(VOVWORLD) - Pada Turnamen Kejuaraan Pencak Silat Dunia yang baru-baru ini diadakan di Singapura, pesilat Quang Thi Thu Nghia dari tim pencak silat Viet Nam, gadis etnis minoritas Thai dari Kabupaten Yen Chau, Provinsi Son La (Viet Nam Utara) telah meraih medali emas. Dengan prestasi ini, pesilat Quang Thi Thu Nghia telah memberikan sumbangan dalam Tim Pencak Silat Viet Nam menduduki posisi ke-2 di antara total 60 negara peserta Kejuaraan Pencak Silat Dunia ini.
Pesilat Quang Thi Thu Nghia (Foto: vov.vn) |
Dengan medali emas yang diraih di Turnamen Kejuaraan Pencak Silat Dunia 2018 di Singapura, pesilat Quang Thi Thu Nghia pulang mengunjungi keluarganya beberapa hari di Dukuh To Pang, Kecamatan Chieng Pan, Kabupaten Yen Chau, Provinsi Son La. Di kampung halamannya, dia merasa sangat gembira karena telah memberikan sumbangan terhadap prestasi bersama dari tim pencak silat Viet Nam, khususnya turut mencemerlangkan kampung halamannya.
Pesilat Quang Thi Thu Nghia menyatakan bahwa pencak silat adalah nomor silat asing yang dimasukkan ke Viet Nam dan menjadi salah satu cabang olahraga atau cabor andalan dari olahraga Viet Nam di arena pertandingan internasional. Bagi kaum laki-laki atau perempuan, ini merupakan satu cabor tarung langsung, ketika bertanding harus kuat, memerlukan karakter sendiri dan harus punya cukup faktor yaitu tangkas, kuat, tekun, punya kapabilitas dan harus menaati secara ketat semua ketentuan teknis dalam setiap turnamen. Bagi Quang Thi Thu Nghia, nomor pencak silat ini sepenuhnya asing dan dia datang ke cabor ini karena satu suratan nasib. Dia mengatakan: “Pada permulaannya, saya juga tidak tahu apa pencak silat itu. Saya pikir bahwa mungkin para pelatih yang memilih saya untuk terus mengikuti cabor lompat tinggi, saya tidak tahu bahwa ini adalah nomor silat. Saya resmi berkenalan dengan cabor ini pada tahun 2013 dan berlatih pencak silat. Kekhususnya pencak silat ialah kekuatan, ketangkasan dan semangat. Fikiran harus selalu santai, pelatih tidak memberikan tekanan terhadap saya untuk harus meraih medali. Dari tenaga pendorong itu, saya lebih berusaha, berlatih secara lebih rajin setiap hari dan bagi saya yang paling penting ialah kami harus mengalahkan diri sendiri”.
Pada tahun 2013, ketika baru belajar di klas 8, Quang Thi Thu Nghia dipilih oleh Pusat Pelatihan dan Pertandingan Olahraga Provinsi Son La untuk masuk tim pencak silat provinsi ini. Belajar di sekolah sambil berlatih dengan volume dan intensitas maupun dalam proses berlatih dan bertanding, Nghia telah terkena tidak sedikit luka-luka dan harus berobat di rumah sakit berulang kali. Lalu melakukan pertandingan-pertandingan yang kalah dan terkena luka serius telah pernah membuat dia turun semangat. Akan tetapi, dengan perhatian dan dorongan semangat dari para pelatih di pusat pelatihan dan keluarga serta teman-teman, maka dia mendapat tambahan vitalitas untuk terus berlatih keras.
Quang Thi Thu Nghia telah pernah ikut bertanding dalam banyak turnamen pencak silat di dalam negeri, kawasan dan dunia. Hingga saat ini, dia telah meraih 14 medali berbagai macam. Khususnya tahun 2018 adalah tahun yang paling khusus dengan 4 medali emas tingkat nasional dan tingkat internasional. Yang tipikal ialah pada Turnamen Kejuaraan Asia 2018 yang diadakan di India, ketika ikut serta dalam pencak silat tarung klas 70 kilogram, pesilat Quang Thi Thu Nghia yang lahir pada tahun 1999 telah melampaui para lawannya untuk meraih medali emas. Medali emas ini telah memberikan sumbangan pada prestasi bersama tim Viet Nam untuk merebut posisi pertama. Tidak berhenti di situ, yang paling belakangan ini, pada Turnamen Kejuaraan Pencak Silat Dunia 2018 yang diadakan di Singapura, pesilat Quang Thi Thu Nghia telah meraih medali emas, prestasi ini membantu tim Viet Nam menduduki posisi kedua. Pak guru Tran Huy, Wakil Kepala Seksi Olahraga Prestasi Tinggi, Kepala Cabor Pencak Silat dari Pusat Pelatihan dan Pertandingan Olahraga Provinsi Son La memberitahukan: “Dalam seluruh proses pelatihan, pesilat Quang Thi Thu Nghia selalu berusaha dan bertekad mencapai prestasi tinggi. Ada turnamen yang belum mencapai prestasi seperti yang dia inginkan, maka dia lebih bertekad untuk menaklukkan setiap puncak, dari turnaman muda nasional, Turnamen Kejuaraan Nasional, Turnamen Kejuaraan Asia Tenggara, Turnamen Kejuaraan Asia dan pada bulan Desember tahun lalu ialah Turnamen Kejuraan Dunia. Ini merupakan turnamen kejuaraan terbesar yang dia ikutsertai. Dengan tekad baru dan upaya keras dari diri sendiri, dia telah mencapai banyak prestasi”.
Sekarang ini, selain melakukan latihan harian di Pusat Pelatihan Olahraga Nasional Ha Noi, Quang Thi Thu Nghia secara menempuh kuliah tahun kedua di Fakultas Pengelolaan Olahraga dari Sekolah Tinggi Olahraga Bac Ninh.
Dengan prestasi-prestasi menonjol yang dia capai, Quang Thi Thu Nghia telah mendapat kehormatan menerima piagam pujian yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Olahraga Viet Nam. Prestasi-prestasi yang sudah dicapai ini akan membantu dia terus mencapai lebih banyak sukses lagi dalam usaha olahraganya.