(VOVworld) - Dermaga feri Au Lau yang berlokasi di kecamatan kota Nguyen Phuc dan kecamatan Au Lau, provinsi Yen Bai (Vietnam Utara) adalah salah satu diantara tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan kemenangan Dien Bien Phu. Dengan letaknya di jalan negara 13A - jalan urat nadi, ini adalah pintu gerbang untuk masuk ke medan perang Dien Bien Phu yang sengit pada tahun 1954.
Patung monumen diletakkan di samping dermaga feri Au Lau yang bersejarah
(Foto: baoyenbai.com.vn)
Setiap hari, dermaga feri Au Lau tetap ramai dengan suara sampan bermotor yang lalu-lalang untuk mengangkut rakyat menyeberangi sungai. Siapa saja yang pernah tinggal di sini pada 60 tahun lalu, suara sampan bermotor selalu menggugah kembali memori-memori tentang perang perlawanan menentang kolonialis Perancis dengan kesan-kesan yang sulit dilupakan. Kenangan ketika rombongan-rombongan prajurit dengan gagah berani dengan memanggul senapan di bahu dan sepatu yang penuh dengan lumpur diam-diam naik ke sampan untuk menyeberangi sungai dan ikut serta dalam medan perang itu, semua tetap masih utuh dalam memori dari para saksi sejarah.
Salah satu diantara jalan-jalan urat nadi perbekalan untuk memberikan bantuan kepada medan perang Dien Bien Phu, dermaga feri pada saat itu menjadi sasaran tembak yang terfokus secara sengit oleh tentara kolonialis Perancis. Selama lebih dari 200 hari siang malam di sini tidak berhenti suara bom dan peluru. Banyak pengangkutan barang dan manusia dengan sampan untuk menyeberangi sungai diserang oleh pesawat terbang musuh. Sampan tenggelam, paramiliter dan prajurit telah gugur, tapi lebih dari 2 700 ton bom dan amunisi yang dijatuhkan tetap tidak mencegah dayung yang mengayuh air sungai. Jenderal Vo Nguyen Giap yang pernah melewati dermaga feri ini telah memuji semangat kekuatan yang menjaga jalan-jalan dalam mengatasi kesulitan dan kesusah-payahan yang berat untuk menyelesaikan tugas. Pham Trung Ton, salah seorang diantara orang-orang yang langsung mengendalikan feri-feri pada saat itu mengenangkan kembali: “Pada sore hari dari 4.00-4.30, di dua tepian sungai sangat ramai. Ada feri dan perahu dari bambu yang mengangkut meriam dan senjata, paramiliter dan prajurit yang menyeberangi sungai. Meriam-senjata berat pada pokoknya diangkut pada malam hari. Pada saat itu, pesawat terbang musuh melepaskan serdadu komando dan melepaskan peluru lampu, tapi semua orang tidak merasa takut”.
Dermaga feri Au Lau adalah tempat dimana konvoi sepeda beban provinsi Phu Tho biasanya mengangkut beras dari provinsi Yen Bai ke gudang di kaki lintasan Pha Din. Ini juga merupakan tempat dimana para prajurit resimen “Bertekat menang” membawa meriam-meriam kelas berat 105 mm ke medan perang Dien Bien Phu dan tempat dimana divisi Ben Tre dengan meriam-meriam besar yang disamar dengan dedaunan menyeberangi sungai menuju ke medan perang Dien Bien Phu. Dang Ngoc Chi-87 tahun di kecamatan kota Nguyen Phuc, kota Yen Bai Komisari Politik Kompi 395 yang pernah turut pada operasi Dien Bien Phu tetap ingat hari-hari mars melewati dermaga feri Au Lau.
"Jalan dari dermaga feri ditembak oleh musuh hari ke hari. Pada saat itu, kami diangkut oleh ratusan sampan dari rakyat di daerah Au Lau. Hanya selama lebih dari satu jam, seluruh resimen kami bisa melewati sungai untuk ikut serta pada operasi Dien Bien Phu".
Konvoi truk yang menyeberangi dermaga feri Au Lau mengangkut barang dan manusia
untuk kebutuhan operasi Dien Bien Phu
(Foto: baoyenbai.com.vn)
Dalam operasi Dien Bien Phu, provinsi Yen Bai telah menggerakkan kira-kira 31 600 serdadu komando (yaitu rata-rata setiap 4 penduduk, ada seorang serdadu komando). Orang-orang yang tinggal di garis belakang hampir adalah kaum wanita, selain itu, orang lansia di daerah ini juga pergi ke dermaga untuk langsung ikut serta pada medan perang. Terhitung bulan April 1952 sampai akhir operasi Dien Bien Phu, ada 300 000 ton senjata, pangan, bahan makanan beserta puluhan ribu prajurit dan serdadu komando yang telah melewati dermaga Au Lau secara aman. Ibu Nguyen Thi Phe - 85 tahun di kecamatan kota Nguyen Phuc, kota Yen Bai memberitahukan : "Seluruh konvoi sampan kami terdiri dari ratusan buah. Pada siang hari, konvoi sampan bersembunyi, sedangkan pada malam hari, baru melakukan pengangkutan. Meskpiun mengalami bahaya, tapi kami tetap tenang melakukannya".
Di samping sungai Merah yang mengalir tenang, simbol perdamaian dewasa ini ialah patung monumen "Dermaga feri Au Lau yang bersejarah". Patung monumen ini tampak-nya mengingatkan generasi muda tentang satu masa sejarah yang cemerlang dari dermaga feri ini. Dermaga feri ini untuk selama-lamanya merupakan simbol semangat "bertekat tempur, bertekat menang" dan merupakan kebanggaan dari komite partai, rakyat dan angkatan bersenjata provinsi Yen Bai. Dermaga feri Au Lau telah diakui sebagai situs peninggalan sejarah nasional pada tahun 2012./.