(VOVWORLD) - Dimisalkan seperti “pulau bidadari” di tengah-tengah laut yang luas dengan airnya yang jernih membiru, pulau Ly Son, provinsi Quang Ngai sedang merupakan destinasi bagi banyak wisatawan domestik (wisdom) dan wisatawan mancanegara (wisman). Pulau Ly Son tidak hanya menarik karena pemandangan alamnya yang indah, melainkan karena juga menyimpan situs-situs peninggalan sejarah dan budaya yang bernilai, turut menegaskan kedaulatan laut dan pulau Vietnam.
Dari pelabuhan Sa Ky, di provinsi Quang Ngai, kalau naik kapal ekspres selama satu jam, para wisatawan sudah bisa sampai ke pulau Ly Son. Pulau ini terbentuk dari kawah gunung berapi pada jutaan tahun lalu. Kalau dilihat dari jauh, Ly Son laksana satu oase hijau yang terdiri dari 3 pulau yaitu Pulau Lon (atau disebut pulau Cu Lao Re), pulau Be (atau disebut pulau An Binh) dan pulau Mu Cu. Di pulau Ly Son, ada desa-desa kerajinan dan desa penanaman bawang merah dan bawang putih. Ini adalah hasil khusus yang terkenal di pulau Ly Son. Tetapi yang paling menonjol di pulau Ly Son tetap merupakan pemandangan-pemandangan alam yang membawa keindahan yang masih liar dan mempesonakan bagi para pariwisata. Saudara Ba Huy, seorang wisatawan memberitahukan: “Saya melihat di pulau Ly Son ini, ada banyak tempat-tempat yang indah, tetapi belum dimanfaatkan potensinya secara tuntas. Jika badan-badan usaha menanam modal investasi secara pada tempatnya, maka tempat ini pasti akan menjadi tempat wisata yang menarik. Lapangan pantai di sini sangat indah”.
Danau di kawah gunung berapi |
Tentang pemandangan-pemandangan alam indah dalam paket wisata di sini harus bicara tentang pagoda Hang yang punya nama tulis: “Thien Khong Thach Tu” (artinya pagoda batu yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa) di kecamatan An Hai, pintu To Vo di sebelah Utara pulau ini menyerap kedatangan banyak wisatawan, khusus kaum remaja datang berpotret ketika fajar menyingsing dan senja terbenam. Pulau Mu Cu yang punya banyak batu hitam dengan bermacam-macam bentuk unik juga merupakan tempat peristirahatan ideal di pulau. Gua Cau di bawah kaki gunung Thoi Loi punya pemandangan alam yang megah antara laut di satu pihak dan gunung di pihak yang lain. Pulau Be, meski luasnya yang amat kecil, tetapi punya satu lapangan mandi yang luar biasa indahnya dengan lapangan pasir yang putih bersih dan gelombang-gelombang yang siang malam menepuk-nepuk pantai dengan buih yang berwarna putih.
Pintu To Vo |
Ketika datang ke pulau Ly Son, para wisatawan berkesempatan mencari tahu tentang kehidupan warga di desa-desa nelayan, menikmati masakan hasil laut yang segar dan lezat. Salah satu di antara masakan khusus di pulau Ly Son ialah kepiting Huynh De yang disebut sebagai raja dari segala kepiting. Masakan-masakan seperti masakan rumput laut setengah matang, masakan bawang putih setengah matang dan lain-lain…juga merupakan masakan-masakan khusus di pulau Ly Son. Saudari Nguyen Phuong Thao, wisatawan asal kota Hanoi memberitahukan: “Ini kali ke-3 saya datang ke pulau Ly Son, tapi setiap kali datang ke sana saya mengalami kesan baru. Pamandangan alam pulau Ly Son sangat indah. Manusia di sana juga sangat akrab, lugas dan hangat”.
Patung Buddha Kuan Im yang besar |
Selain pemandangan alam yang indah, di pulau ini, ada hampir 100 situs peninggalan sejarah dan budaya, di antaranya ada banyak yang diklasifikasi sebagai situs peninggalan sejarah nasional. Balai Desa An Hai dan zona patung “Armada prajurit Hoang Sa mengurus Bac Hai (laut utara)”, simbol yang menegaskan kedaulatan Vietnam terhadap kepulauan Hoang Sa (Paracel) merupakan satu tempat wisata kultural yang suci yang tidak bisa dilupakan oleh para wisatawan. Mengalami perjalanan sejarah, dari abad XVII, Raja Lokal Nguyen membentuk armada prajurit Hoang Sa untuk melakukan eksploitasi di kepulauan Hoang Sa. Balai Desa An Hai merupakan tempat menghimpun armada prajurit Hoang Sa ke Bac Hai dan juga merupakan tempat mengadakan acara jamuan bagi prajurit Hoang Sa yang mengenangkan jasa dari orang-orang dalam armada prajurit Hoang Sa berangkat mencari benda-benda dan menancapkan tonggak perbatasan wilayah laut, tapi tidak pulang kembali. Bapak Pham Tuyen yang termasuk marga keluarga Pham-satu marga keluarga di pulau ini yang telah menyumbangkan banyak tenaga kepada armada prajurit Hoang Sa pada masa dulu memberitahukan: “Tugas dari orang-orang yang berangkat ke kepulauan Hoang Sa ialah menaati perintah Kerajaan untuk pergi ke kepulauan Hoang Sa dengan tujuan mengumpulkan benda-benda, barang dari baja atau dari perunggu, bahkah benda-bendah bernilai yang terhanyut di kepulauan Hoang Sa. Sedangkan beberap orang lain bertugas mengukur dangkal dan dalamnya laut, kemudian menemukan pulau mana yang tidak punya pohon, akan menanami pohon untuk menjaga kedaulatan laut dan pulau Vietnam pada waktu itu”.
Dari tahun 2007, Komite Rakyat Pronvinsi Quang Ngai telah mengeluarkan keputusan untuk mengakui berbagai ragam wisata bahari di pulau Ly Son dan menyelenggarakan paket-paket wisata untuk mengunjungi situs-situs peninggalan sejarah di pulau. Dari tahun 2014, ketika ada jaringan listrik nasional di pulau ini, jasa-jasa berwisata di pulau Ly Son berkembang secara kuat dan semakin menarik, menyerap kedatangan banyak wisatawan ke pulau Ly Son.