(VOVworld) - Elektromekanik merupakan konektivitas antara teknik mekanik, teknik elektronik dengan teknik komputer untuk menciptakan produk-propduk.. seperti robot atau sistim-sistim mesin otomatisasi dalam mata rantai produksi industri. Jurusan ini baru muncul di Thailand selama 10 tahun belakangan ini. Namun, soal belajar dan mencaritahu tentang bidang ini di Thailand berkecenderungan semakin meningkat baik di kalangan remaja, maupun di kalangan insinyur dan para tukang dari cabang-cabang lain seperti misalnya mekanik, listrik, reparasi mobil. Sebabnya ialah elektromekanik merupakan satu cabang yang tidak bisa kurang di semua pabrik industri pada saat di Thailand sekarang sedang ada lebih dari 140 000 pabrik industri.
Mahasiswa Thailand ikut menempuhi ujian elektromekanik pada
kontes ketrampilan ASEAN yang diselenggarakan di Vietnam, pada Oktober 2014
(Foto: vov.vn)
Jakapong Muensaen,mahasiswa fakultas perlistrikan di Chiang Mai belajar tambahan elektromekanik di Rajamanga University of Technology Lanna selama setahun lebih. Biasanya, dia melakukan praktek tentang elektromekanik pada malam hari setelah jam istirahat dalam hari-hari sepekan dan akhir pekan dari 21.00 sampai larut malam. Tim milik Jakapong Muensae terdiri dari 2 orang, pada saat dia mengurusi perakitan peralatan bagi perusahaan Festo yang diimpor dari Jerman, maka teman-nya akan menangani perangkat lunak dan pembuatan program bagi pengoperasian alat-alat. Jakapong Muensaen hanya-lah salah satu diantara ratusan mahasiswa yang kuliah dalam jurusan ini dalam waktu dari 3-4 tahun di 16 universitas di Thailand. Jakapong Muensaen bicara tentang proses belajar yang dia tempuh..
“Guru adalah orang yang memberikan bimbingan dulu kepada kami.Sesudah itu, kami membaca sendiri bahan-bahan dalam bahasa Inggeris karena teknologi Jerman. Selain itu, kami juga membaca bahan-bahan pertimbangan dari Youtube. Selain kami yang adalah mahasiswa, saban juga ada personel dari perusahaan-perusahaan besar yang ikut melakukan praktek dan menempuh kuliah tentang elektromakanik ”.
Pada beberapa tahun ini, Biro Pengembangan Ketrampilan - unit yang khusus mengurusi pendidikan ketrampilan Thailand selalu menghargai dan mendorong universitas-universitas membuka lagi jurusan elektromekanik dan memberikan pendidikan teknologi baru bagi para personil yang lulos cabang ini menurut patokan ketrampilan dunia. Komes Piyaphan, pakar elektromekanik dari Biro Pengembangan Ketrampilan memberitahukan: “Kami mengarah ke tujuan mendidik orang-orang yang punya kemampuan bekerja secara benar-benar di pabrik-pabrik industri. Ini merupakan hal yang penting dalam mengembangkan kemampuan ketrampilan mahasiswa. Oleh karena itu, kami menggunakan semua peralatan yang sedang beroperasi di pabrik-pabrik industri agar para mahasiswa bisa melakukan praktek pada peralatan itu”.
Rombongan mahasiswa Thailand meraih medali emas pada Kontes
Ketrampilan ASEAN yang diselenggarakan di Vietnam pada Oktober 2014
(Foto: vov.vn)
Sekarang, pendidikan elektromekanik mendapatkan bantuan dari Pemerintah Thailand dan ada koordinasi dengan banyak pihak yang bersangkutan. Ibu Puntrik Smiti, Kepala Biro Pengembangan Ketrampilan Thailand memberitahukan: “Pemerintah Thailand memberi anggaran dan memberikan bantuan berupa peralatan. Selain itu, kami juga bekerjasama dengan pihak swasta. Jurusan elektromekanik menuntut kemampuan tinggi dan melakukan temu kerja menurut grup. Oleh karena itu, pembuatan rencana dan koordinasi grup adalah sangat penting”.
Untuk menjamin kualitas pengajaran, di samping impor peralatan dari Jerman untuk melakukan praktek tentang elektromekanik, Biro Pengembangan Ketrampilan juga menghargai pendidikan barisan guru di universitas-universitas. Guru elektromekanik mendapatkan latihan dari pakar Jerman yang datang di Thailand. Selain itu, Biro Pengembangan Ketrampilan juga mengirim para guru ke Jepang untuk belajar tentang elektromekanik selama 4 tahun, sesudah itu mewariskan-nya kepada para mahasiswa di dalam negeri. Tentang kebutuhan lapangan kerja di bidang ini di Thailand, Komes Piyaphan, pakar elektromekanik dari Biro Pengembangan Ketrampilan menilai: “Hanya tinggal beberapa bulan lagi, Komunitas ASEAN akan dibentuk, oleh karena itu kebutuhan penggeseran sumber tenaga kerja yang trampil dan perpindahan basis-basis produksi semakin tinggi. Khususnya, kebutuhan tentang tenaga kerja yang trampil Thailand di negara-negara ASEAN sangat tinggi. Perusahaan-perusahaan Jepang juga memperluas basis produksi di Thailand, memerlukan banyak tenaga kerja yang trampil di bidang ini. Oleh karena itu, kami juga menaruh perhatian khusus dan memberikan pengarahan kepada para mahasiswa untuk belajar elektromekanik secara lebih banyak”.
Komes Piyaphan percaya bahwa bidang elektromekanik akan semakin berkembang tidak hanya di Thailand, melainkan juga di negara-negara ASEAN. Karena negara-negara seperti misalnya Thailand, Vietnam, Singapura, Kamboja dan lain-lain semakin menggunakan banyak sistim otomatisasi di pabrik-pabrik industri menurut kecenderungan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia./.