(VOVWORLD) - Rajin, dinamis dan kreatif adalah watak-watak yang baik dari artisan Pham Khac Ha, seorang veteran perang, Ketua Asosiasi Desa Kerajinan Van Phuc. Dia adalah salah seorang yang punya jasa besar dalam menghidupkan kembali desa pertenunan sutra Van Phuc, Distrik Ha Dong, Kota Ha Noi.
Bapak Pham Khac Ha (Foto: vov.vn) |
Keluarga bapak Pham Khac Ha sudah 5 generasi ini melakukan kejuruan menenun kain sutra tradisional, masa kanak-kanaknya berkaitan dengan benang dan suara torak mesin penenun sutra. Walaupun sudah berusia 67 tahun, tetapi bapak Pham Khac Ha tetap bekerja tanpa mengenal lelah. Dengan sumbangan-sumbangan aktif dalam mengkonservasikan dan mengembangkan desa kerajinan pertenunan kain sutra ini, bapak Pham Khac Ha selama puluhan tahun ini dengan mendapat kepercayaan dari warga telah terpilih menjadi Ketua Asosiasi Desa Kerajinan Van Phuc.
Pada masa mudanya, mengikuti imbauan yang suci dari Ibu Pertiwi, pada tahun 1971, dia berangkat masuk tentara untuk bertempur di medan perang Viet Nam Selatan. Sampai tahun 1977, dia kembali ke kampung halaman. Pada waktu ini, Viet Nam sedang berada dalam periode subsidi negara, ekonomi mengalami kesulitan, produk kain sutra yang dihasilkan oleh warga desa lambat dipasarkan. Banyak keluarga di desa berminat meninggalkan kejuruan, menjual mesin penenun dan meninggalkan desa untuk mencari nafkah di daerah lain. Walaupun menderita luka-luka akibat perang, tetapi dengan kapabilitas dari seorang prajurit Paman Ho, bapak Pham Khac Ha tidak mundur, bertekad menjaga kejuruan. Bapak Pham Khac Ha mengenangkan kembali: “Pada waktu itu, sumber suplai bahan mentah terbatas, desainnya tidak banyak dan tidak ada mesin penunjang. Tanah Air baru bersatu kembali, maka perekonomian mengalami banyak kesulitan dan pola produksi kami adalah pola koperasi maka belum berhasil merangsang orang-orang yang bersemangat dan kreatif. Ketika kembali ke daerah, saya ikut serta dalam kursus buruh teknik untuk menambahkan pengetahuan, kemudian menyosialisasikannya kepada warga untuk diterapkan dalam produksi”.
Ketika Negara mempunyai pengarahan mengembangkan ekonomi pasar sebagai pengganti mekanisme subsidi negara, dengan menguasai peluang ini, dia adalah orang yang berjalan di depan dalam gerakan produksi swasta di daerah, memberanikan diri memindahkan pola bisnis, memasukkan mesin ke dalam produksi untuk meningkatkan produktivitas dan menurunkan ongkos produksi. Selain produk dan desain tradisional, dia juga memberikan pengarahan kepada Asosiasi Desa Kerajinan Van Phu untuk membimbing para kepala keluarga produsen menciptakan lagi produk-produk baru, memasukkan produk kain sutra ke toko-toko feysien untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan produk. Pola produksi dan bisnis yang dikelolai oleh keluarganya diikuti oleh banyak kepala keluarga warga lain di desa. Dengan demikian, brand kain sutra Desa Van Phuc semakin mendapat tempat berdiri di pasar. Bapak Pham Khac Ha memberitahukan: “Sekarang ini di desa, selain kerangka tenun manual, kami memobilisasi rakyat membeli lagi mesin semi-otomatik untuk menghasilkan produk-produk yang lebih indah. Akan tetapi, ada beberapa proses tetap harus dilaksanakan secara manual, karena ini merupakan kejuruan manual tradisional. Sekarang ini, di desa ada 268 kerangka tenun, 124 kepala keluarga yang melakukan produksi dan bisnis. Produktivitasnya diprakirakan mencapai 1,5 juta meter kain sutra dari berbagai jenis. Sekarang ini, kami memiliki satu basis promosi proses produksi kain sutra untuk pengunjung dari dalam dan luar negeri. Selain itu, kami juga punya pusat konservasi kain sutra Van Phuc untuk memajang produk-produk khas dari Desa Van Phuc”.
Pada tahun 1990, artisan Pham Khac Ha dan almarhum artisan Trieu Van Mao berhasil memulihkan jenis sutra Van, satu jenis kain sutra yang dulu hanya diperuntukkan bagi raja yang nampaknya sudah kehilangan. Dia juga punya gagasan memasukkan tanda basis produksi ke dalam produk untuk menciptakan kepercayaan bagi pelanggan karena semua produk punya asal-usul dan sumbernya yang jelas. Selaku Ketua Asosiasi Desa Kerajinan Van Phuc, dia aktif mendidik dan mewariskan kejuruan kepada generasi muda di daerah.
Pada tahun 2015, bapak Pham Khac Ha menjadi satu-satunya artisan di Desa Van Phuc yang mendapat pemuliaan papan emas dari marga dan mendapat gelar “Prajurit penyandang disabilitas yang pandai berproduksi dan berbisnis dari Ibukota”. Bersemangat terhadap kejuruan, keinginannya ialah tidak henti-hentinya memperluas dan mengembangkan kejuruan menenun kain sutra tradisional Van Phuc. Sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh wirausaha, veteran perang Pham Khac Ha terhadap kejuruan menenun kain sutra Desa Van Phuc telah turut membawa brand kain sutra Van Phuc terbang jauh dan berhasil mengejar produk-produk kain sutra dari dalam dan luar negeri.