(VOVworld) - Daftar klasifikasi terkini yang dimuat Website tentang pariwisata berwibawa utama di dunia “TripAdvisor” telah menyebutkan nama Museum Bekas Peninggalan Perang sebagai salah satu diantara 3 museum Vietnam yang paling atraktif di Asia yang dipilih oleh para wisatawan. Ini juga menjadi destinasi yang aktraktif yang menyerap kedatangan para wisatawan, sesuai dengan bentuk wisata kembali ke asal-usul dari orang Vietnam.
Bagian depan Museum Bekas Peninggalan Perang Hồ Chí Minh
(Foto: kyluc.vn)
Museum Bekas Perang berlokasi di jalan Vo Van Tan, No.28, kabupaten kota No.6, kota Ho Chi Minh (Vietnam Selatan). Pada 4 September 1975, kota Ho Chi Minh membentuk Gedung Pameran tentang Kejahatan Imperialis Amerika Serikat dan rezim kekuasaan boneka. Sampai tanggal 4 Juli 1975, diubah menjadi Museum Bekas Peninggalan Perang seperti sekarang. Berada dalam sistim museum-museum demi perdamaian dan adalah anggota Dewan Museum Dunia (ICOM), Museum Bekas Peninggalan Perang mengkoleksi, menyimpan, menjaga dan memamerkan dokumen, gambar dan benda-benda bekas peninggalan perang dan akibat semua perang yang telah ditimbulkan kaum agresor terhadap rakyat Vietnam.
Gilotin yang telah melaksanakan hukuman mati terhadap banyak pejuang komunis
di bawah rezim pemerintahan boneka Ngo Dinh Diem
(Foto: kyluc.vn)
Museum ini juga memperkenalkan bekas-bekas prestasi heroik yang dicapai rakyat Vietnam dalam perjuangan untuk merebut kemerdekaan nasional dan membela Tanah Air. Nyonya Huynh Ngo Van, Direktur Museum Bekas Peninggalan Perang memberitahukan bahwa sekarang, museum ini menyimpan lebih dari 20 000 dokumen, benda, gambar dan film serta menjadi desstinasi budaya dan wisata yang punya daya tarik besar karena nilai-nilai yang berhargadari banyak dokumen dan benda yang disimpan terus hidup abadi. Dia mengatakan: “
Dibuka tanggal 4 September 1975, pada saat itu zona museum ini sangat sempit dengan jajaran rumah sederhana, tapi pada tahun 2002, Negara dan pemerintahan kota Ho Chi Minh telah melakukan investasi membangun zona ini menjadi Museum ini. Sekarang, infrastruktur materiel museum tersebut telah menjadi modern dan sangat megah. Dengan cara menganeka-ragamkan aktivitas-aktivitas, museum ini telah memenuhi kebutuhan para wisatawan, pada tahun 2012 saja, telah menyerap kedatangan kira-kira 700 000 wisatawan domestik dan mancanegara”.
Para pengunjung sedang menonton gambar tetang masakra My Lai tanggal 16 Maret 1968
(Foto: kyluc.vn)
Museum Bekas Peninggalan Perang dibangun menurut arsitektur khas. Gedung ini berbentuk kubus yang padat, ruang yang luas dan kondusif untuk memamerkan benda-benda dan menghindari sinar alami yang berpengaruh langsung terhadap gambar. Museum ini mempunyai zona-zona yang memamerkan benda-benda yang bernilai, diantaranya ada ruang pameran tentang perang di daerah perbatasan Barat Daya, perang membela garis perbatasan di sebelah Utara. Khususnya, ruang pameran dengan nama: “Memori” mencatat memori dan kesan tentang perang, pengorbanan dan kehilangan, sehingga membuat semua orang terharu ketika datang ke sini. Saudari Nguyet Suong, pemandu museum ini memberitahukan: “Ruang pameran ini dibuat oleh pencipta orang Inggeris dan Jerman. Ketika membuat koleksi ini, ada 2 gambar yang membuat para pengunjung mengerti sangat jelas tentang tentara Amerika Serikat yang melakukan perang agresi di Vietnam, telah menggunakan alat-alat modern dan mengerahkan serdadu-serdadu ke Vietnam beserta bermacam - macam jenis pesawat terbang modern. Sementara itu, pasukan tentara Vietnam hanya ada bermacam-macam jenis senjata sederhana. Banyak gambar dan benda yang dipamerkan di sini membantu para pengunjung mengerti bahwa meskipun tentara Vietnam diperlengkapi dengan senjata sederhana, tapi kemenangan yang dicapai dalam perang sangat cemerlang”.
Satu sekat kandang macan
(Foto: tourdulichnoidia.com)
Di samping zona rumah pokok, Museum Bekas Peninggalan Perang juga mempunyai zona pameran 2 sekat kandang macan dengan ukuran 2 x 1,6 x 1,8 meter, tapi menahan kira-kira 10 tahanan politik, mereka harus berbaring miring supaya cukup tempat. Khususnya, di sini, ada gilotin yang dibuat dari zaman penjajahan Peracis di bawah rezim pemerintahan boneka Ngo Dinh Diem yang telah melaksanakan hukuman mati terhadap banyak pejuang komunis. Ketika mengunjungi zona pameran ini, baru terasa banyak pengorbanan dan kegagah-beranian dari para pejuang revolusioner yang taat setia dan tahan menderita rezim penjara di bawah kekuatan boneka Amerika Serikat.
Zona pameran tentang akibat perang Việt Nam yang ditimbulkan oleh agent oranye
(Foto: kyluc.vn)
Museum Bekas Peninggalan Perang selalu dipilih sebagai 10 tempat wisata tipikal dalam program: “Kota Ho Chi Minh-100 hal yang interesan” dan juga merupakan museum satu-satunya di Vietnam yang dimasukkan ke dalam sistim 60 museum demi perdamaian dari UNESCO. Ketika datang ke kota Ho Chi Minh, saudara Taka Mura, wisatawan Jepang yang berpeluang mengunjungi Museum Bekas Peninggalan Perang telah memberitahukan: “Setelah mengunjungi museum ini, kami merasakan bahwa perang meninggalkan akibat-akibat berat kepada rakyat Vietnam, yang tipikalnya ialah para korban agen oranye/dioxin. Saya tidak tahu harus bicara bagaimana ketika membaca dokumen dan menonton gambar-gambar di museum ini. Semua pengunjung internasional dan Vietnam terdiam ketika membaca dokumen-dokumen yang disimpan di museum ini”.
Perang sudah lewat, rakyat Vietnam sedang menggeliat ke kehidupan baru, membangun Tanah Air. Museum Bekas Peninggalan Perang adalah tempat menggugah hati setiap pengunjung tentang makna kehidupan yang damai dan berkiblat ke masa depan yang lebih baik./.