(VOVworld) – Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Le Duan adalah orang yang memberikan banyak sumbangan besar terhadap usaha perjuangan pembebasan nasional dan penyatuan Tanah Air. Beliau punya kombinasi yang harmonis antara watak dari seorang pemimpin yang selalu berkorban dan berjuang demi kepentingan luhur dari seluruh bangsa dengan hati yang penuh perikemanusiaan, baik, setia dan perasaan cinta yang amat sangat terhadap rakyat.
Sekjen Le Duan
(Foto: vtv.vn)
Setelah Perjanjian Jenewa ditandatangani pada tahun 1954, dengan menilai situasi, selaku Sekretaris Komite Partai Komunis kawasan Nam Bo, Sekjen Le Duan pada tahun 1956 telah menulis “Program politik revolusi Vietnam Selatan” yang isinya mengungkapkan masalah kekerasan revolusioner dan perjuangan bersenjata. Pada saat ketika revolusi di Vietnam Selatan ditindas, maka harus ada satu angkatan bersenjata yang kuat barulah bisa menjamin suksesnya perjuangan politik, maka Beliau telah berhaluan dan merekomendasikan kepada Komite Sentral Partai Komunis Vietnam supaya mengeluarkan Resolusi nomor 15. Resolusi ini memenuhi secara tepat tuntutan situasi dan hasrat dari banyak pejabat, rakyat, memecahkan secara tepat waktu tuntutan perkembangan dan kemajuan revolusi Vietnam Selatan yaitu harus menggungkan kekerasan revolusioner, harus berpindah ke perjuangan bersenjata untuk membawa gerakan bisa lepas dari situasi berbahaya. Resolusi nomor 15 telah membuka jalan terhadap kemajuan revolusi di Vietnam Selatan, membalikkan situasi dan mendatangkan “pemberontakan serempak” yang cemerlang di seluruh Vietnam Selatan pada tahun 1960. Doktor sejarah Tran Thi Nhung menegaskan: “Meledaknya gerakan pemberontakan serempak di Vietnam Selatan telah mendatangkan hasil terakhir ialah rakyat dan kekuatan revolusioner telah menguasai sebagian besar daerah pedesaan di Vietnam Selatan pada waktu itu. Hal ini telah menunjukkan tepatnya garis politik yang dijalankan oleh Sekjen Le Duan ketika harus beprindah dari metode perjuangan politik ke perjuangan kekerasan bersenjata untuk menggulingkan kekuasaan Ngo Dinh Diem”.
Fikiran Sekjen Le Duan termuat dalam karya “Surat kepada Vietnam Selatan”. Bersama dengan haluan menggunakan kekerasan revolusioner, Sekjen Le Duan menunjukkan: Dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat, tidak hanya melakukan perjuangan bersenjata semata-mata, tapi kita harus mengkombinasikan perjuangan politik dengan perjuangan bersenjata baru mencapai kemenangan. Beliau selalu menekankan: Kita melakukan aktivitas bersenjata, melaksanakan pertempuran dan kampanye untuk membasmi lawan, itu hanyalah satu target, sedangkan, target kedua ialah merebut lahan dan merebut warga. Kalau tidak merebut lahan dan warga, maka tidak ada tempat berdiri, tidak ada dukungan dari warga akan tidak ada pemasokan logistik dan kekuatan tambahan untuk perjuangan. Dengan pandangan ini, maka semua kekuatan merapati semua daerah di Vietnam Selatan, dari daerah pedesaan, lalu berangsur-angsur menuju ke kota, dari situ menggunakan kesempatan untuk membebaskan Vietnam Selatan dan menyatukan Tanah Air pada tanggal 30 April 1975. Kolonel, Profesor Muda, Doktor Ho Soan Dai, mantan Kepala Seksi Ilmu Militer Kodam 7 menunjukkan: “Sekjen Le Duan telah bersama dengan KS PKV menetapkan garis politik perjuangan pembebasan nasional, membangun kekuatan dan potensi bagi perang perlawanan. Bersamaan itu, membangun angkatan bersenjata, mengeluarkan cara perjuangan bersenjata secara masuk akal dan sesuai pada latar keseimbangan bersama dengan berbagai aktivitas perjuangan politik, perjuangan penggerakan di kalangan musuh, perjuangan diplomatik agar supaya kita selangkah demi selangkah meruntuhkan semua strategi dan perang yang dilakukan oleh kaum agresor”.
Sekjen Le Duan telah memberikan sumbangan-sumbangan yang sangat besar kepada revolusi, yang dimanifestasikan pada keputusan-keputusan bersifat terobosan dan visi yang jauh dalam pola pikir kepemimpinannya. Setelah Tanah Air mencapai perdamaian dan penyatuan serta menuju ke sosialisme, dalam menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Tanah Air yang pernah mengalami puluhan tahun peperangan, dengan tanggung-jawab sebagai pemimpin paling senior Partai Komunis Vietnam, Sekjen Le Duan telah mencari langkah-langkah dan cara yang baru untuk membawa negara mengatasi kesulitan. Kepala Departemen Komunikasi dan Pendidikan KS PKV, Vo Van Thuong menegaskan: “Sekjen Le Duan selalu banyak berpikir menemukan langkah-langkah dan cara berbuat yang baru, tidak henti-hentinya bersama dengan KS PKV mengevaluasikan praktek dalam proses membangun satu masyarakat yang sepenuhnya baru secara kwalitatif yang belum pernah ada dalam sejarah bangsa. Semua sumbangan penting yang diberikan oleh Sekjen Le Duan telah menciptakan fundasi bagi pembaruan Tanah Air yang resmi digagas oleh Partai Komunis Vietnam pada Kongres Nasional ke-6 Partai Komunis Vietnam pada tahun 1986”.
Menekankan peranan Sekjen Le Duan dalam menegaskan garis politik nasional yang independen dan dikatikan dengan sosialisme, Profesor Muda, Doktor Bui Dinh Phong dari Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh mengatakan: “Sekjen Le Duan menulis: “Ketika bicara tentang klas, kaum komunis kita berarti bicara tentang bangsa. Kesedaran tentang bangsa semakin tepat, maka pandangan tentang klas juga semakin tepat. Sebaliknya, pendirian klas proletar semakin tepat, maka semakin bisa menguasai masalah bangsa. Kalau bicara tentang klas tapi tanpa mengungkapkan masalah bangsa adalah omong kosong. Jika tidak ada kesedaran nasional, maka tidak bisa melakukan revolusi sosialis”.
Sekjen Le Duan adalah orang komunis yang berteladan, adalah murid dan kolega yang dekat dan tepercaya dari Presiden Ho Chi Minh. Jasa Beliau terhadap revolusi Vietnam dicatat oleh sejarah dan disimpan dalam hati rakyat Vietnam.