(VOVworld) - Setiap daerah memiliki satu masakan khas yang tidak ada di tempat lain. Ketika datang ke provinsi Thai Binh (Vietnam Utara), para turis akan menikmati satu produk khas yang paling terkenal di daerah pedesaan ini dengan nama: “Kue Cay”. Rasa-nya manis dan bau-nya bau beras ketan yang bercampur dengan bau lemak dan rasa pedas-nya jahe dari kue ini adalah satu jenis kue khas yang membawa keunikan daerah pedesaan padi.
Kue Cay desa Nguyen: Produk khas di daerah pedesaan Thai Binh
(Foto: m.aseantraveller.net)
Desa Nguyen (atau disebut sebagai desa Nguyen Xa) di kabupaten Dong Hung, provinsi Thai Binh adalah satu desa terkenal tentang wayang golek air dan kerajinan membuat kue Cay. Menurut legenda di daerah ini, kue Cay dulu merupakan jenis kue yang dimakan sehubungan dengan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek (atau Hari Raya Tet). Kue ini dibuat oleh ibu Nguyen Thi Tan, anak perempuan generasi ke-6 marga keluarga Nguyen di dasa Nguyen Xa. Dia lahir pada tahun 1724 dan diundang oleh Dinasti Nguyen untuk melayani pekerjaan di Istana Kerajaan pada tahun 1739. Ibu Nguyen Thi Tan telah membuat satu jenis kue baru yang diberi nama kue lima rasa untuk dipersembahkan kepada Raja. Raja makan dan memuji bahwa rasanya enak, kemudian bertanya, apa nama kue itu, maka baru tahu ialah “kue lima rasa”. Tapi melihat warnanya yang indah yang tampaknya berbentuk seperti telur Cay (telur ketam), maka kue ini diberi nama sebagai kue Cay. Dari situ, setiap Hari Raya Tet tiba, warga desa Nguyen mempersembahkan kue ini kepada Raja dan kerajinan membuat kue Cay diwariskan dan dikembangkan di desa Nguyen sampai sekarang.
Menurut saudara Nguyen Van Manh, seorang pembuat kue Cay di desa Nguyen, untuk membuat kue ini, harus melalui banyak proses, tapi hal yang paling penting ialah mempersiapkan bahannya yaitu beras ketan, buah tepurang, buah kacapiring, wijen, jahe, manisan labu hijau, lemak, gula tebu, semua bahan ini dicampur untuk membuat kue Cay. Saudara Nguyen Van Manh memberitahukan: “Kalau ingin menghasilkan kue yang enak, memerlukan bahan yang enak seperti beras ketan. Menyangan beras ketan sampai memuai.Teknik memasak dan meracek juga sangat penting. Kalau memasak dengan api besar, maka kue-nya akan mengeras, sedangkan kalau memaksak dengan api kecil, kuenya akan lembab dan hancur. Oleh karena itu, pemasak harus melakukan-nya sesuai dengan teknik memasak yang benar, maka kue baru lezat”.
Bahan-bahan setelah diracek akan dimasukkan ke dalam acuan untuk dipres dan dipotong menjadi potongan-potongan.Teknik ini tampaknya sederhana, tapi tidak semua orang bisa. Karena kue Cay merupakan kue tradisional di desa Nguyen, tidak mudah bisa dipopulerkan. Saudara Nguyen Huu Chinh, seorang yang membuat kue Cay di desa Nguyen memberitahukan: “Keluarga saya membuat kue sudah lama yaitu sudah 50 tahun ini. Kue Cay tradisional di kampung halaman saya sudah lahir pada 300 tahun ini. Sekarang, kue Cay sedang berkembang, pada pokoknya untuk para turis. Dulu, para pendahulu hanya membuat kue sebagai oleh-oleh sehubungan dengan hari raya dan Hari Raya Tet, tapi dewasa ini dijual kepada para turis sepanjang tahun”.
Menikmati kue Cay bersama degnan minum teh
(Foto: m.aseantraveller.net)
Di desa Nguyen, sekarang ada ratusan kepala keluarga membuat kue Cay, setiap kepala keluarga mempunyai langgam dan kekhususan sendiri, meski belajar dari cikal bakal bersama. Sekarang, masyarakat sudah berkembang, di pasar ada bermacam-macam jenis kue yang enak sesuai dengan selera para konsumen, sehingga para pembuat kue Cay menjumpai kesulitan, tapi keluarga saudara Chinh tetap setia membuat kue ini. Saudara Chinh memberitahukan: “Dalam produksi, ada saat orang yang menjumpai kesulitan. Namun saya berfikir bahwa ini adalah kejuruan yang diwariskan oleh para pendahulu, oleh karena itu, saya harus mengembangkan dan mempertahankan-nya secara baik dan berupaya untuk mengubah cara pembuatan-nya. Ada banyak orang yang mempunyai semangat bersama untuk melakukan investasi dan sosialisasi tentang jenis kue tradisional in. Kue Cay sekarang telah memperoleh lagi prestise di pasar. Sedangkan saya juga tidak pernah melepaskan kerajinan membuat kue ini, karena berkat kerajinan ini, kami baru seperti sekarang”.
Bersama dengan Kue Kacang Hijau di provinsi Hai Duong dan kue Nhan di provinsi Hung Yen, kue Cay merupakan satu produk khas di daerah pedesaan Thai Binh yang membawa selar dan identitas budaya yang paling jelas dari daerah bumi dan orang di tempat ini.