(VOVworld) – Saucara Tan A Senh lahir dan dibesarkan di satu keluarga etnis minoritas Dao yang miskin dan punya banyak anak di dukuh Seng Lang, kecamatan Ta Phin, kabupaten Sin Ho, provinsi Lai Chau (Vietnam Utara). Tidak sudi menderita kelaparan dan kemiskinan, dia dengan berani meminjam modal investasi untuk mengembangkan peternakan yang dikombinasikan dengan memproduksi batako dengan pendapatan yang stabil dan menciptakan lapangan kerja untuk banyak pekerja di daerah. Dia merupakan teladan yang menyemangati banyak pemuda etnis minoritas menggeliat lepas dari kemiskinan bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Saucara Tan A Senh sedang mengatur batako
(Foto: vov4.vov.vn)
Saudara Tan A Senh bercerita bahwa setelah membangun keluarga, kehidupan keluarganya mengalami banyak kekurangan, berhuma sepanjang hari juga tidak bisa mencukupi kebutuhan bahan makanan. Kemudian, ketika mencari tahu dan belajar pola-pola usaha ekonomi untuk membantu keluarganya lepas dari kemiskinan, pada tahun 2009, dia dengan berani meminjam modal dari satu sanak keluarganya untuk usaha memelihara ternak dan unggas. Melakukan usaha sambil menarik pengalaman, pada awal tahun 2011, dia terus meminjam modal lagi sebesar 100 juta dong Vietnam dari bank untuk memperluas lusaha memelihara ternaknya. Rata-rata setiap tahun, dia memasarkan kira-kira 2 ton daging babi dan sejumlah besar kerbau, sapi dan kuda dengan keuntungannya sebesar lebih dari 300 juta dong Vietnam. Saudara Tan A Senh mengatakan: “Ketika membangun keluarga, kehidupan keluarga saya menjumpai banyak kesulitan, sebagian karena belum punya pengalaman dan sebagian karena iklim di kabupaten pegunungan Sin Ho sangat keras, oleh karena itu, harus memilih secara tepat waktu untuk usaha memelihara ternak. Setelah Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek, saya baru memelihara babi, dengan demikian, babi baru bisa tumbuh mendewasa dengan cepat. Ketika melihat kebutuhan pasar tentang daging kuda sangat tinggi, setiap tahun, kuda itu melahirkan seekor anaknya dan kudasangat tahan dingin, maka saya memusatkan investasi untuk memelihara kuda”.
Dengan jumlah modal yang sudah diakumulasi dari usaha memelihara ternak, saudara Senh meminjam modal lagi dari bank untuk membeli 4 pesawat pembuat bakota untuk kebutuhan warga setempat. Sesudah dikurangi semua biaya, saban tahun, pendapatan yang dia peroleh sebesar kira-kira 400 juta dong Vietnam. Hingga kini, dia telah berhasil membayar semua pinjaman dari bank dan membeli lagi dua truk untuk mengangkut barang-barang. Tidak hanya meningkatkan pendapatan keluarga, anak-anaknya dapat bersekolah, tapi bengkel produksi bakotanya juga menciptakan lapangan kerja kepada banyak warga di dukuh. Saudara Cheo A Nai, satu kepala keluarga miskin di dukuh yang mendapat syarat untuk bekerja di bengkel produksi bakota dari saudara Senh memberitahukan: “Saudara Senh tidak hanya memberikan bantuan dan berbagi pengalaman tentang peternakan, tapi juga menciptakan lapangan kerja t kepada keluarga saya. Karena ada bengkel produksi bakota dari saudara Senh, maka suami-istri saya memperoleh lagi pendapatan yang stabil sebesar 4 juta dong Vietnam per bulan. Suami-istri saya sangat berterimakasih kepada saudara Senh dan akan berusaha belajar cara dia melakukan usaha”.
Kecamatan Ta Phin mempunyai lebih dari 570 kepala keluarga, diantaranya ada lebih dari 230 kepala keluarga miskin. Kecamatan ini juga adalah daerah tanah tandus sehingga banyak warga di daerah ini tidak tahu menanam pohon dan memelihara ternak apa yang sesuai dengan cuaca dan syarat pedologi di sini untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Hasil-guna pola ekonomi dari keluarga saudara Tan A Senh telah benar-benar membuka arah baru dan cara berpikir baru dalam produksi dan usaha memelihara ternak kepada kaum tani di kecamatan ini. Banyak keluarga telah dan sedang belajar pola ekonomi dari saudara Senh untuk lepas dari kemiskinan. Bapak Cheo Cuoi Lu, Sesepuh dukuh Seng Lang, kecamatan Ta Phin memberitahukan: “Di dukuh saya ada keluarga saudara Senh yang mengembangkan ekonomi keluarga sangat baik, tidak hanya berhasil mengembangkan peternakan dan pandai melakukan produksi dan bisnis, dia juga membantu banyak keluarga untuk menggeliat diri. Bersama dengan semangat saling membantu dan bersatu, selama bertahun-tahun ini, keluarganya selalu mencapai gelar sebagai keluarga berbudaya dan pandai mengembangkan peternakan, produksi dan bisnis”.
Tidak sudi menderita kelaparan dan kemiskinan dan menggeliat untuk menjadi sejahtera dari tangan hampa, saudara Tan A Senh, pemuda yang bertekad ini pantas menjadi teladan yang cerah di dukuh pegunungan ini. Saudara Tan A Senh telah membuat warga di daerah ini mengubah cara berpikir dan cara berbuat. Yang penting ialah para lansia di kecamatan Ta Phin ini lebih percaya dan lebih bangga akan pemuda-pemuda seperti saudara Tan A Senh.