungan, melainkan juga merupakan simbol sebagai kegigihan dan samangat tanpa menyerah".
Jembatan Long Bien sekarang hanya membolehkahn sepeda motor, sepeda dan kereta api melewatinya. Banyak wisatawan ketika datang ke kota Hanoi semuanya mengunjungi jembatan sejarah ini, khususnya wisatawan Perancis, orang-orang menyebutkan jembatan ini dengan nama yang akrab yaitu menara Eiffel yang melintang. Saudara Vanse, wisatawan Perancis bersama dengan istrinya sedang berjalan-jalan dan singgah lama di jembatan untuk memotret papan dari logam yang bertuliskan: “1899-1902: Dayde & Pille” yang menguning dimakan waktu.
“Kami sangat antusias ketika mengunjungi jembatan yang dirancang oleh tangan Gustave Eiffel - yang telah merancang menara Eiffel. Saya berjalan kaki dua putaran di jembatan ini dan merasakan bahwa jembatan ini seperti halnya dengan menara Eiffel sedang menyeberangi sungai Merah. Jembatan ini cukup lama, tapi tetap dipergunakan untuk lalu lintas kereta api. Luar biasa interesannya. Kereta api melewati jembatan dan di bawah-nya adalah air sungai mengalir. Satu citra sangat indah”.
Lebih dari 100 tahun sudah lewat, nilai-nilai masa lampau tetap mengendap di setiap ruas jembatan. Tanah Air mengalami perubahan, ibukota yang berkembang dan modern, tapi nilai simbol jembatan Long Bien hidup selama-lamanya. Sekarang, untuk mengurangi beban berbagai kendaraan setiap melewati jembatan ini dan mengkonservasikan nilai arsitektur jembatan Long Bien, kota Hanoi telah membangun tambahan 6 jembatan yang bersama-sama menyeberangi sungai Merah dan paling belakangan ini ialah jembatan kabel Nhat Tan. Arsitek Le Viet Hai memberitahukan: “Tentang arsitektur, ini adalah jembatan kabel dengan 5 pilar. Lima ruas jembatan menjadi simbol dari adanya lima pintu gerbang kota. Lebarnya 33,2 meter dengan 8 alur yang dibagi menjadi 4 alur mobil dan 2 alur bus dan 2 alur mobil campuran. Jembatan panjangnya 8,3 Km sehingga mobil bisa berjalan dengan kecepatan 80 Km per jam”.
Jembatan kabel Nhat Tan- Jembatan kabel yang paling di Vietnam
(Foto: Huong Tra/ VOV5)
Jembatan ini dibangun dengan biaya total 13 miliar dong Vietnam dari sumber modal ODA Jepang dan sumber modal Pemerintah Vietnam. Jembatan Nhat Tan diresmikan pada 4 Januari 2015 sinkron dengan jalan Nhat Tan-Noi Bai, sehingga menciptakan jalan bebas hambatan internal kota yang modern, memperpendak waktu mobilitas dari Bandara Internasional Noi Bai ke jantungnya ibukota Hanoi. Saudara Feller, guru Amerika Serikat yang sedang tinggal dan bekerja di Vietnam sangat mengesankan jembatan ini. Dia memberitahukan: “Ketika menempuh jalan bebas hambatan besar dari Bandara Internasional Noi Bai ke jantungnya kota Hanoi, jembatan ini telah memberikan banyak kesan. Kata-kata “Welcome” dalam bahasa Inggeris di atas jembatan telah memberikan perasaan yang akrab. Jembatan yang besar dan modern ini menunjukkan satu kota Hanoi yang berbudaya dan melakukan integrasi internasional”.
Jembatan Long Bien yang kuno, jembatan Nhat Tan yang modern tidak hanya eksis sebagai satu jalan yang menyambungkan lalu lintas ibukota, melainkan juga menjadi simbol dari ibukota Hanoi yang gigih dalam masa perang perlawanan dan perkembangan dalam periode modernisasi Tanah Air. Jembatan-jembatan ini telah, sedang dan akan menyambungkan waktu./.