(VOVworld) – Baru-baru ini, ibu Nguyen Van Anh, Kepala Pusat Studi Terapan Ilmu Pengetahuan tentang Gender, Keluarga, Wanita dan Adolesen (CSAGA) dipilih oleh Majalah Forbes sebagai salah seorang di antara 50 wanita yang paling berpengaruh di Vietnam pada tahun 2016. Ini merupakan pencatatan dari masyarakat terhadap semua andil yang dia berikan dalam waktu 20 tahun ini dalam pekerjana membela hak orang-orang yang posisinya lemah, anak-anak dan wanita yang terderita akibat diskriminasi dan kekerasan.
Ibu Nguyen Van Anh
(Foto: vovworld.vn)
Membantu para wanita dapat hidup sebagai dirinya sendiri, hidup dengan hasrat mereka sendiri, selalu gembira dalam kehidupan, dengan demikian, masyarakat baru bisa baik. Itulah tujuan yang berperikemanusiaan yang selalu diarahkan oleh ibu Nguyen Van An, Kepala Pusat Studi Terapan Ilmu Pengetahuan tentang Gender, Keluarga, Wanita dan Adolesen (CSAGA) dalam pekerjaannya. Oleh karena itu, dari sebagai wartawan program siaran Masalah-masalah sosial dari Radio Suara Vietnam, dia telah berpindah ikut serta dalam aktivitas-aktivitas sosial untuk menggerakkan kaum wanita dan anak-anak melawan kekerasan keluarga. Pada 10 tahun lalu, dia adalah orang yang menggagas hubungan hotline tentang kekerasan keluarga yang pertama di Vietnam. Dengan keinginan membantu lebih banyak lagi wanita, anak-anak dan orang-orang yang posisinya lemah dalam masyarakat, pada tahun 2001, dia telah mengembangkan hubungan hotline ini menjadi Pusat CSAGA. Ketika mengenangkan kembali hari-hari permulaannya, ibu Nguyen Van Anh mengatakan: “Alasan mengapa saya melakukan pekerjaan sekarang ini ialah ketika melakukan hubungan hotline, saya menemukan bahwa di antara para klien saya ada banyak korban dari kekerasan keluarga dan juga ada banyak yang tergolong dalam LGBT. Saya memutuskan membuat program untuk mereka, oleh karena itu, saya membentuk Pusat CSAGA untuk berfokus membela hak kaum wanita dan anak-anak”.
Dari simpati dengan orang-orang yang dia hubungi, Kepala CSAGA telah melakukan banyak gagasan dalam komunikasi tentang masalah-masalah yang bersangkutan dengan para wanita yang menderita diskriminasi dan kekerasan. Kisah-kisah dan pelajaran tentang kesetaraan gender dan pemberantasan kekerasan telah diselipkan secara lihai ke dalam cerita-cerita dan film pendek untuk disampaikan kepada masyarakat.. Dia juga langsung menemui, menyemangati dan berbagi dengan orang-orang yang memerlukan bantuan, sepenuh hati memberikan konsultasi kepada mereka untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan. Dalam pekerjaannya, pendiri CSAGA tersebut mendapat penilaian tinggi dari para mitra tentang kreativitas maupun semangat yang diperuntukkan kepada semua aktivitas. Ibu Phan Thu Hien dari Dana Kependudukan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Vietnam memberitahukan: “Ibu Nguyen Van Anh adalah orang sangat baik, selalu membela dan membantu orang-orang yang posisinya lemah. Dia berhasil merasakan penderitaan dari para korban dan mengubah simpati dan pengertian itu menjadi tindakan kongkrit, memberikan bantuan dan tanggapan secara tepat waktu. Misalnya, kalau ada kasus-kasus yang terjadi, dengan semua cara, dia mengusahakan sumber biaya untuk bisa membantu para korban. Itu adalah tindakan yang sangat praksis. Dia melakukan pekerjaan ini dengan sepenuh hati. Itulah hal yang paling mengesankan saya”.
Dalam waktu lebih dari 20 tahun melakukan pekerjaan sosial, hingga kini, ibu Nguyen Van Anh masih tidak henti-hentinya menggerakkan masyarakat untuk membela kepentingan anak-anak, korban kekerasan keluarga dan para orang transgender. Pada dia, orang bisa melihat kegandrungan tanpa syarat dapat memberikan dedikasi kepada masyarakat, kepekaan dalam menemukan masalah, keberanian dan tekad mengatasi semua kesulitan untuk mencapai targetnya. “Saudari Nguyen Thu Thuy, Wakil Kepala Pusat CSAGA memberitahukan: “Saya dapat belajar banyak hal dari ibu Nguyen Van Anh sejak masa saya baru tamat sekolah hingga mendewasa. Dalam pekerjaan, bisa dilihat bahwa dia adalah orang yang mampu menyampaikan semangat kepada semua orang, bersemangat, energik dan kreatif”.
Sejak mulai melakukan pekerjaan sosial hingga kini, ibu Nguyen Van Anh selalu berpikir bahwa “selama masih ada seorang dalam kelompok yang sedang dia bantu menjumpai penderitaan dan menderita ketidak-adilan, maka dia harus berbuat dan merasakan bahwa saya berkewajiban melakukan pekerjaan itu. Dia mengatakan: “Ketika melakukan pekerjaan, ketika melihat senyuman-senyuman di wajah orang-orang yang pernah menjumpai penderitaan, maka itulah penghargaan kepada kehidupan saya. Oleh karena itu, saya harus berusaha lebih banyak lagi untuk menciptakan lebih banyak lagi senyuman. Ketika memberikan kepentingan kepada semua orang dan kepada masyarakat, maka saya merasa sangat gembira”.
Dengan dedikasi-dedikasi sepenuh hati kepada semua aktivitas demi kelompok yang posisinya lemah, pada tahun 2008, dia dimuliakan oleh Kantor Berita Women’s eNews dari Amerika Serikat sebagai salah seorang di antara 21 pemimpin yang paling menonjol pada tahun-tahun awal abad XXI. Yang terkini, dia dimuliakan oleh Majalah Forbes sebagai salah seorang di antara 50 wanita yang paling berpengaruh di Vietnam di bidang aktivitas sosial pada tahun 2016.