(VOVWORLD) - Diawali dari Festival pertemuan antara Kota Hue (Vietnam) dan Kota Codev (Perancis) pada tahun 1992, Festival Hue untuk pertama kalinya diselenggarakan di kota Hue tahun 2000. Dari saat itu sampai sekarang, berbagai Festival Hue secara permanen diadakan dua tahun sekali, membawa Kota Hue berangsur-angsur menjadi kota Festival di Vietnam.
Festival Hue untuk pertama kalinya diselenggarakan dengan partisipasi kira-kira 1000 artisan dan seniman-seniwati dari 30 unit kesenian Vietnam dan Perancis. Peristiwa ini menyerap kedatangan kira-kira 410 000 orang. Festival Hue 2002 terus mengembangkan tema: “Menguak tabir kesenian hidup dari kota kuno Hue” dengan dihadiri oleh kira-kira 1500 seniman-seniwati dalam negeri dan 33 rombongan kesenian asal negara-negara Perancis, Tiongkok, Jepang, Republik Korea, Indonesia, Thailand, Laos dan Kamboja. Festival ini menyerap kedatangan lebih dari sejuta orang dan 75 000 wisatawan. Sejak tahun 2002, Festival Hue selalu menciptakan gema besar baik pada skala nasional maupun pada skala internasional. Sampai sekarang, setelah 10 kali diselenggarakan, Festival Hue telah menjadi destinasi bagi rombongan-rombongna kesenian asal hampir 50 negara dan teritori di seluruh dunia. Kehadiran rombongan-rombongan kesenian yang berkaliber di seluruh dunia telan meningkatkan posisi Festival Hue. Nyonya Nguyen Thu Thuy, Wakil Kepala Fakultas Pariwisata Institut Ilmu Sosial dari Universitas Nasional Ha Noi memberitahukan: “Di semua Festival yang diselenggarakan di Vietnam sekarang, Festival Hue tetap dianggap sebagai satu Festival punya pengalaman selama bertahun-tahun. Selain ada sejarah yang lama, Festival Hue juga merupakan satu pola yang agak integratif karena Festival Hue punya konsultan dari tiga pola Festival yang diselenggarakan oleh tiga Kota Festival terkenal dari Perancis, Inggeris dan Australia tentang sifat integratif, konsultatif pola internasional, khususnya teknologi penyelenggaraan. Bisa dibicarakan bahwa Festival Hue mengalami integrasi yang sangat kuat”.
Acara pertunjukan musik istana kerajaan pada Festival Hue-2018 (Foto: VOV) |
Kota Hue menjadi menarik dan membawa terbentuk dengan gelar kota Festival karena lokasinya punya syarat alam dan ekosistem yang beraneka ragam, menghimpun bermacam jenis topografi seperti bukit, gunung, daerah dataran rendah, sungai; merupakan ruang yang ideal untuk menyelenggarakan bermacam bentuk Festifal dan aktivitas wisata dan olahraga. Jauhnya kira-kira 675 Km dari Ibukota Ha Noi ke arah utara dan kira-kira 1 060 Km dari Kota Ho Chi Minh ke arah selata, Kota Hue juga merupaman daerah ideal yang mengaitkan sumber daya budaya tradisional yang khas dengan pariwisata yang tidak ada kota dan tempat lain di Vietnam yang memiliknya. Ibu Le Thi Mai, wisatawan ketika mengunjungi Kota Hue memberitahukan: “Jika bicara tentang kekunoan, maka Kota Hue merupakan sebuah tempat indah, tapi bicara tentang kota Festival, maka saya melihat bahwa tempat ini sangat sesuai dengan pamandangan alam karena itu merupakan tempat sentral untuk menyerap kedatangan para wisatawan”.
Selama hampir 400 tahun (1558-1945), Kota Hue merupakan ibukota provinsi pada zaman 9 generasi Raja Lokal Nguyen di Derah Dang Trong (artinya daerah sebelah selatan sungai Gianh), merupakan Ibukota pada zaman dinasti Tay Son, kemudian merupakan ibukota dari sebuah negara kesatuan pada zaman 13 Raja dinasti Nguyen. Kota Hue sekarang masih tetap menyimpan pusaka-pusaka budaya bendawi dan non-bendawi yang memuat nilai-nilai yang simbolik bagi kearifan dan jiwa bangsa Vietnam. Yang paling tipikal ialah Kompleks situs peninggalan sejarah Ibukota kuno Hue telah dibandingkan sama dengan keajaiban-keajaiban yang sudah berusia ribuan tahun dari umat manusia dalam daftar Pusaka Budaya Dunia dari UNESCO. Di samping benteng, istana, mousolium yang megah dan indah, Kota Hue juga menyimpan di dalamnya banyak bangunan arsitektur unik yang dikaitkan dengan institusi kekuasaan kerajaan. Pernah sebagai ibukota provinsi agama Buddha pada sesuatu waktu, Kota Hue juga menyimpan ratusan pagoda yang sunyi-senyap dan kuno yang lokasinya di pegunungan dan hutan yang masih liar. Pernah sebagai satu pusat budaya yang bergelora, agama Buddha dan agama Konghucu telah terukir secara mendalam dan berbaur pada tradisi Kota Hue, memelihari satu fikiran agama, filsafat dan moral yang teramat unik, menghasilkan pesta-pesta dan khazanah musik yang sangat beraneka ragam dan sarat dengan gaya tradisional di bumi ini.
Pusaka Budaya Hue merupakan fundasi bagi festival, sebaliknya festival membantu pusaka Hue lebih banyak diperkenalkan kepada massa rakyat Hue. Kesuksesan yang dicapai pada semua festival Hue adalah dasar bagi tahun dimana Pemerintah Vietnam membolehkan membangun Kota Hue menjadi kota Festival yang khas di Vietnam. Saudara Le Thanh Ha, seorang warga Kota Hue memberitahukan: “Saya fikir bahwa Kota Hue sudah menjadi Ibukota kuno. Tapi jika Kota Hue berkembang di atas fundasi pusaka itu untuk menjadi satu kota festival yang mempertahankan nilai budaya, sesuai denga peradaban umat manusia, sekaligus membuat orang Hue menjadi lebih ramah dan warga di sini bisa menikmati kepentingan tertentu di atas fundasi pusaka itu. Itu juga merupakan keinginan kami”.
Semua inti sari dari seluruh negeri telah dikristalkan dan dihimpun di Kota Hue, memupuk kebudayaan yang sarat dengan jati diri dan menyempurnakan lanskap yang eksotis. Semua benteng, istana yang dilapisi emas, pagoda yang megah, mousolium yang khidmat dan lanskap di Kota Kuno Hue menyerap kedatangan para wisatawan untuk menghadiri Festival Hue pada hari-hari ini.