(VOVWORLD) - Bentuk: “Wisata hijau: Homestay” di kota Hoi An, Kota Hoi An, Provinsi Quang Nam semakin mempesonakan semua orang yang suka menguak tabir kebudayaan unik dari bumi ini. Banyak wisatawan datang mengunjungi kota Hoi An untuk mengalami adat, kebiasaan dan hidup keseharian dari warga daerah ini.
Kota Hoi An lolos masuk 25 besar tempat wisata yang paling menarik di dunia. |
Berbeda dengan banyak daerah lain, para kepala keluarga yang menyediakan jasa “homestay” hanya memiliki dari 3 sampai 4 kamar untuk wisatawan yang menginap. Para wisatawan yang datang ke sana dianggap sebagai anggota keluarga. Mereka ikut pada semua aktivitas hidup keseharian dan bersama dengan warga daerah pergi ke pasar, mengunjungi sawah, memancing ikan, melakukan pekerjaan di pekarangan, membuat masakan, menyanyi lagu rakyat Bai Choi. Berbaur pada aktivitas kehidupan itu membantu para wisatawan lebih mengerti adat, kebiasaan, langgam hidup dari warga kota Hoi An. Khususnya, pada musim hujan dan banjir, para wisatawan yang datang mengunjungi kota Hoi An menjadi lebih banyak, yang paling banyak ialah dari Eropa. Saudara Le Ngoc Thuan, salah seorang di antara para pelopor dalam melakukan jasa “homestay” di desa pantai An Bang, kota Hoi An memberitahukan: “Untuk melestarikan dan mengembangkan jasa “homestay” ialah harus melestarikan jiwa, kebudayaan dan kebiasaan di kalangan masyarakat. Karena kebudayaan dan artistik di dalamnya juga berbaur pada kebudayaan daerah pedesaan. Para wisman yang datang ke sini untuk mencari tahu tentang kebudayaan dan saya melihat bahwa kebudayaan daerah pedesaan di sini sangat bagus”
Di dalam rumah "homestay" yang cukup fasilitas, tapi masih melestarikan aspek sederhana di desa pantai. |
.
Satu hari yang dialami oleh para wisatawan di desar sayur-sayuran di desa Tra Que, kota Hoi An |
Para wisatawan mendapat bimbingan menanam sayur-sayuran dan melakukan pekerjaan di sawah |
|
Para wisatawan merasa antusias atas urusan di sawah |
Di desa pantai An Bang, di Kecamatan Tan An, kota Hoi An, sehubungan dengan Tahun Baru 2018, semua keluarga juga menyambut wisman. Berkat adanya perkembangan pariwisata, kehidupan warga tidak mengalami kesulitan lagi dan menjadi berkecukupan. Nyonya Truong Thi Cuom, seorang warga di daerah ini memberitahukan: “Dulu, kedua ibu beranak melayani kerja sampingan dalam pekerjaan pembangunan, tapi karena anak saya melakukan jasa “homestay”, maka kehidupan menjadi lebih baik. Pada musim dingin, jumlah wisatawan lebih banyak, pendapatan kami mencapai sekitar 20 juta VND per bulan. Sekarang, warga di daerah ini melakukan jasa “homestay” sangat banyak. Kehidupan mereka sangat stabil”.
Tahun 2010, “wisata hijau-homestay” mulai muncul di Kota Hoi An, Provinsi Quang Nam. Dari beberapa basis permulaan, sampai sekarang di kota ini ada lebih dari 320 basis yang melakukan jasa “homestay” dengan lebih dari 1 200 kamar. Bentuk “homestay’ telah memecahkan masalah lapangan kerja yang stabil bagi banyak warga, turut menganeka-ragamkan bentuk jasa penginapan. Nguyen Van Son, Wakil Ketua Komite Rakyat Kota Hoi An memberitahukan: “Selama beberapa tahun ini, kota Hoi An menetapkan bahwa ini merupakan produk wisata, jadi bukanlah jasa penginapan semata-mata. Kota ini telah memberlakukan beberapa ketentuan yang perlu untuk melakukan jasa “homestay”. Orang yang minta melakukan jasa “homestay”, tapi kalau tidak melakukan usaha bisnis dan berpindah ke tempat lain, maka akan tidak bisa. Wisatawan datang ke sana, akan tahu siapa merupkan orang setempat dan bagaimana hidup, mengalami kebiasaan dan adat dari warga, pekerjaan pemujaan dan pekerjaan di sawah”.
Jasa “homestay” di kota Hoi An merupakan bentuk “wisata hijau” yang menarik bagi para wisatawan yang suka mengalami dan menguak tabir aspek indah dari kebudayaan di daerah bumi baru. Kota Hoi An sedang memeriksa dan merancang jaringan “homestay”. Tujuan yang dituju oleh pemerintahan dan warga daerah ini ialah bagaimana bentuk “homestay” di daerah ini semakin kaya raya, beraneka ragam, mempunyai aspek-aspek indah sendiri, menggandoli kaki para wisatawan di semua penjuru Tanah Air.