Bapak Ho Thanh Binh, sesepuh dukuh yang memelopori pengembangan ekonomi di daerah pegunungan Lao Bao

(VOVworld) – Masalah menegakkan usaha yang dilakukan oleh sesepuh dukuh Ho Thanh Binh di kota madya Lao Bao, provinsi Quang Tri (Vietnam Tengah) juga berlainan dengan banyak orang. Sampai usia pensiun, dia baru memulai usaha mengembangkan ekonomi, hanya karena alasan bahwa kehidupan warga dukuh Ka Tang selalu mengalami kelaparan dan kemiskinan sepanjang tahun maka membuat dia selalu berpikit-pikir. Dengan demikian, kalau mau membantu rakyat lepas dari kelaparan dan kemiskinan, maka pertama-tama keluarganya harus menjadi pelopor dalam pengembangan ekonomi. 


Bapak Ho Thanh Binh, sesepuh dukuh yang memelopori pengembangan ekonomi di daerah pegunungan Lao Bao - ảnh 1
Bapak Ho Thanh Binh, sesepuh dukuh Ka Tang
(Foto: daidoanket.vn)

Dalam pertemuan dengan sesepuh dukuh Bapak Ho Thanh Binh, hal yang paling mengesankan saya   bagi orang yang sudah berusia 85 tahun ini  ialah binar-binar matanya, tingkah laku yang tangkas dan suara tawa membuat orang nyaman. Selama lebih dari 20 tahun berkaitan dengan bumi Ka Tang ini, dari daerah yang hanya ada rumput dan lubang bom, tapi dengan kerajinan dari sesepuh dukuh dan warga di sini, maka hingga sekarang ini daerah ini telah dihijaukan dan kehidupan warganya tidak diliputi oleh kelaparan. Berbicara lalu segera bertindak, dia menjadi pelopor dalam semua gerakan, memberikan bimbingan kepada  semua warga untuk melakukan usaha ekonomi.

Agar supaya warga dan keluarganya mendapatkan kehidupan yang cukup sandang dan cukup pangan seperti dewasa ini, selama lebih dari 20 tahun ini, dia dan para anggota keluarganya telah bekerja terus-menerus. Pertama-tama, dia dan para anaknya mereklamasi lahan yang terlantar menjadi lahan produksi. Zona lahan yang dipilih keluarganya dianggap warga etnis minoritas Van Kieu sebagai zona lahan yang jelek dan perlu dihindari. Dia dan keluarganya telah mereklamasi zona lahan ini menjadi pekarangan penanaman pohon buah-buahan, menggali kolam untuk budidaya ikan untuk membuktikan bahwa semua pemikiran dan pandangan warga di sini adalah terbelakang. Dia mengatakan: “Menurut adat istiadat, warga di sini menyatakan bahwa zona lahan ini adalah lahan panas, tidak bisa melakukan usaha, kalau tinggal di tempat itu akan terkena penyakit. Saya mengetahui bahwa inilah adat istiadat yang terbelakang, jadi lahan di sini masih baik. Ketika datang di sini belum pernah terjadi hal apa-apa. Ketika melihat saya mengalami perubahan  seperti itu, maka warga dukuh telah mengikuti saya”.

Ketika sudah ada lahan, bapak Ho Thanh Binh berpikir tentang  arah pengembangan ekonomi. Karena pernah mendatangi banyak daerah dan punya pengalaman, maka dia memutuskan menanam pohon singkong, pohon pisang dan pohon acacia mangium di bukit di belakang rumahnya. Daerah dataran rendah yang luas digunakan untuk menanam padi, pohon buah-buahan, beternak berbagai jenis unggas dan menggali kolam untuk budidaya ikan dan labi-labi. Karena rajin belajar pengalaman dan ikut serta dalam kursus-kursus transfer ilmu pengetahuan dan teknik, maka dia memperoleh pendapatan yang baik saban tahun. Demikian seterusnya seperti itu, usaha tani keluarganya semakin berkembang dan menjadi impian dari banyak orang. Dia mengatakan: “Dulu, saya membudidayakan labi-labi dan memperoleh pendapatan sebesar 1,2 miliar dong Vietnam. Sekarang ini, saya hanya memelihara labi-labi bibit, karena usia juga sudah lanjut dan harus menyewa pekerja. Sekarang ini, saya membudidayakan ikan karper, ikan mas dan ikan mujahir. Dalam pada itu, saya juga menanam pohon nangka, pohon mangga dan singkong”.

Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan oleh bapak Ho Thanh Binh telah membuat warga dukuh berangsur-angsur mengubah pemikiran dan pandangan. Mereka tidak negatif lagi, tapi telah berinisiatif meminta bimbingan dari bapak Ho Thanh Binh untuk menanam pohon yang baik dan bagaimana ikan tidak terkena wabah. Semua problematik warga telah mendapatkan bimbingan teliti dari dia. Dia membantu rakyat dalam hal bibit pohon, bibit ternak, berbagi pengalaman melakukan usaha, memberikan pinjaman modal tanpa suku bunga dan lain-lain, oleh karena itu, banyak kepala keluarga di dukuh telah mendapat kehidupan cukup sandang dan cukup pangan. Bapak Ho Van Kha, tetangga  bapak Ho Thanh Binh memberitahukan: “Ketika melihat bapak Ho Thanh Binh menanam pohon singkong, menggali kolam maka saya juga mengikutinya. Berbuat  seperti itu sangat efektif, ekonomi keluarga saya juga menjadi lebih baik”.

Meski usia sudah memasuki usia  senja,  tapi bapak Ho Thanh Binh masih tetap rajin bekerja dan berproduksi. Punya satu basis materiil yang megah seperti bapak Ho Thanh Binh menjadi impinan banyak warga di sini. Citra orang lansia yang mendatangi semua daerah di dukuh untuk membantu kaum miskin telah terukir secara mendalam dalam memori semua warga dukuh Ka Tang. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bapak Ho Thanh Binh tetap dipelajari dan diikuti oleh warga dukuh Ka Tang./. 

Komentar

Yang lain