(VOVworld) - Candi Angkor Wat kuno menjadi pilihan pertama bagi wisatawan untuk setiap kali datang berkunjung di Kamboja. Ketika datang ke sini, wisatawan memandangi satu kompleks Istana, Candi yang menjadi puncak artistik Khmer.
Parorama Angkor Wat( Kamboja).
( Foto: vietravel.com.vn)
Terletak kira-kira 240 km dari ibu kota Phnompenh sebelah Utara, Candi Angkor Wat dibangun pada zaman Raja Surja-warman II (113-1150). zaman keemasan dari kebudayaan Khmer. Angkor Wat pada permulaan dibangun untuk memuja Dewa Visnu (Hindu). Kemudian hari, ketika Kerajaan Khmer menganut agama Buddha, Angkor Wat menjadi Candi suci yang memuja Sang Buddha. Terletak di daerah seluas 200 Ha, daerah candi Angkor Wat punya 5 menara: yaitu menara utama yang tingginya 65 meter, 4 menara sampingan msing-masing tingginya 40 meter masing. Candi itu terdiri dari 3 tingkat, semakin tinggi semakin mengecil, meniru imajinasi gunung Mahameru dari orang India. Seluruh Candi tersebut dibuat dari batu-batu yang ditumpuk-tumpuk dan semuanya sama sekali tidak menggunakan material pembangunan.
Saudari Mei Yu- seorang wisatawan Tiongkok telah tidak habis-habisnya heran dan kagum akan kekuatan luar biasa dan tangan yang luwes dan pandai para orang Khmer purba. Dia mengatakan: “
Candi Angkor Wat adalah satu prestasi arsitektur kolosal dari Kerajaan Khmer, ia memanifestasikan tarap perkembangan yang melompat tentang arsitektur. Paza zaman itu, teknik dan motip arsitrktur di dunia masih sangat terbatas, maka penggunaan batu dengan struktur-struktur yang berbentuk setengah lingkaran dan kubah dari orang Khmer belum diketahui orang- sehingga sangat mengherankan orang”. Di dalam Candi utama, ada 398 kamar dengan seni rupa ukiran batu di pagu, lobi, jendela...
Ketika masuk kamar – kamar luas, kita akan tenggelam dan tertarik oleh kemegahan dan kehalusan Candi ini. Semua hiasan di atas batu, misalnya patung Sang Buddha, penari perempuan, serdadu dan berbagai bentuk bunga teratai yang mencerminkan Epos Ramayana dan Mahabharata, semuanya hidup-hidup dan halus. Itulah kesan-kesan dari Ibu Thuy Lan- seorang wisatawan Vietnam setelah berkunjung di Candi Angkor Wat. “
Saya sangat terjesan atas motip-motip dan hiasan dalam lukisan-lukisan itu dan semua patung batu di Angkor Wat. Khususnya garis-gadis Apsara. Diantara ribuan patung batu Apsara yang diukir di atas dinding, maka masing-masingnya mempunyai satu gaya wajah dan bermacam- macam bentuk yang hidup-hidup”.
Patung batu garis-gadis Apsara.
( Foto: vietravel.com.vn)
Di sekitar Candi tersebut, ada pagar berupa parit yang mengelilingi Candi ini, di luar-nya ada banyak kolam cadangan air. Perancangan Candi ini sangat seimbang, berskala besar, kawasan di dalam lingkaran dinding luasnya kira-kira 84.000 meter persegi. Dengan nilai-nilai seri rupa arsitektur khas, maka candi Angkor Wat telah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada tahun 1993. Dengan bantuan komunitas internasional, pemerintah Kamboja telah melakukan pemugaran, perbaikan obyek peninggalan ini dan saban tahun kompleks ini menyerap kedatangan jutaan wisatawan manca negara. Angkor Wat adalah candi gunung satu-satunya di Kamboja yang mempunyai pintu yang masuk di arah Barat, arah mata hari menyelam.
Menara sentral di Angkor Wat.
( Foto: vietravel.com.vn)
Oleh karena itu, menurut saudara Chan Da- seorang pramuwisata Kamboja: jumlah wisatawan yang datang paling banyak berkunjung di candi ini pada hari fajar atau hari senja- saat sinar mata hari yang kuning menerangi seluruh candi tersebut. Dilihat dari jauh, seluruh candi itu megah seperti memakai baju Raja yg berwarna-warni. “
Kalau datang berkunjung di Kamboja, datang di Siem Riep, mengunjungi candi-candi Angkor, semua orang ingin sekali memandangi mata hari terbit di atas puncak candi Angkor Wat. Rasa yang sulit dilukiskan ketika menunggu detik-demi detik untuk merasakan kekecilan dalam setiap orang
di depan arwah Dewa-Dewi dan ketidak-habiasan dari Sang Alam semuanya sulit dilukiskan dengan kata” .
Setelah sehari berkunjung di candi Angkor Wat, wisatawan dapat berlibur dan santai di sesuatu sudut manapun dikoridor Angkor Wat, supaya tengelam dalam suasana yang mistierus, melepaskan fikiran ikut suara lagu- lagu Apsara, atau berbincang-binsang dengan para biksu-biksuni di sana. Wisatawan juga dapat naik gajah mengelilingi benteng kuno dan mencicipi masakan yang terkenal dari rakyat Kamboja./.