(VOVworld) – Menyusul serentetan alat pengajaran untuk membantu pelajar tuna netra belajar mata pelajaran matematika, baru-baru ini, pak guru Nguyen Duy Quy, mantan Wakil Kepala Sekolah Umum Spesialis Nguyen Dinh Chieu, kota Da Nang telah berhasil menciptakan “tongkat pintar pencari jalan”. Lahirnya tongkat pintar ini telah memberikan kegembiraan dan keselamatan kepada para tuna netra ketika bepergian.
Pak gugu Hoang Van Khuong
(Foto: vovworld.vn)
Sudah lebih dari sebulan ini, sejak mendapat tongkat pintar pencari jalan pemberian pak guru Nguyen Duy Quy, maka pak guru Hoang Van Khuong dari Sekolah Umum Spesialis Nguyen Dinh Chieu telah bisa pergi sendiri dari rumahnya ke sekolahan. Pak guru Hoang Van Khuong menyatakan bahwa dulu setiap kali pergi ke sekolah atau datang ke mana saja, dia selalu harus dituntun dari orang lain, oleh karena itu sangat bergantung pada orang lain. Sekarang ini, dengan tongkat pintar pencari jalan yang dipasangi lampu dan klakson, maka dia sepenuhnya bisa berinisiatif ketika pergi di jalan-jalan. Dia mengatakan:
“Dulu, ketika belum ada tongkat yang punya lampu dan klakson ini, saya menjumpai banyak kesulitan. Ketika mau melewati jalan-jalan, saya harus menunggu sampai saat tidak kedengaran lagi suara, maka baru melewati jalan atau meminta bantuan orang lain. Mendapat tongkat ini, saya sangat percaya diri seolah-olah ada orang yang menuntun saya melewati jalan”.
Selama lebih dari 15 tahun berkaitan dengan pelajar penyandang cacad Sekolah Umum Spesialis Nguyen Dinh Chieu, saban hari, ketika melihat para pelajar saling bergandengan tangan secara tertatih-tatih di jalan yang sangat sulit dan berbahaya, maka pak guru Nguyen Duy Quy sangat merasa sedih. Dari situ, dia mempunyai ide menciptakan alat penunjang untuk orang tuna netra dengan bersandarkan pada tongkat yang mereka gunakan. Setelah hampir dua tahun melakukan penelitian, dia telah berhasil menciptakan tongkat pintar pencari jalan untuk membantu orang tuna netra bepergian secara mudah. Guru Nguyen Duy Quy memberitahukan bahwa tongkat ini dipasangi sumber listrik untuk mengendalikan satu lampu LED dan satu sistim klakson yang mengeluarkan suara. Ketika mau melewati jalan, orang tuna netra hanya perlu menekan tombol listrik, lalu menaikkan tongkat maka klakson akan bersuara, diode pancaran cahaya (Led) akan berkelip-kelip untuk memberikan sinyal kepada peserta lalu lintas untuk tahu dan memberi jalan. Selain itu, di ujung tongkat ini juga dipasang magnet untuk membantu para tuna netra menghindari benda-benda logam yang runjing dan tajam. Pak guru Nguyen Duy Quy memberitahukan: “Pada permulaannya saya sangat susah payah, ketika memasukkan baterai kedalam tongkat hanya lima menit saja telah habis tenaga. Oleh karena itu, saya harus melakukan perancangan kembali, sumber listriknya lebih sederhana dan memakan sedikit energi. Kalau menggunakan tongkat ini selama dari lima belas sampai dua puluh menit setiap hari, maka baterai ini bisa digunakan selama dua puluh hari. Saya juga menginginkan agar produk saya digunakan para pelajar. Dengan demikian saya merasa sangat gembira”.
Pak gugu Nguyen Duy Quy
(Foto: vovworld.vn)
Produk
“tongkat pintar pencari jalan untuk orang tuna netra” ciptaan pak guru Nguyen Duy Quy telah memperoleh penghargaan ketiga dalam Lomba kekreatifan ilmu pengetahuan dan teknik tahun 2014. Baru-baru ini, produk ini juga dipesan oleh sekolah-sekolah untuk tuna netra kota Ho Chi Minh. Bagi pak guru Nguyen Duy Quy, membantu para tuna netra, khususnya ialah para pelajar tuna netra untuk mudah bergabung pada masyarakat merupakan kegembiraan dan kebahagiaannya. Mai Van Hien, pelajar tuna netra klas sebelas dari SMA Nguyen Thuong Hien, kota Da Nang memberitahukan:
“Tongka ciptaan oleh guru Nguyen Duy Quy sangat bermanfaat bagi kami dalam proses bepergian, khususnya sangat kondusif dalam belajar. Tongkat ini berlainan dengan tongkat-tongkat lain ialah ada lampu LED dan suara klakson ketika melewati jalan atau di tempat-tempat yang ada banyak orang yang bepergian, mobil untuk menimbulkan perhatian bagi mereka guna mereka membantu kami ikut serta dalam lalu lintas secara paling kondusif”.
Tidak hanya mencapai sukses dalam menciptakan tongkat pintar ini, guru Nguyen Duy Quy juga berhasil menciptakan banyak alat pengajaran untuk pelajar penyandang tuna netra. Diantaranya ada beberapa alat yang mendapatkan penilaian tinggi seperti papan magnet, alat melukis, jaring listrik dan lain-lain.
Semua pencarian dan hasil paten ciptaan pak guru Nguyen Duy Quy walaupun kecil dan baru, tapi nilai praktisnya bagi para tuna netra teramat besar. Dari sekarang, para tuna netra walaupun tidak bisa melihat dengan matanya, tapi mereka masih bisa bepergian secara kondusif karena ada bantuan praksis dari tongkat pintar pencari jalan. Mai Van Hien seperti halnya dengan banyak pelajar lain yang mempunyai keadaan yang sama mengharapkan agar pada waktu mendatang, pak guru Nguyen Duy Quy mempunyai banyak proyek kekreatifan lebih lanjut lagi untuk membantu mereka bergabung secara lebih baik dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari./.