(VOVworld) – Musim semi yang hangat telah tiba kepada warga etnis minoritas Ma di dukuh B’Dong, kecamatan Quang Khe, kabupaten Dac G’long, provinsi Dac Nong. Di atas jalan yang menuju ke dukuh, semua orang dengan rasa cinta berbicara tentang bapak K’So, seorang petani yang pandai berproduksi dan bersedia memberikan bantuan modal dan bimbingan kepada warga untuk melakukan usaha dan mengembangkan usaha ekonomi.
Bapak K'So di kebun kopinya
(Foto: baodacnong.org.vn)
B’Dong adalah dukuh yang menjumpai kesulitan berat, punya 194 kepala keluarga dengan lebih dari seribu orang dan 8 etnis minoritas yang hidup bersama. Kepala dukuh B’Dong, bapak K’So, warga etnis minoritas Ma adalah teladan yang berani berpikir, berani berbuat dan menjadi pelopor dalam gerakan mengembangkan ekonomi dan menjadi petani jutawan.
Dulu, keluarga bapak K’So punya banyak anak, maka masalah menggeliat untuk bisa lepas dari kemiskinan sudah sulit, jadi belum berani berpikir tentang masalah memperkaya diri. Pada tahun 2008, mendapat bantuan modal pinjaman sebesar 10 juta dong Vietnam yang diberikan oleh Bank Kebijakan Sosial, bapak K’So memberanikan diri membeli 6 ekor sapi betina. Pada tahun pertama, kawanan sapinya melahirkan 6 ekor anak sapi dan terus berkembang dari tahun ke tahun. Sekarang ini, bapak K’So memiliki 40 ekor sapi, diantaranya ada 30 ekor sapi betina. Setiap tahun, kawanan sapinya bertambah dengan kira-kira 20 ekor anak sapi dan keluarganya memperoleh pendapatan sebesar kira-kira 400 juta dong Vietnam per tahun. Kehidupan keluarganya tidak henti-hentinya menjadi baik, dapat membangun rumah kokoh dan membeli perkakas-perkakas rumah tangga. Ketika berbagi cara melakukan usaha ekonomi, bapak K’So memberitahukan: “Dulu, keluarga saya menanam pohon kopi, jagung dan kedelai di lahan yang luasnya 3,5 hektar. Selain itu, saya juga memelihara 30 ekor sapi dan menggunakan tahinya sebagai pupuk guna mengurangi biaya. Ketika menerapkan iptek, keluarga saya harus belajar pengalaman, ikut serta dalam pelatihan tentang pola-pola lain untuk diterapkan di keluarga sehingga produktivitasnya lebih tinggi”.
Selama ini, dengan peranan sebagai orang yang berprestise, Kepala dukuh B’dong, bapak K’So telah melaksanakan dengan baik pekerjaan sosialisasi, menggerakkan warga melaksanakan garis politik, kebijakan dari Partai Komunis, kebijakan dan undang-undang dari Negara dan menghapuskan semua adat istiadat yang terbelakang. Dia juga memberikan bantuan modal dan bimbingan tentang cara mengembangkan produksi kepada warga lain. Bapak K’So memberitahukan: “Selain melakukan produksi, saya juga menggerakkan dan membantu rakyat. Bagi kepala keluarga yang mengalami kemiskinan, saya memberikan sapi. Saya juga menggerakkan warga melakukan usaha, memberikan bimbingan tentang cara merawat pohon kopi dan saya juga menggerakkan warga menerapkan iptek”.
Bapak K’So juga mengeluarkan rekomendasi kepada kecamatan Quang Khe supaya membentuk grup kerjasama peternakan sapi, melakukan pelatihan tentang teknik pemeliharaan sapi kepada warga untuk melakukan pertukaran pengalaman, berani menggandakan kawanan sapi dan melakukan peternakan menurut arah usaha tani dengan hasil-ekonomi yang lebih tinggi. Bapak Nguyen Huu Kien, Ketua Komite Rakyat kecamatan Quang Khe, kabupaten Dac G’long, provinsi Dac Nong memberitahukan: “Dalam usaha produksi, bisnis dan peternakan, keluarga bapak K’So banyak berupaya menggeliat menjadi satu dari kepala keluarga yang melakukan usaha secara efektif di kecamatan Quang Khe maupun kabupaten Dac G’long. Dia mengkombinasikan produksi dan peternakan sehingga memberikan hasil-guna ekonomi kepada keluarga, bersamaan itu juga menggerakkan warga di dukuh mengikuti teladan-teladan tentang produksi dan bisnis untuk berkembang”.
Bapak K’So juga menjadi pelopor dan menggerakkan warga menyumbangkan lahan untuk membangun jalan-jalan dan memperindah kampung halaman. Bapak K’So mengatakan: “Keluarga saya dan warga-warga di dua tepian jalan telah menyumbangkan lahan. Saya sendiri juga memberikan sumbangan tentang kendaraan dan mengangkut air untuk membangun jalan itu. Rakyat juga menyumbangkan lahan dan hari kerja”.
Pada tahun 2016, keluarga bapak K’So membeli lagi lahan untuk menanam pohon lada dan berencana mengembangkan lagi kawanan sapi bastaran Dia menginginkan agar warga dukuh besama-sama belajar pengalaman melakukan usaha agar semua kepala keluarga menggeliat untuk mengentas dari kelaparan dan kemiskinan.