(VOVworld) – Di desa kerajian rotan dan bambu anyaman Phu Vinh, kecamatan Phu Nghia, kabuapten Chuong My, kota Hanoi, semua orang mengetahui artisan Nguyen Van Trung. Dengan bakat dan tangannya yang perigel, artisan Nguyen Van Trung telah berhasil membawa produk rotan dan bambu anyaman Phu Vinh ke pasar domestik dan pasar luar negeri.
Artisan Nguyen Van Trung
(Foto: laodong.com.vn)
Lahir pada tahun 1953 di daerah Phu Vinh yang pernah menjadi asal-usul kerajinan tradisional rotan dan bambu anyaman, sejak masa kanak-kanak, artisan Nguyen Van Trung telah punya keprigelan tangan dan kegandrungan dalam kejuruan anyaman menganyam tradisional yang diwariskan oleh keluarga. Pada tahun 2005, dia membentuk Perusahaan Tanggung-jawab Terbatas Barang Artistik Hoa Son, melakukan penelitian untuk memperbaiki desain produk, berfokus memproduksi barang-barang pokok, produk-produk artistik untuk memenuhi selera para konsumen. Dia mencari cara untuk menggunakan mesin dalam produksi untuk mengurangi hari kerja, membantu desa kerajinan berdiri mantap dalam menghadapi persaingan yang keras di pasar. Sekarang ini, tidak hanya memenuhi kebutuhan di dalam negeri, semua produk rotan dan bambu anyaman buatan perusahaannya juga diekspor ke pasar-pasar yang rewel seperti Jepang, Perancis, Spanyol, Republik Federasi Jerman dan lain-lain. Pesanan semakin banyak, saban tahun perusahaannya memperoleh pendapatan sebesar lebih dari 3 miliar dong Vietnam dan menciptakan lapangan kerja permanen kepada 25 pekerja dan lapangan kerja sementara untuk kira-kira 300 pekerja. Arahan perkembangan Perusahaan Tanggung-Jawab Terbatas Barang Artistik Hoa Son ialah berorientasi ke produk-produk kerajinan artistik yang halus dan bermutu tinggi. Nguyen Van Trung, Direktur Perusahaan Barang Artistik Hoa Son memberitahukan: “Karena situasi umum dan kebutuhan penggunaan di pasar dunia, maka kami banyak berpikir bagaimana bisa menjaga brand desa kerajinan untuk bisa berkembang. Dengan cara menciptakan desain-desain baru yang sesuai dengan cara penggunaan zaman modern, sekaligus membawa kekhususan daerah, maka barang rotan dan bambu anyaman Phu Vinh baru bisa mempertahankan kesinambungan. Oleh karena itu, kami juga mencari semua cara untuk menghasilkan produk-produk yang sesuai pada periode sekarang”.
Sejak berkaitan dengan kejuruan ini, artisan Nguyen Van Trung selalu mengikuti langgam sendiri, menghasilkan karya-karya tentang gambar pemimpin. Dengan lebih dari 40 tahun mengikuti kejuruan, dia telah menghasilkan kira-kira 300 gambar para pemimpin yang terkenal dalam dan luar negeri, diantaranya ada lebih dari 200 gambar Presiden Ho Chi Minh. Dia adalah satu-satunya orang yang memanifestasikan secara hidup-hidup gambar pemimpin dengan bahan rotan dan bambu anyaman. Bapak Nguyen Van Trung menambahkan: “Berhasil membuat gambar Presiden Ho Chi Minh merupakan satu kebahagiaan bagi saya. Saya berpikir bahwa sebagai seorang tukang, saya bisa mempersembahkan semangat untuk memuliakan pemimpin Tanah Air Vietnam”.
Artisan Nguyen Van Trung selalu berpikir-pikir bagaimana agar kejuruan membuat rotan dan bambu anyaman kampung halamannya tidak aus. Pada tahun 2007, dia membentuk Pusat pengajaran kejuruan swasta tentang rotan dan bambu anyaman Phu Vinh. Dia berusaha mencari dan menghinpun orang-orang yang berketrampilan bersamaan itu juga pergi ke seluruh negeri untuk mengajar. Di mana saja yang memerlukan, dia juga datang ke tempat itu untuk menyampaikan pengalaman-pengalaman yang dia miliki. Sejak dibentuk hingga sekarang, Pusat ini telah memberikan pelatihan gratis kepada hampir 5.000 pekerja di kota Hanoi dan provinsi-provinsi lain, diantaranya ada lebih dari 1.000 penyandang disabilitas, menciptakan lapangan kerja dan pendapatan yang stabil kepada mereka. Nguyen Long Nhat, siswa Pusat tersebut memberitahukan: “Ketika mulai terjun pada kerajinan ini, saya belum tahu apa-apa, tapi dengan bantuan dari pak guru Trung, saya telah mendapat lebih banyak pengetahuan dan berhasil membuat banyak produk. Kemudian, setelah selesai belajar, saya bisa berkaitan dengan kejuruan ini dan mengembangkan desa kerajinan tradisional ini. Kejuruan ini ditinggalkan oleh para pendahulu, maka saya juga ingin menjaga dan mengembangkannya”.
Walaupun usianya sudah lanjut, tapi artisan Nguyen Van Trung belum pernah ingin beristirahatan. Dia selalu berpikir bahwa ketika masih sehat, dia masih mempersembahkan semua tenaganya kepada kampung halaman dan Tanah Air.