(VOVWORLD) - Di Provinsi pegunungan Son La, pola “Rumah hijau yang mengumpulkan dana amal” dari Gabungan Asosiasi perempuan berbagai tingkat telah menyerap partisipasi banyak anggota dan masyarakat. Jumlah uang yang dikumpulkan dari penjualan sampah di “Rumah hijau” digunakan untuk membentuk dana amal, membantu para anggota dan warga yang menjumpai kesulitan di provinsi setempat.
"Rumah hijau" menjadi tempat yang menerima sampah plastik dan barang bekas yang bisa didaur ulang (Foto: Bich Thuy/VOV) |
Sudah menjadi kebiasaan, selama sekitar dua tahun ini, pada hari Minggu akhir bulan, masyarakat dan para perempuan di Zona pemukiman 4, Subdistrik Quyet Thang, Kota Son La mengumpulkan beragam jenis sampah seperti botol, atau beragam barang bekas yang bisa didaur ulang seperti baja, besi, logam, karet, dan sebagainya ke “Rumah hijau yang mengumpulkan dana amal” dari cabang Asosiasi perempuan zona pemukiman. Saudara Hoang Minh Viet, warga di Zona Pemukiman 4 berbagi bahwa kegiatan pengumpulan sampah plastik untuk membentuk dana amal, membantu kaum miskin mempunyai makna yang berarti, maka dia dan semua orang dengan aktif menyikapinya.
Menurut Ibu Pham Thi Thinh, Kepala Cabang Asosiasi Perempuan Zona Pemukiman 4, Subdistrik Quyet Thang, Kota Son La, “Rumah hijau yang mengumpulkan dana amal” dari kaum perempuan ini digelar sejak akhir tahun 2022. Hingga sekarang, pola “Rumah hijau” ini telah mengumpulkan kira-kira 10 ton sampah plastik, memperoleh kira-kira 10 juta VND (sama dengan sekitar 400 USD) untuk membentuk dana amal.
“Kami berupaya mempertahankan dan mengembangkan secara lebih baik, mengimbau kekompakan dari para perempuan untuk melaksanakan secara baik pola ini. Melalui itu melindungi lingkungan yang hijau-bersih-indah dan membantu orang-orang yang menjumpai kesulitan”.
Dari 10 pola contoh “Rumah hijau yang mengumpulkan dana amal” dengan partisipasi dari kira-kira 400 anggota perempuan, hingga sekarang, Asosiasi Perempuan berbagai tingkat di Provinsi Son La telah mengganda-luaskan lagi 68 tempat pelaksanaan pola di 12 kabupaten dan kota dengan partisipasi dari sekitar 2.700 anggota.
Setiap bulan, para pempuan mengklasifikasikan sejumlah besar sampah untuk mendpaat uang membentuk dana amal (Foto: Bich Thuy/VOV) |
Rata-rata setiap bulan, berbagai pola mengumpulkan dan mengklasifikasikan sejumlah besar sampah plastik dan beragam barang bekas yang bisa didaur-ulang, masing-masing mendapatkan dari 300.000 sampai 500.000 VND (sama dengan 12 USD dan 20 USD). Ibu Vi Thi Binh, Wakil Ketua Gabungan Asosiasi Perempuan Provinsi Son La mengatakan:
“Gabungan Asosiasi Perempuan Provinsi terus mempropagandakan kepada anggota perempuan dan warga di daerah setempat supaya melaksanakan dengan baik pencegahan dan penanggulangan polusi sampah plastik. Kami akan mengganda-luaskan pola-pola tipikal yang telah beraktivitas secara efektif. Menyosialisasikan manfaat “Rumah hijau”, memacu berbagai kabupaten dan kota supaya diterapkan di daerah-nya” .
Menurut data statistik dari Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Son La, setiap tahun, total jumlah sampah plastik di provinsi ini sekitar lebih dari 10.630 ton; di antaranya jumlah sampah plastik yang dikumpulkan kira-kira 8.400 ton per tahun. Seiring dengan pola “Rumah hijau yang mengumpulkan dana amal”, di provinsi Son La juga muncul banyak pola dari anggota Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh seperti “Tukar-menukar kertas, plastik dan kaleng dengan pohon hijau”, “Pasar rakyat mengurangi sampah plastik”, “Membuat permainan, suvernir dari kaleng dan botol plastik”, dan sebagainya.
Banyak badan, unit dan badan usaha di seluruh provinsi telah bergeser dari penggunaan air minum kemasan plastik ke penggunaan botol kaca dan botol kertas serta bahan-bahan lain yang ramah lingkungan; mengurangi secara maksimal penggunaan kantong plastik yang sulit diurai. Bapak Thieu Quang Phi Hung, Wakil Kepala Seksi Pengelolaan Lingkungan, Dinas Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Provinsi Son La mengatakan:
“Penggelaran pelaksanaan pola-pola ini turut mendorong dan mempropagandakan pencegahan dan anti-polusi sampah plastik serta berbicara tidak terhadap produk plastik sekali pakai. Kegiatan-kegiatan ini juga turut menciptakan kebiasaan masyarakat, organisasi dan individu dalam mengumpulkan, mengklasifikasikan, menggunakan kembali dan mendaur-ulangi sampah plastik setiap hari”.
Sampah plastik yang tidak dikumpulkan dan ditangani sesuai dengan prosesnya akan merusak lingkungan hidup, berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Setiap warga dengan tindakan-tindakan kecilnya akan bersinergi mencegah polusi sampah plastik.